12
BAB II PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
KETRANSMIGRASIAN C.
Pengertian dan Sejarah Transmigrasi
Kepadatan penduduk di Indonesia ternyata secara tidak langsung memberikan dampak yang bersifat negatif. Terutama pada sektor kependudukan
di Indonesia. Pulau Jawa, adalah salah satu pulau di Indonesia, yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia. Sehingga, peluang pekerjaan di Pulau
Jawapun tidak dapat mengakomodir seluruh masyarakat yang ada di Pulau Jawa. Sehingga, angka pengangguran di Pulau Jawa sendirpun sangat tinggi.
Tingkat pengangguran yang tinggi ini, memiliki ekuivalen dengan tingkat kejahatan pada suatu wilayah. Karena dalam berbagai cabang ilmu mengenai
kejahatan juga menyebutkan bahwa kejahatan tersebut dapat terjadi dikarenakan faktor ekonomi.
Hal tersebut mendorong pemerintah untuk membentuk berbagai kebijakan, guna mengatasi permasalahan pembangunan dan kependudukan. Salah satunya
adalah kebijakan transmigrasi. Kebijakan dapat dirumuskan sebagai suatu keputusan yang tegas yang
disimpati karena adanya perilaku yang konsisten dan pengulangan pada bagian dari keduanya bagi orang-orang yang melaksanakannya.
8
8
William, N. Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik edisi kedua, Gajah Mada University Press : Yogyakarta, 2003. Hal. 28
Sementara Kebijaksanaan pemerintah dapat diartikan setiap keputusan yang dilaksanakan
oleh pejabat pemerintah atau negara atas nama instansi yang dipimpinnya
Universitas Sumatera Utara
Presiden, Menteri, Gubernur, Sekjen dan seterusnya dalam rangka melaksanakan fungsi umum pemerintah atau pembangunan, guna mengatasi
permasalahan atau mencapai tujuan tertentu atau dalam rangka melaksanakan produk-produk keputusan atau peraturan perundang-undang yang telah ditentukan
dan lazimnya dituangkan dalam bentuk aturan perundang-undangan atau dalam bentuk keputusan formal.
9
Dye mengatakan bahwa kebijaksanaan negara sebagai “is whatever government choose to do or do not to do” Apapun yang dipilih oleh pemerintah
untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
10
Kebijaksanaan negara itu harus meliputi semua “tindakan” pemerintah. Jadi bukan semata-mata merupakan pernyataan keinginan pemerintah atau pejabat
pemerintah saja. Disamping itu, suatu yang tidak dilaksanakan oleh pemerintah pun termasuk kebijaksanaan negara. Hal ini disebabkan karena “suatu yang
dilakukan” oleh pemerintah akan mempunyai pengaruh dampak yang sama besarnya dengan “sesuatu yang tidak dilakukan “ oleh pemerintah.
Dye mengatakan bahwa bila pemerintah memilih untuk melakukan sesuatu maka harus ada tujuannya.
11
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap tindakan pemerintah yang merupakan keinginan pemerintah, akan menimbulkan dampak
atau pengaruh yang sama besarnya dengan sesuatu yang dilakukan atau tidak
9
Bintoro Tjokroamidjojo, {engantar Administrasi Pembangunan, LP3ES : Jakarta, 1995, Hal. 92
10
M. Irfan Islamy, Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, Sinar Grafika : Jakarta, Hal. 18
11
Agustinus Lejiu dan Masjaya, Jurnal, “Evaluasi Kebijakan Pembangunan Transmigrasi Di Kabupaten Mahakam Hulu Studi Pada Kecamatan Long Hubung Kabupaten Mahakam
Hulu”, Samarinda, 2014. Hal. 2220-2221
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh pemerintah. Begitu juga halnya dengan transmigrasi yang merupakan bentuk kebijakan pemerintah. Semakin besar tindakan yang dilakukan
oleh pemerintah, maka akan semakin besar pula dampak yang ditimbulkan dari perbuatan pemerintah tersebut.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dan provinsi atau pulau yang padat penduduknya ke provinsi atau pulau yang jarang penduduknya dalam satu
wilayah negara. Transmigrasi merupakan jenis migrasi
yang hanya berlangsung di Indonesia. Transmigrasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan
kependudukan nasional. Transmigrasi merupakan program pemerintah yang berupaya melakukan pemerataan penduduk dengan cara memindahkan penduduk
di daerah-daerah padat ke daerah-daerah yang jarang penduduknya. Penduduk yang sering menjadi sasaran transmigrasi adalah yang bermukim di pulau Jawa
dipindahkan ke daerah tujuan transmigrasi seperti Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.
12
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah pulau yang berpenduduk padat ke daerah
pulau yang berpenduduk jarang.
13
Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang
Ketransmigrasian, Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan
menetap di kawasan transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerinta
12
http:www.pengertianahli.com201404pengertian-jenis-tujuan-transmigrasi.html ,
diakses Pada tanggal 6 Oktober 2016.Pukul 19:23
13
KBBI
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan defenisi dari transmigrasi di atas, dapat disimpulkan bahwa transmigrasi tersebut sebenarnya merupakan sebuah kebijakan yang bertujuan
untuk meningkatkan perekonomian suatu penduduk, yang dilatar belakangi dengan adanya kesetaraan jumlah penduduk.
Kebijakan transmigrasi ini merupakan salah satu bentuk kebijakan pemerintah pusat, dalam memfasilitasi pemerintah daerah. Dalam kebijakan
tersebut, berkaitan dengan dua pemerintah daerah sekaligus. Sejarah transmigrasi di Indonesia dimulai sejak dilaksanakannya
kolonisasi oleh pemerintah kolonial Belanda tahun 1905. Kebijakan kolonisasi penduduk dari pulau Jawa ke luar Jawa dilatarbelakangi oleh:
14
1. Melaksanakan salah satu program politik etis, yaitu emigrasi untuk
mengurangi jumlah penduduk pulau Jawa dan memperbaiki taraf kehidupan yang masih rendah.
2. Pemilikan tanah yang makin sempit di pulau Jawa akibat pertambahan
penduduk yang cepat telah menyebabkan taraf hidup masyarakat di pulau Jawa semakin menurun.
3. Adanya kebutuhan pemerintah kolonial Belanda dan perusahaan swasta
akan tenaga kerja di daerah-daerah perkebunan dan pertambangan di luar pulau Jawa.Pengaruh depresi ekonomi dalam memperlancar
kolonisasi cukup signifikan. Kolonisasi juga dapat terus berlanjut hanya dengan sedikit bantuan finasial dari pemerintah. Mereka yang tertarik
pindah hanya diberikan pinjaman uang setiap keluarga untuk biaya
14
http:www.pengertianahli.com201404pengertian-jenis-tujuan-transmigrasi.html ,
Op.cit
Universitas Sumatera Utara
transportasi, pembelian alat-alat pertanian, yang harus dikembalikan dalam jangka waktu 2-3 tahun.
Di tempat yang baru pemerintah hanya memberikan lahan secara gratis untuk diolah. Sejak tahun 1930 terjadi arus perpindahan penduduk dari pulau ke
luar Jawa melalui kolonisasi secara besar-besaran. Ketika tentara Jepang masuk ke Indonesia, kegiatan transmigrasi tetap dilaksanakan. Akan tetapi karena sibuk
dengan peperangan, rupanya penguasa Jepang tidak sempat melakukan pengadministrasian kegiatan transmigrasi seperti halnya pada jaman pemerintah
kolonial Belanda, sehingga sangat sedikit dokumentasi mengenai transmigrasi yang bisa ditemukan.
Diperkirakan selama kekuasaan Jepang, penduduk pulau Jawa yang berhasil dipindahkan ke luar Jawa melalui transmigrasi sekitar 2.000 orang. Tidak
hanya di bidang transmigrasi, kondisi kependudukan yang parah dimulai ketika tentara Jepang mengambil alih kekuasaan daripemerintahan Belanda. Pada
periode ini kondisi perekonomian di Indonesia sangat buruk. Beberapa komoditi seperti tekstil, alat-alat pertanian, bahan pangan menghilang dari pasaran.
Terjadi pula mobilisasi tenaga kerja romusha untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan dan proyek-proyek pertahanan Jepang, baik di dalam
maupun di luar negeri. Pada jaman orde lama, ada pengkategorian transmigrasi, sehingga dikenal
istilah transmigrasi umum, transmigrasi keluarga, transmigrasi biaya sendiri, dan transmigrasi spontan. Dalam sistem transmigrasi umum segala keperluan
transmigran, sejak pendaftaran sampai di lokasi menjadi tanggungan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah juga menanggung biaya hidup selama delapan bulan pertama, bibit tanaman, serta alat-alat pertanian.
15
Pada zaman orde baru, tujuan utama transmigrasi tidak semata-smata memindahkan penduduk dari pulau Jawa ke luar Jawa, namun ada penekanan
pada tujuan memproduksi beras dalam kaitan pencapaian swasembada pangan. Pembukaan daerah transmigrasi diperluas ke wilayah Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Sulawesi, bahkan sampai ke Papua.
16
D. Peraturan Perundang-undangan Terkait Ketransmigrasian