Para Pihak Dalam Angkutan Antara CV. Isma Karya Medan Medan Dengan Pengirim

Perjanjian pengangkutan adalah perjanjian timbalbalik antara pengangkut dan pengirim, dimana pengangkut mengikatkan dirinya untuk meyelenggarakan pengangkutan barangorang dari suatu tempat ketempat tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan pengiriman mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. 37

B. Para Pihak Dalam Angkutan Antara CV. Isma Karya Medan Medan Dengan Pengirim

Pengangkutan bersumber pada persetujuan pengangkutan yang dalam dunia perdagangan paling banyak dijumpai disamping persetujuan jual beli.Perundang-undangan tidak banyak mengatur soal pengangkutan orang, lain halnya dengan pengangkutan barang yang bersumber pada persetujuan yang lazim disebut persetujuan muatan. Hal ini disebabkan antara lain bahwa dalam pengangkutan barang selalu terdapat tiga pihak dalam persetujuan yang diadakan itu, kecuali pihak pengiriman dan pengangkut, masih terdapat pula pihak penerima yang kadang-kadang pihak ini sama dengan pihak pengirim, tetapi pada umumnya pihak yang mempunyai kedudukan tersendiri. Istilah subyek hukum berasal dari terjemahan rechtsubject atau law of subject.Pada umumnya rechtsubject diartikan sebagai pendukung hak dan kewajiban.Pengertian subyek hukum rechtsubject adalah setiap orang yang mempunyai hak dan kewajiban, jadi mempunyai wewenang hukum rechtbevoegheid dan kewajiban hukum.Pengertian wewenang hukum 37 Sinta Uli, Pengangkutan Suatu Tinjauan Hukum Multimoda Transport Angkutan Laut Angkutan Darat Dan Angkutan Udara, Medan: USU Press, 2006, hlm. 40. Universitas Sumatera Utara rechtbevoegheid adalah kewenangan untuk mempunyai hak dan kewajiban untuk menjadi subjek dari hak-hak. Dalam pengertian ini subyek hukum memiliki wewenang, wewenang subyek hukum ini dibagi menjadi dua yakni wewenang untuk mempunyai hak rechtsbevoegdheid dan wewenang untuk melakukanmenjalankan perbuatan hukum dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.Namun dalam pengertian ini subyek hukum hanya terbatas pada orang saja, padahal selain orang ada subyek hukum lainnya yaitu badan hukum. 1. Manusia sebagai subyek hukum natuurlijk persoon Ada dua pengertian manusia dalam artian biologis dan yuridis. Di dalam KBBI disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yg berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain. Pengertian ini difokuskan pada pengertian manusia secara biologis dimana manusia mempunyai akal yang membuatnya berbeda dengan mahluk lain. Namun secara yuridis para ahli berpendapat bahwa manusia sama dengan orang persoon dalam hukum. Ada dua alasan manusia disebut dengan orang persoon yaitu manusia mempunyai hak-hak subyektif dan kewenangan hukum.Dalam hal ini kewenangan hukum berarti kecakapan untuk menjadi subyek hukum, yaitu sebagai pendukung hak dan kewajiban. Pada dasarnya manusia mempunyai hak sejak dalam kandungan Pasal 2 KUHPerdata, namun tidak semua manusia mempunyai kewenangan dan kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum.Orang yang dapat melakukan perbuatan adalah orang yang telah dewasa dan atau sudah kawin.Ukuran kedewasaan adalah sudah berumur 21 tahun dan atau sudah kawin. Sedangkan Universitas Sumatera Utara orang yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum adalah orang yang belum dewasa, orang yang berada dibawah pengampunan atau pengawasan,orang yang kurang cerdas, dan orang yang sakit ingatan. 38 2. Badan hukum sebagai subyek hukum recht persoon Badan hukum dalam bahasa belanda disebut rechtpersoon.Menurut soemitro berarti suatu badan yang dapat mempunyai harta kekayaan, hak serta kewajiban seperti orang-orang pribadi. Pendapat lain berpendapat bahwa badan hukum adalah kumpulan orang-orang yang bersama-sama bertujuan untuk mendirikan suatu badan yaitu berwujud himpunan, dan ada harta kekayaan yang disendirikan untuk tujuan tertentu, dan ini dikenal dengan yayasan. 39 38 Pasal 1331 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kalau dilihat dari pendapat tersebut badan hukum dapat dikategorikan sebagai subjek hukum sama dengan manusia disebabkan karena badan hukum itu mempunyai kekayaan sendiri, selain itu badan hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban dan badan hukum dapat menggugat dan digugat di muka pengadilan serta ikut serta dalam lalu lintas hukum misalnya melakukan jual beli. Perjanjian pengangkutan melalui darat merupakan salah satu alternatif bagi konsumenpengirim barang unutk memanfaatkan jasa pengiriman barang agar dapat dikirim ke suatu alamat yang ingin dituju.Dalam perjanjian pengangkutan barang tentu ada para pihak yang saling mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang kesuatu alamat yang dituju. Adapun pihak-pihak tersebut yakni: 39 Hukum Perorangan, http:khasanalmuza.blogspot.com201204hukum-perdata- disebut-pula-hukum-privat.html, diakses tanggal 10 Maret 2014. Universitas Sumatera Utara 1. Pihak Pengangkut CV. Isma Karya Medan merupakan sebuah perusahaan yang beregerak dibidang pengiriman dan pengangkutan barang yang dimana CV. Isma Karya Medan ini mendapatkan ijin pengangkutan atau ekspedisi pengiriman barang dari dinas perhubungan kota medan. CV. Isma Karaya ini menyediakan jasa pengiriman barang baik pengiriman dari dalam daerah maupun luar daerah. Dalam melaksanakan pengangkutan CV. Isma Karya Medan menggunakan alat transportasi berupa kendaraan truck untuk menyampaikan barang yang diangkut kealamat yang dituju oleh pengirim dan kemudian diserahkan kepada penerima barang. 2. Pengirim, yakni orang perseorangan atau badan hukum yang melakukan perjanjian dengan CV. Isma Karya Medan dalam hal menyelenggarakan pengangkutan barang menuju tempat tujuan yang dialamatkan oleh pengirim barang.

C. Para Pihak dan HakKewajiban Perusahaan Angkutan Barang dan Pengirim

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Perjanjian Pengangkutan Barang Dalam Penyelenggaraan Angkutan Darat (Studi Pada PT Bintang Rezeki Utama Jakarta)

5 109 87

Pelaksanaan Perjanjian Baku Dalam Perjanjian Pengangkutan Barang Melalui Perusahaan Angkutan Darat Di Kota Medan (Studi Di Perusahaan Pengangkutan Barang CV. Asi Murni)

1 37 159

Analisis Yuridis Perjanjian Asuransi Jiwa Melalui Telemarketing Ditinjau Dari Aspek Hukum Perikatan (Studi Pada Asuransi Jiwa BNI Life)

9 94 142

Evaluasi Karakteristik Operasional Angkutan Umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) (Studi Kasus : PO.DATRA dan CV.PAS Trayek Medan-Sidikalang)

4 34 149

Analisis Hukum Terhadap Perjanjian Angkutan Antara Perusahaan Angkutan Barang Dengan Pengirim Melalui Angkutan Darat (Studi Pada CV. Isma Karya Medan)

0 0 9

Analisis Hukum Terhadap Perjanjian Angkutan Antara Perusahaan Angkutan Barang Dengan Pengirim Melalui Angkutan Darat (Studi Pada CV. Isma Karya Medan)

0 0 1

Analisis Hukum Terhadap Perjanjian Angkutan Antara Perusahaan Angkutan Barang Dengan Pengirim Melalui Angkutan Darat (Studi Pada CV. Isma Karya Medan)

0 0 14

Analisis Hukum Terhadap Perjanjian Angkutan Antara Perusahaan Angkutan Barang Dengan Pengirim Melalui Angkutan Darat (Studi Pada CV. Isma Karya Medan)

0 0 28

Analisis Hukum Terhadap Perjanjian Angkutan Antara Perusahaan Angkutan Barang Dengan Pengirim Melalui Angkutan Darat (Studi Pada CV. Isma Karya Medan)

0 0 3

ASPEK HUKUM PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG DALAM PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DARAT (

0 2 9