BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care di rumah sakit umum Cut Meutia
Aceh Utara yang diperoleh melalui proses pengumpulan data yang dilakukan pada tanggal 11 Februari 2016 sampai 03 Maret 2016 di ruang rawat inap anak rumah
sakit umum Cut Meutia Aceh Utara. Jumlah seluruh responden pada penelitian ini adalah 28 orang perawat yang bekerja di ruang rawat inap anak. Penyajian hasil
analisa data dalam penelitian ini meliputi data demografi, faktor internal yaitu pengetahuan dan sikap perawat tentang atraumatic care, serta faktor eksternal
yaitu fasilitas yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care.
1.1 Karakteristik Demografi Responden
Deskripsi karakteristik demografi responden terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, penghasilan, lama kerja di rumah sakit, dan lama kerja di
ruang anak. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh sebanyak 21 responden 75,0 berada pada rentang usia 31-40 tahun, seluruh responden berjenis
kelamin perempuan 100, mayoritas pendidikan DIII keperawatan sebanyak 25 responden 89,3, penghasilan perawat mayoritas berada pada rentang
Rp2.500.000-Rp5.000.000 sebanyak 19 responden 67,9, rata-rata telah bekerja di rumah sakit selama 5-10 tahun sebanyak 14 responden 50,0, dan
rata-rata telah bekerja di ruang anak selama 5 tahun sebanyak 16 responden
Universitas Sumatera Utara
57,1. Sebaran karakteristik demografi responden dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan karakteristik demografi perawat n=28 Data Demografi
Frekuensi f Persentase
Usia 21-30 tahun
2 7,1
31-40 tahun 21
75,0 41-50 tahun
5 17,9
Jenis Kelamin Perempuan
28 100
Tingkat Pendidikan D-III
25 89,3
S-1 3
10,7 Penghasilan
Rp 1.000.000-2.500.000 7
25,0 Rp 2.500.000-5.000.000
19 67,9
Rp 5.000.000-7.500.000 1
3,6 Rp 7.500.000
1 3,6
Lama Kerja di Rumah Sakit 5 tahun
8 28,6
5-10 tahun 14
50,0 10 tahun
6 21,4
Lama Bekerja di Ruang Anak 5 tahun
16 57,1
5-10 tahun 10
35,7 10 tahun
2 7,1
1.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Atraumatic Care
a. Faktor Internal
1 Pengetahuan Perawat tentang Pelaksanaan Atraumatic Care
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa
pengetahuan perawat tentang atraumatic care dalam kategori cukup sebanyak 17 responden 60,7, baik 8 responden 28,6, dan dalam
kategori kurang sebanyak 3 responden 10,7. Hasil penelitian faktor internal, yaitu pengetahuan perawat tentang atraumatic care dapat dilihat
pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan faktor internal: pengetahuan perawat tentang atraumatic care n=28
Pengetahuan Perawat Frekuensi f
Persentase Baik skor 13-20
8 28,6
Cukup skor 7-12 17
60,7 Kurang skor 0-6
3 10,7
Distribusi tingkat pengetahuan perawat tentang atraumatic care berdasarkan hasil penelitian diperoleh jawaban dari responden sebanyak
22 responden 78,3 mengetahui tentang definisi atraumatic care, sebanyak 20 responden 71,4 mengetahui tentang tujuan atraumatic
care, dan sebanyak 20 responden 71,4 juga mengetahui tentang prinsip yang sesuai dengan tindakan penggunaan cat berwarna yang cerah untuk
dinding ruangan. Sebanyak 18 responden 64,3 tidak mengetahui tentang prinsip
atraumatic care yang sesuai dengan tindakan dekorasi ruangan menggunakan tirai dan hiasan dinding bergambar bunga atau binatang
lucu, sebanyak 17 responden 60,7 tidak mengetahui tentang prinsip atraumatic care yang sesuai dengan tindakan melakukan persiapan khusus
jauh hari sebelumnya pada tindakan pembedahan elektif dan sebanyak 16 responden 57,1 menjawab salah tentang pinsip-prinsip dalam
pelaksanaan atraumatic care. Distribusi responden tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan perawat tentang atraumatic care n=28
No Pernyataan
Benar Salah
f f
1 Atraumatic care adalah
22 78,6
6 21,4
2 Atraumatic care bertujuan untuk
20 71,4
8 28,6
Universitas Sumatera Utara
3 Manfaat atraumatic care adalah
16 57,1
12 42,9
4 Berikut ini yang bukan prinsip
atraumatic care adalah 12
42,9 16
57,1 5
Rooming in merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan
prinsip 17
60,7 11
39,3
6 Perawat memberikan informasi terkait
keadaan anak dan hal apa saja yang dapat dilakukan orang tua merupakan
tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip
17 60,7
11 39,3
7 Pemberian obat anastesi lokal seperti
lidokain dan EMLA Extectic Mixture of Local Anesthetics sebelum injeksi
parenteral merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan
prinsip 17
60,7 11
39,3
8 Dekorasi ruangan menggunakan tirai
dan hiasan dinding bergambar bunga atau binatang lucu merupakan tindakan
atraumatic care yang sesuai dengan prinsip
10 35,7
18 64,3
9 Modifikasi ruang perawatan anak
dengan cara membuat ruang rawat seperti di rumah merupakan tindakan
atraumatic care yang sesuai dengan prinsip
15 53,6
13 46,4
10 Menginformasikan kepada orang tua jenis mainan yang boleh dibawa ke
rumah sakit merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan
prinsip 19
67,9 9
32,1
11 Mempersiapkan psikologis anak sebelum prosedur dan menunjukkan
sikap empati merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan
prinsip 14
50,0 14
50,0
12 Penggunaan cat berwarna yang cerah untuk dinding ruangan merupakan
tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip
20 71,4
8 28,6
13 Mempertahankan kontak dengan memfasilitasi pertemuan dengan guru,
teman sekolah dan berhubungan dengan siapa saja yang anak inginkan
merupakan tindakan atraumatic care 19
67,9 9
32,1
Universitas Sumatera Utara
yang sesuai dengan prinsip 14 Mempersiapkan anak dan orang tuanya
sebelum di rawat dirumah sakit melalui kegiatan pendidikan kesehatan
Penkes pada orang tua merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai
dengan prinsip 15
53,6 13
46,4
15 Melakukan permainan terlebih dahulu sebelum melakukan persiapan fisik
anak merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip
19 67,9
9 32,1
16 Prinsip permainan pada anak di rumah sakit adalah
18 64,3
10 35,7
17 Menggunaan pakaiaan perawat yang multi warna nonkonvensional
merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip
15 53,6
13 46,4
18 Melibatkan orang tua untuk berpartisipasi dalam merawat anak
merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip
16 57,1
12 42,9
19 Lakukan persiapan khusus jauh hari sebelumnya pada tindakan
pembedahan elektif merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai
dengan prinsip 11
39,3 17
60,7
20 Prinsip pengkajian nyeri pada anak adalah
19 67,9
9 32,1
2 Sikap Perawat tentang Pelaksanaan Atraumatic Care
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa sikap perawat tentang atraumatic care dalam kategori positif sebanyak 21
responden 75,0 dan negatif sebanyak 7 responden 25. Hasil penelitian faktor internal, yaitu sikap perawat tentang atraumatic care
dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan faktor internal: sikap perawat
tentang atraumatic care n=28 Sikap Perawat
Frekuensi f Persentase
Positif skor 36-56 21
75,0 Negatif skor 14-35
7 25,0
Universitas Sumatera Utara
Distribusi sikap perawat tentang pelaksanaan atraumatic care berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebanyak 16 responden
57,1 sangat setuju untuk mempersiapkan anak dan orang tuanya sebelum di rawat dirumah sakit melalui kegiatan pendidikan kesehatan
Penkes pada orang tua. Sebanyak 15 responden 53,6 setuju untuk mengizinkan anak bermain sesuai kondisi anak. Sebanyak 11 responden
39,3 tidak setuju dan 2 responden 7,1 sangat tidak setuju untuk memberikan obat anastesi lokal sebelum injeksi parenteral.
Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan sikap perawat tentang atraumatic care n=28
No Pernyataan
SS S
TS STS
f f
f f
1 Saya memperbolehkan orang tua
untuk tinggal bersama anak atau rooming in.
14 50,0
12 42,9
2 7,1
2 Saya memberikan informasi
kepada orang tua terkait kondisi kesehatan anak.
9 32,1
14 50,0
5 17,9
3 Saya memberikan informasi
kepada orang tua tentang hal-hal yang dapat dilakukan dalam
mengontrol perawatan anak. 8
28,6 13
46,4 7
25,0
4 Saya memberikan obat anastesi
lokal sebelum injeksi parenteral. 4
14,3 11
39,3 11
39,3 2
7,1 5
Saya mengizinkan anak bermain sesuai kondisi anak.
7 25,0
15 53,6
6 21,4
6 Saya menggunakan ruang khusus
tindakan untuk melakukan intervensi pada anak.
11 39,3
12 42,9
4 14,3
1 3,6
7 Saya menginformasikan kepada
orang tua jenis mainan yang boleh dibawa ke rumah sakit.
10 35,7
13 46,4
5 17,9
8 Saya mempersiapkan psikologis
anak sebelum prosedur yang menimbulkan rasa nyeri.
11 39,3
13 46,4
4 14,3
9 Saya menunjukkan sikap empati 10
35,7 11
39,3 7
25,0
Universitas Sumatera Utara
saat anak dilakukan prosedur yang menyakitkan.
10 Saya memfasilitasi pertemuan
dengan guru, teman sekolah dan berhubungan dengan siapa saja
yang anak inginkan. 10
35,7 14
50,0 4
14,3
11 Saya mempersiapkan anak dan
orang tuanya sebelum di rawat dirumah sakit melalui kegiatan
pendidikan kesehatan Penkes. 16
57,1 5
17,9 7
25,0
12 Saya melakukan aktivitas bermain
terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan pada anak,
misalnya bercerita, menggambar, mendengarkan musik atau
menonton video. 7
25,0 14
50,0 6
21,4 1
3,6
13 Saya melibatkan orang tua untuk
berpartisipasi dalam merawat anak.
8 28,6
13 46,4
7 25,0
14 Saya melakukan persiapan khusus
pada anak sebelum tindakan pembedahan elektif.
10 35,7
12 42,9
5 17,9
1 3,6
b. Faktor Eksternal
1 Fasilitas yang Mendukung Pelaksanaan Atraumatic Care
Faktor eksternal dalam pelaksanaan atraumatic care adalah fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh kesimpulan sebanyak 26 responden 92,9 menyatakan bahwa fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care
dalam kategori tidak lengkap dan sebanyak 2 responden 7,1 menyatakan lengkap . Hasil penelitian berdasarkan faktor eksternal yaitu
fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Distribusi responden berdasarkan faktor eksternal: fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care n=28
Fasilitas Frekuensi f
Persentase Lengkap skor 8-14
2 7,1
Tidak Lengkap skor 0-7 26
92,9
Distribusi fasilitas untuk pelaksanaan atraumatic care berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, seluruh responden 100 menjawab
ada ruangan khusus tindakan dan seluruh responden 100 juga menjawab ada pewangi ruangan untuk menghilangkan bau dan
meningkatkan kenyamanan. Sebanyak 26 responden 92,9 menjawab tidak ada alat-alat mainan yang sesuai dengan usia anak, kondisi anak, dan
prosedur pengobatan, serta sebanyak 26 responden 92,9 juga menjawab tidak ada video tentang prosedur yang akan dilakukan.
Distribusi responden berdasarkan fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Distribusi responden berdasarkan fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care n=28
No Pernyataan
Ada Tidak
f f
1 Obat anastesi lokal untuk diberikan sebelum
injeksi parenteral pada anak. 5
17,9 23
82,1 2
Ruangan khusus tempat bermain anak. 4
14,3 24
85,7 3
Alat-alat mainan yang sesuai dengan usia anak, kondisi anak, dan prosedur pengobatan.
2 7,1
26 92,9
4 Tempat tidur khusus bagi anak agar tidak
terjatuh. 19
67,9 9
32,1 5
Video tentang prosedur yang akan dilakukan. 2
7,1 26
92,9 6
Gambar tentang prosedur yang akan dilakukan. 5
17,9 23
82,1 7
Dinding ruangan berwarna cerah atau warna warni.
23 82,1
5 17,9
8 Tirai bergambar bunga atau binatang lucu.
5 17,9
23 82,1
9 Hiasan dinding bergambar dunia binatang atau
fauna. 13
46,3 15
53,6 10 Pakaian perawat multi warna nonkonvensional.
6 21,4
22 78,6
Universitas Sumatera Utara
11 Spalk bermotif bunga, kartun, atau binatang lucu.
4 14,3
24 85,7
12 Ruangan khusus tindakan. 28
100 13 Papan nama pasien bergambar lucu.
4 14,3
24 85,7
14 Pewangi ruangan untuk menghilangkan bau dan meningkatkan kenyamanan.
28 100
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh melalui penelitian, peneliti mencoba menguraikan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan
atraumatic care di rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara.
2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Atraumatic Care di