Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

kemampuan petani dalam mengembangkan usaha kelompok dibidang holtikultura jeruk besar di Plupuh, khususnya didaerah-daerah yang dijadikan sasaran program pengembangan agribisnis jeruk besar tersebut dapat meningkatkan luas lahan produksi jeruk besar yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Adapun konsep program pengembangan agribisnis jeruk besar dilaksanakan dengan menggunakan pola kemitraan yang melibatkan beberapa elemen yaitu: petani yang terhimpun dalam kelompok tani sebagai pelaku usaha budidaya tanaman jeruk besar, Pejabat Pembuat Komitmen PPK bertindak memberi penguatan modal usaha kelompok PMUK atas nama Kuasa Pengguna Anggaran Pengembangan Agribisnis, dan bank pelaksana selaku penyalur kredit. Pelaksanaan kegiatan penanaman jeruk besar dititik beratkan pada petani yang lahannya sudah tidak bisa ditanami padi dan pekarangan yang kosong dikarenakan tanahnya yang tidak subur. Dalam pelaksanaan kegiatan penanaman jeruk besar memerlukan tingkat adopsi yang tinggi dari petani untuk mengembangkan usaha taninya. Oleh sebab itu factor social ekonomi petani sangat mempengaruhi petani dalam menerapkan inovasi dan informasi tentang penanaman jeruk besar.

B. Rumusan Masalah

Program pengembangan agribisnis holtikultura jeruk besar merupakan salah satu usaha Dinas Pertanian Sragen dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dengan system pemanfaatan dana dengan Penguatan Modal Usaha Kelompok PMUK, dimana dengan pola kemitraan ini diharapkan dapat menghasilkan produksi jeruk besar sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di kecamatan plupuh. Dalam pelaksanaannya program ini membutuhkan peran petani dalam mengadopsi inovasi berbagai kegiatan yang diadakan, karena pada dasarnya petanilah yang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam program. Kegiatan tersebut meliputi perencanaan kebun, persiapan lahan, penyiapan bibit, penanaman, pembentukan arsitektur pohon, pemupukan, penyiramanpengairan, pendaringan dan pembubumbunan.sehingga keaktifan petani dalam mengikuti kegiatan program sangat menentukan keberhasilan program tersebut. Keberlangsungan petani dalam mengikuti program pengembangan agribisnis jeruk besar sedikit banyak dipengaruhi berbagai faktor sosial ekonomi serta budaya setempat. Factor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi tingkat adopsi petani antara lain Luas lahan, Pendidikan formal, Pendidikan nonformal, Tingkat pendapatan, Kekayaan dan Tingkat rasionalitas petani Berdasarkan uraian tersebut, mka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa saja faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi tingkat adopsi petani dalam program pengembangan agribisnis jeruk besar di Kecamatan Plupuh? 2. Bagaimana tingkat adopsi petani dalam program pengembangan agribisnis jeruk besar di Kecamatan Plupuh? 3. Bagaimana pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap tingkat adopsi petani dalam program pengembangan agribisnis jeruk besar di Kecamatan Plupuh?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengkaji faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi tingkat adopsi petani dalam program pengembangan agribisnis jeruk besar di Kecamatan Plupuh. 2. Mengkaji tingkat adopsi petani dalam program pengembangan agribisnis jeruk besar di Kecamatan Plupuh. 3. Mengkaji pengaruh faktor sosial ekonomi dengan tingkat adopsi petani dalam program pengembangan agribisnis jeruk besar di Kecamatan Plupuh.

D. Kegunaan Penelitian

Dokumen yang terkait

Tingkat Adopsi Petani Sayur Mayur Terhadap Teknologi Budidaya Anjuran di Kelurahan Tanah Enam Ratus ( Studi Kasus : Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan )

0 29 95

Hubungan Antara Faktor - Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Inovasi Tenaga Kerja Wanita Upahan Pada Usahatani Kol( Brassica oleraceae)(Studi Kasus : Desa Dolat Rakyat Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo)

1 26 76

Tingkat Adopsi Petani Sayur Bayam Jepang Terhadap Teknologi Budidaya Anjuran Dan Hubungannya Dengan Sosial Ekonomi Petani (Studi Kasus Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo )

10 71 79

Hubungan Antara Tingkat Adopsi Teknologi Dengan Produktivitas Padi Sawah Lahan Irigasi (Kasus : Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 41 78

HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR INTERN PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI BUDIDAYA PEPAYA (Carica papaya L ) Di DESA KEMIRI KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI

0 4 109

HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR DI KECAMATAN LENDAH KABUPATEN KULON PROGO

0 10 109

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI BUDIDAYA PADI SINTANUR DI DESA PEENG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

0 5 74

HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI BUDIDAYA TANAMAN SEMANGKA HIBRIDA DI KABUPATEN KARANGANYAR BEKERJASAMA DENGAN PTTUNAS AGRO PERSADA SEMARANG

1 5 78

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI ORGANIK DI KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN

0 4 95

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT ADOPSI INSEMINASI BUATAN (IB) PADA PETERNAKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 12