D. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Data Primer, merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden yang terkait dengan penelitian ini.
b. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dari instansi pemerintah atau
lembaga terkait dengan mencatat secara langsung, yaitu data yang diambil atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-
sumber yang telah ada seperti Dinas Pertanian, BPP, Kecamatan dan data sekunder lainnya. .
E. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Yaitu Tanya jawab lisan melalui bertatap muka secara langsung antara responden dan peneliti, dilakukan dengan menggunakan bantuan daftar
pertanyaan dan catatan sebagai alat Bantu wawancara. b.
Observasi Yaitu teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung
terhadap obyek yang diamati. c.
Pencatatan Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan melakukan pencatatan
langsung mengenai data-data baik dari responden maupun instansi terkait yang ada hubungannya dengan penelitian.
F. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat adopsi petani dalam program pengembangan agribisnis jeruk besar diukur dengan menggunakan
rumus interval I sebagai berikut : I =
kelas Jumlah
dah skor teren
jumlah -
nggi skor terti
Jumlah
Sedangkan untuk mengetahui untuk mengetahui hubuangan antara factor-faktor social ekonomi dengan tingkat adopsi petani dalam program
pengembangan agribisnis jeruk besar di kecamatan plupuh diuji dengan
Korelasi Rank Sperman
rs. Menurut Siegel 1994 rumus
Korelasi Rank Sperman
sebagai berikut :
N N
di rs
n n
- -
=
å
- 3
1 2
6 1
Dimana : rs
: Koefisien korelasi rank Spearman N
: Jumlah responden di
: Selisih atau rangking dari variabel pengamatan Untuk menguji tingkat signifikansi rank sperman rs digunakan uji t
student karena sampel yang diambil lebih dari 10 N10 dengan rumus sebagai berikut :
t = rs
2
1 2
rs N
- -
Kriteria uji : 1.
Apabila t
hitung
t
tabel
, α = 0,05 maka Ho ditolak, berarti ada hubungan yang nyata antara faktor sosial ekonomi dengan tingkat adopsi petani
dalam program pengembangan agribisnis jeruk besar di kecamatan plupuh. 2.
Apabila t
hitung
t
tabel
, α = 0,05 maka Ho diterima, berarti tidak ada hubungan nyata antara faktor sosial ekonomi dengan tingkat adopsi petani
dalam program pengembangan agribisnis jeruk besar di kecamatan plupuh.
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
Kondisi umum daerah penelitian yang diuraikan meliputi kondisi alam, kondisi penduduk, dan kondisi pertanian. Berikut ini sekilas tentang kondisi
umum di Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen.
A. Keadaan Alam
1. Lokasi daerah penelitian
Kecamatan plupuh terdiri dari 16 enam belas desa kelurahan dengan pusat pemerintahan berada di desa Plupuh dengan luas kecamatan
kurang lebih 4.835,76 hektar. Jarak pusat pemerintahan dengan ibukota kabupaten Sragen yaitu 40 km dan jarak pusat pemerintahan dengan kota
solo yaitu 15 km. secara administasi dan alamiah batas-batas wilayah Kecamatan Plupuh adalah:
Sebelah utara : Kecamatan Tanon
SebelahTimur : Kecamatan Masaran
Sebelah selatan : Kabupaten Karanganyar
Sebelah barat : Kecamatan Gemolong
2. Keadaaan Iklim dan Topografi
Berdasarkan data, Kecamatan Plupuh terletak pada ketinggian 141 meter diatas permukaan laut dengan bentuk wilayah bergelombang.
3. Luas Wilayah dan Pemanfaatan Lahan
Luas wilayah merupakan potensi yang dimiliki suatu wilayah yang dapat memberikan manfaat bagi penduduk yang mendiami wilayah
tersebut apabila didayagunakan secara optimal. Luas wilayah dengan jenis tanah yang berbeda-beda akan membuat pemanfaatan lahan yang berbeda
pula tergantung kebutuhan dan kesesuaian dari kemampuan lahan tersebut. Luas wilayah kecamatan Plupuh 4.835,76 hektar yang terdiri dari tanah
sawah 2.607,98 hektar 53,93 dan tanah kering 2.227,78 hektar 46,07. Data mengenai luas wilayah dan tipe pemanfaatan lahan di
Kecamatan Plupuh pada tahun2006 terlihat pada tabel 5.