e. Lebih berorientasi pada ekonomi komersial, dimana produk-produk
yang dihasilkan ditujukan untuk dijual bukan semata-mata untuk konsumsi sendiri, karena barang kali mereka mengadopsi inovasi
untuk lebih meningkatkan produksi. f.
Memiliki sifat lebih berkenan terhadap kredit. g.
Mempunyai pekerjaan yang spesifik. Menurut Rogers and Shoemaker 1971
dalam
Mardikanto 1996 proses adopsi pasti melalui tahapan-tahapan sebelum masyarakat mau
menerima atau menerapkan dengan keyakinannya sendiri, tahapan adopsi itu antara lain :
a. Awareness atau kesadaran yaitu sasaran mulai sadar tentang
adanya inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh. b.
Interest, atau tumbuhnya minatyang sering kali ditandai oleh keinginannya untuk bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak,
lebih jauh tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan motivasi yang ditawarkan.
c. Evaluasi, atau penilaian terhadap baik atau buruk atau manfaat
yang telah diketahui informasinya secara lebih lengkap. d.
Triad, atau mencoba dalam skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya sebelum menerapkan untuk skala yang lebih luas lagi.
e. Adopter atau menerapkan dengan penuh keyakinan berdasarkan
penilaian dan uji coba yang telah dilakukan sendiri atau diamatinya sendiri.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adopsi merupakan perilaku pada diri seseorang terhadap suatu inovasi sejak mengenal,
menaruh minat, menilai sampai menerapkan inovasi yang ditawarkan dan diupayakan oleh pihak lain penyuluh.
3. Adopsi inovasi
Adopsi adalah proses tang terjadi sejak pertama kali seseorang mendengarkan hal yang baru sampai orang tersebut mengadopsi
menerima, menerapkan, menggunakan hal baru tersebut. Dalam proses adopsi ini petani sasaran mengambil keputusan setelah melalui beberapa
tahapan. Pada awalnya, petani sasaran mengetahui suatu inovasi yang dapat berupa sesuatu yang benar-benar baru atau yang sudah lama
ditentukan tetapi masih dianggap baru oleh petani sasaran. jika petani sasaran tersebut menerapkan sesuatu inovasi, makapetani sasaran tersebut
meninggalkan cara lama. Keputusan untuk menerima inovasi ini merupakan proses mental, yang terjadi sejak petani sasaran tersebut
mengetahui adanya suatu inovasi sampai untuk menerima atau menolaknya san kemudian mengukuhkannya Ibrahim, et all, 2003.
Adopsi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seseorang terhadap suatu inovasi sejak mengenal, menaruh minat, menilai
sampai menerapkan Levis, 1996. Dalam menelaah kecepatan penerimaan oleh masyarakat, perlu
disebutkan sifat-sifat inovasi yang dapat mempengaruhi kecepatan penerimaan tersebut sebab didalam masyarakat ternyata ada inovasi yang
membutuhkan waktu lama untuk dapat menerima inovasi itu secara luas, akan tetapi ada pula inovasi itu secara luas, akan tetapi ada pula inovasi
tertentu yang lebih mudah diterima. Ciri-ciri dari inovasi yang lebih mudah diterima menurut Rogers and Shoemaker dalam Dixion 1982
antara lain: a.
Relative advantage, inovasi itu harus memiliki suatu keuntungan relative
b. Compability, suatu istilah untuk menyatakan sejauh mana gagasan-
gagasan baru itu sesuai dengan nilai-nilai dan pola-pola tingkah laku yang sekarang ini dianut oleh masyarakat
c. Complexity kekomplekan, bila inovasi itu terlalurumit dan orang
perlu melengkapi prosedur-prosedur yang terlalu banyak, besar kemungkinan bahwa inovasi tersebut akan ditolak,
d. Triability, maksudnya keutuhan dari suatu inovasi. Ada benda-
benda yang tidak dapat dibagi-bagi dalam unit yang lebih kecil, akan tetapi ada pula yang dapat dibagi-bagi.
e. Observability, maksudnya benda-benda atau hal-hal tersebut
dengan mudah dapat dilihat disampaikan. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa pengertian adopsi inovasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu perubahan perilaku berupa ketrampilan dalam bentuk
penerapan suatu teknologi yang dianggap baru inovasi yang disampaikan oleh penyuluh dan diterima oleh seseorang berdasarkan penilaian maupun
uji coba yang telah dilakukan sendiri.
4. Faktor-faktor sosial ekonomi petani