Bagi Manajemen Rumah Sakit Bagi Pendidikan Keperawatan Bagi Praktek Keperawatan Bagi Penelitian Keperawatan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara, maka dapat diambil kesimpulan bahwa faktor internal yaitu pengetahuan responden tentang atraumatic care dalam kategori cukup sebanyak 17 responden 60,7 dan sikap responden terhadap atraumatic care dalam kategori positif sebanyak 21 responden 75,0.Sedangkan faktor eksternal yaitu fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care sebanyak 26 responden 92,9 menyatakan dalam kategori tidak lengkap.

2. Saran

2.1 Bagi Manajemen Rumah Sakit

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai pengetahuan dan sikap perawat terhadap pelaksanaan atraumatic care, serta memberikan gambaran mengenai fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara. Melalui hasil penelitian ini disarankan bagi pihak Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara agar dapat memfasilitasi perawat untuk melaksanakan atraumatic care dalam perawatan anak di ruang rawat inap anak Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara dengan menyediakan fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care, serta memfasilitasi perawat untuk mengikuti pelatihan terkait perawatan anak khususnya atraumatic care. Universitas Sumatera Utara

2.2 Bagi Pendidikan Keperawatan

Instansi pendidikan keperawatan sebagai wadah pendidikan diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada mahasiswa tentang pentingnya pelaksanaan atraumatic care secara optimal dalam merawat anak yang mengalami hospitalisasi.

2.3 Bagi Praktek Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan asuhan keperawatan anak, khususnya yang berhubungan dengan atraumatic care.

2.4 Bagi Penelitian Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang pemberian asuhan keperawatan anak yang terkait atraumatic care. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian tentang intervensi dan prinsip atraumatic care dengan pendekatan kualitatif sehingga penelitian akan lebih bervariasi. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Atraumatic Care 1.1 Definisi atraumatic care Atraumatic care adalah penyediaan asuhan terapeutik dalam lingkungan, oleh personel, dan melalui penggunaan intervensi yang menghapuskan atau memperkecil distres psikologis dan fisik yang diderita oleh anak-anak dan keluarganya dalam sistem pelayanan kesehatan Wong, et al., 2009. Atraumatic care adalah bentuk perawatan terapeutik yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam tatanan pelayanan kesehatan anak, melalui penggunaan tindakan yang dapat mengurangi distres fisik maupun distres psikologis yang dialami anak maupun orang tua Supartini, 2014. Asuhan terapeutik tersebut mencakup pencegahan, diagnosis, atau penyembuhan kondisi akut atau kronis. Intervensi berkisar dari pendekatan psikologis berupa menyiapkan anak-anak untuk prosedur pemeriksaaan, sampai pada intervensi fisik seperti menyediakan ruangan untuk orang tua tinggal bersama anak dalam satu kamar rooming in. Distres psikologis meliputi kecemasan, ketakutan, kemarahan, kekecewaaan, kesedihan, malu, atau rasa bersalah. Sedangkan distres fisik dapat berkisar dari kesulitan tidur dan immobilisasi sampai pengalaman stimulus sensori yang mengganggu seperti rasa sakit nyeri, temperatur ekstrem, bunyi keras, cahaya yang dapat menyilaukan atau kegelapan Wong, et al., 2009. Universitas Sumatera Utara Atraumatic care berkaitan dengan siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana setiap prosedur dilakukan pada anak untuk mencegah atau meminimalkan stress fisik dan psikologis Wong, 1989, dalam Wong, et al., 2009. Maka dapat disimpulkan, atraumatic care adalah pelaksanaan perawatan terapeutik pada anak dan keluarga oleh perawat atau tenaga kesehatan lain dengan intervensi meminimalkan atau mencegah timbulnya distres fisik maupun psikologis dalam sistem pelayanan kesehatan.

1.2 Manfaat atraumatic care