18
3.3.3 Aspek sosial Ashford, McGee, Kinmond 2000 dalam Gilpin Lagan, 2008
Menyatakan bahwa seseorang dengan luka kaki diabetik banyak bergantung pada keluarga dan teman – teman mereka untuk melaksanakan
tugas yang tidak mampu mereka lakukan, seperti mengganti balutan luka, dan merawat luka. Hal ini terkadang dapat menyebabkan masalah
hubungan keluarga. Seluruh individu melaporkan bahwa kehilangan mobilitas berarti bahwa mereka tidak dapat melakukan aktivitas sehari-
hari, seperti berbelanja atau mandi. 3.3.4 Aspek ekonomi
Brod M 1998 dalam Gilpin Lagan, 2008 mengatakan bahwa seseorang yang hidup dengan luka kaki diabetik akan berpengaruh
terhadap kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan, yang mengakibatkan adanya masalah pada keuangan. Sekitar 50 individu melaporkan tidak
lagi berkerja karena luka kaki diabetik yang dimilikinya dan 50 lagi mengatakan bahwa karirnya terbatas.
4. Kuesioner SF-36
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah Short Form 36 atau SF-36 dari The Medical Outcomes Study berisi 36 item yang didesain sebagai alat ukur
kualitas hidup. SF-36 pada awalnya diterbitkan pada tahun 1988, dan pada tahun 1996, SF-36 mulai dievaluasi dengan versi 2.0 SF-36v2
TM
dengan bentuk pertanyaan yang lebih sederhana dan lebih mudah digunakan. Untuk memudahkan
kuesioner ini, pertanyaan dalam SF-36v2
TM
diterjemahkan oleh IQOLA ke dalam
Universitas Sumatera Utara
19
beberapa bahasa termasuk bahasa Indonesia tanpa mengubah makna aslinya dan
telah di publikasi RAND Corporation Ware, 1996.
SF-36 merupakan instrumen umum yang paling sering digunakan, misalnya penelitian yang dilakukan oleh Ribu et al. 2007, Valensi et al. 2011, Yekta et
al. 2011 yang merupakan penelitian kualitas hidup pada pasien dengan sindrom kaki diabetes Zelenikova, et al., 2014. Sebagai instrumen generik, SF - 36
dirancang untuk dapat diterapkan pada berbagai jenis dan tingkat keparahan kondisi kesehatan RAND Corporation Ware, 1996.
SF-36 adalah sebuah kuesioner yang mengukur kualitas hidup pasien berdasarkan 8 domain sebagai berikut Almeida, Silveira, Santo et., al 2013 :
1. Fungsi fisik Terdiri dari 10 pertanyaan yang menilai kemampuan pasien melakukan
aktivitas fisik seperti mandi, berpakaian, berjalan, membungkuk, dan menaiki tangga. Nilai yang rendah menunjukkan keterbatasan semua aktivitas tersebut,
sedangkan nilai yang tinggi menunjukkan kemampuan melakukan semua aktivitas fisik.
2. Keterbatasan peran karena masalah fisik Terdiri dari 4 pertanyaan yang mengevaluasi seberapa besar kesehatan fisik
pasien mengganggu pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Nilai yang rendah menunjukkan
bahwa kesehatan
fisik menimbulkan
masalah terhadap
pekerjaanaktivitas sehari-hari. Nilai yang tinggi menunjukkan kesehatan fisik tidak menimbulkan maslah terhadap pekerjaan ataupun aktivitas sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
20
3. Nyeri tubuh Terdiri dari 2 pertanyaan yang mengevaluasi intensitas nyeri dan efek nyeri
terhadap aktivitas sehari-hari. Nilai yang rendah menunjukkan rasa nyeri yang parah dan sangat membatasi aktivitas. Nilai yang tinggi menunjukkan tidak ada
rasa nyeri yang dirasakan sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. 4. Kesehatan secara umum
Terdiri dari 5 pertanyaan yang mengevaluasi persepsi pasien terhadap status kesehatan. Nilai yang rendah menunjukkan persepsi terhadap kesehatan diri
sendiri buruk atau semakin memburuk. Nilai yang tinggi menunjukkan persepsi terhadap kesehatan diri sendiri sangat baik.
5. Vitalitas Energi Terdiri dari 4 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat kelelahan, dan semangat.
Nilai yang rendah menunjukkan perasaan lelah, dan tidak semngat. Nilai yang tinggi menunjukkan perasaan penuh semangat.
6. Fungsi Sosial Terdiri dari 2 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat kesehatan fisik atau
masalah emosional mengganggu aktivitas sosial. Nilai yang rendah menunjukkan aktivitas sosial yang sering terganggu. Nilai yang tinggi menunjukkan tidak ada
gangguan pada aktivitas sosial sehari-hari. 7. Keterbatasan peran karena masalah emosional
Terdiri dari 3 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat dimana masalah emosional mengganggu pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Nilai yang rendah
menunjukkan masalah emosional mengganggu aktivitas dan pekerjaan, bahkan
Universitas Sumatera Utara
21
tidak dapat bekerja seperti biasanya. Nilai yang tinggi menunjukkan tidak ada gangguan dalam pekerjaan atau aktivitas sehari-hari karena masalah emosional.
8. Kesehatan mental Terdiri dari 5 pertanyaan yang mengevaluasi sejauhmana perasaan cemas,
depresi, kebahagiaan, dan kesejahteraan mempengarugi kehidupan. Nilai yang rendah menunjukkan perasaan depresi dan putus asa sepanjang waktu. Nilai yang
tinggi menunjukkan perasaan penuh kedamaian, bahagia, dan tenang.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang