Validitas Reliabilitas Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Atraumatic Care di

P = Rentang Banyak Kelas Keterangan: P = panjang kelas interval Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah Banyak kelas = jumlah kategori Dimana nilai tertinggi untuk kuesioner pengetahuan adalah 20 dan terendah adalah 0. Maka rentangnya adalah 20 dan banyak kelasnya 3 yaitu baik, cukup, dan kurang. Jadi panjang kelasnya ialah 7. Sedangkan kuesioner sikap, nilai tertinggi adalah 56 dan terendah adalah 14. Maka rentangnya adalah 42 dan banyak kelasnya 2 yaitu positif dan negatif. Jadi panjang kelasnya ialah 21. Lalu untuk kuesioner fasilitas, nilai tertinggi adalah 14 dan terendah adalah 0. Maka rentangnya adalah 14 dan banyak kelasnya 2 yaitu lengkap dan tidak lengkap. Jadi panjang kelasnya ialah 7.

7. Uji validitas dan reliabilitas

7.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi Arikunto, 2010. Sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu Nursalam, 2008. Kuesioner ini adalah kuesioner baru yang disusun oleh peneliti. Uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas internal yang mengacu pada isi instrumen content validity, dengan dikonsultasikan kepada satu orang ahli validity expert yaitu Ibu Universitas Sumatera Utara Rahmitha Sari ahli keperawatan anak di rumah sakit Universitas Sumatera Utara. Rumus Validitas isi Aiken’s: V = ∑ S ⌊nc − 1⌋ Keterangan: S = R - L o R = Angka yang diberikan oleh penilai L o = Angka penilaian validitas yang terendah C = Angka penilaian validitas yang tertinggi n = jumlah penilai validity expert Nilai validitas instrumen dihitung menggunakan koefisien validitas isi Aiken’s dan didapatkan nilai validitas instrumen 1 untuk setiap item instrumen yang artinya instrumen tersebut valid dengan kriteria validitas sangat tinggi.

7.2 Reliabilitas

Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama Azwar, 2007. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan internal consistency, yaitu dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian hasilnya dianalisa. Uji reliabilitas ini dilakukan kepada 10 orang perawat yang bertugas diruang rawat inap anak RSU Dr Fauziah Bireuen. Pada penelitian ini pengujian reliabilitas dibedakan untuk masing-masing instrumen. Instrumen pengetahuan dan fasilitas menggunakan analisis Kuder Richarson-21 KR-21, dengan rumus sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara r 11 = � k k − 1� � 1 − x � k − x� k. V t � Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = jumlah butir pertanyaanpernyataan x � = skor rata-rata V t = varians total x i = total skor n = jumlah responden Analisis Kuder Richarson-21 KR-21 dikatakan reliabel jika nilai koefisien reliabilitasnya 0,7 Siregar, 2013. Hasil pengujian reliabilitas instrumen pengetahuan didapatkan hasil 0,84 dan instrumen fasilitas didapatkan hasil 0,82 lebih besar dari 0,7 artinya instrumen tersebut reliabel. Sedangkan instrumen sikap menggunakan analisis Chronbach’s Alpha, dikatakan reliabel jika nilai koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,6 Siregar, 2013. Hasil pengujian reliabilitas instrumen sikap didapatkan hasil 0,802 lebih besar dari 0,6 artinya instrumen tersebut reliabel.

8. Pengumpulan data

Proses pengumpulan data dilakukan setelah uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan, dimulai dengan peneliti mengajukan surat izin ke bagian pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara untuk pengambilan data penelitian ke rumah sakit yang dituju dan peneliti mengurus surat keterangan kelayakan etik dari Komite Etik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara berupa ethical clearance. Lalu, setelah mendapatkan izin dari Fakultas Universitas Sumatera Utara Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mendapat ethical clearance, peneliti mengajukan surat permohonan izin kepada pimpinan rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara. Setelah mendapatkan izin dari pimpinan rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara peneliti menuju keruangan rawat inap anak untuk meminta daftar shift perawat diruangan tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada shift pagi, siang, atau malam yang disesuaikan dengan jadwal shift kerja perawat yang menjadi responden penelitian. Peneliti melakukan pendekatan dengan calon responden yang bekerja pada shift tersebut dan menjelaskan tujuan, manfaat dan peran serta calon responden selama penelitian. Peneliti menjamin kerahasian calon responden dan hak calon responden untuk menolak menjadi responden. Bila calon responden menyetujui maka penelitian meminta calon responden untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden informed consent. Responden diberi kuesioner untuk diisi sendiri, dan ditunggu oleh peneliti sampai selesai pengisian selama 40-60 menit. Sebelum responden mengisi kuesioner, peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner dan menginformasikan agar kuesioner diisi dengan lengkap. Lalu, kuesioner yang telah diisi dikumpulkan oleh peneliti.

9. Analisa data

Analisa data adalah proses mengolah data dan menginterpretasikan hasil pengolahan data Priyatno, 2008. Setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahap. Pertama, peneliti memeriksa identitas responden dan memastikan semua data telah terisi editing. Setelah itu, Universitas Sumatera Utara data diberi nomor responden dan dilakukan pemberian kode tertentu pada tiap data yang memiliki kode yang sama coding. Lalu peneliti memasukkan data data entry yang dalam bentuk kode kedalam program komputer. Setelah selesai memasukkan semua data peneliti melakukan pembersihan data cleaning untuk melihat kemungkinan-kemungkinan kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya. Kemudian, dilakukan pembetulan atau koreksi. Lalu peneliti melakukan analisa data. Analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan program statistik. Jenis analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariate analisis deskriptif yang akan menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel Notoatmodjo, 2010, kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk tabel. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care di rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara yang diperoleh melalui proses pengumpulan data yang dilakukan pada tanggal 11 Februari 2016 sampai 03 Maret 2016 di ruang rawat inap anak rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara. Jumlah seluruh responden pada penelitian ini adalah 28 orang perawat yang bekerja di ruang rawat inap anak. Penyajian hasil analisa data dalam penelitian ini meliputi data demografi, faktor internal yaitu pengetahuan dan sikap perawat tentang atraumatic care, serta faktor eksternal yaitu fasilitas yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care.

1.1 Karakteristik Demografi Responden