PROSEDUR TRANSMIGRASI DI INDONESIA BERDASARKAN

67

BAB IV PROSEDUR TRANSMIGRASI DI INDONESIA BERDASARKAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2009 A. Perlindungan Hukum Terhadap Transmigran Di Indonesia Hukum merupakan instrumen yang diciptakan oleh pihak yang berwenang, yang berisikan peraturan-peraturan, serta sanksi yang bersifat memaksa. Pada dasarnya, hukum diciptakan untuk mengatur kegiatan manusia, dan menjamin keadilan serta kepastian hukum bagi masyarakat. Secara umum, tujuan hukum terbagi menjadi 3, yaitu : 1. Menjamin kepastian hukum 2. Menjamin keadilan bagi berbagai pihak 3. Memberikan manfaat kepada semua pihak Van Kan mengatakan, bahwa hukum bertujuan menjaga kepentingan tiap- tiap manusia, supaya kepentingan itu tidak dapat diganggu. Pendapat Van Kan tersebut, bermaksud bahwa hukum mengandung suatu pertimbangan kepentingan mana yang lebih besar daripada yang lain, antara kepentingan masyarakat yang satu sama lain, dan kepentingan anggota masyarakat terhadap kepentingan masyarkat. 62 Kepastian hukum merupakan keadaan dimana perilaku manusia, baik individu, kelompok maupun organisasi, terikat dan berada dalam koridor yang sudah digariskan oleh aturan hukum. Secara etis, pandangan seperti ini lahir dari kekhawatiran yang dahulu kala pernah dilontarkan oleh Thomas Hobbes bahwa manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. 62 E. Utrecht, Pengantar Dalam Hukum Indonesia, PT. Ichtiar Baru ; Jakarta, 1983. Hal. 13 Universitas Sumatera Utara Peraturan perundang-undangan, merupakan salah satu bentuk produk hukum, yang bertujuan untuk memberikan kepastian hukum, kemanfaatan serta keadilan bagi masyarakat, dan mengatur kehidupan masyarakat. Pemerintah membentuk peraturan perundang-undangan, sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Selain peraturan perundang-undangan, pemerintah yang merupakan perpanjangan tangan dari rakyat, diberikan kewenangan untuk menerbitkan kebijakan dan ketetapan. Kebijakan dan ketetapan tersebut tentu saja diberikan, dengan maksud dan tujuan untuk memberikan pelayanan masyarakat, sehingga masyarakat dapat merasakan nilai-nilai keadilan dan kepastian hukum yang ada. Disamping mengeluarkan peraturan perundang-undangan, badan atau pejabat tata usaha negara dalam rangka pelaksanaan tugasnya adakalanya mengeluarkan peraturan kebijaksanaan. 63 Berbagai kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah, memiliki manfaat serta tujuan tertentu, yang gunanya adalah untuk mensejahterakan rakyat. Kebijakan terkait transmigrasi, yang merupakan salah satu cabang dari kebijakan Pada dasarnya, tujuan hukum untuk menjamin kepastian hukum, keadilan, serta kemanfaatan, adalah sebuah usaha produk hukum untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat. Dalam membentuk kebijakan, pemerintah juga harus memberikan perlindungan-perlindungan terhadap masyarakat. Jangan sampai kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah bertentangan dengan nilai-nilai kemasyarakatan, dan dapat merugikan masyarakat umum. 63 Boerhanoedin Soetan Batoeah, Pokok-pokok Hukum Tata Usaha Negara, Banicipta : Jakarta, 1983. Hal. 82 Universitas Sumatera Utara kependudukan, juga harus memperhatikan apakah kebijakan tersebut dibuat telah memenuhi nilai-nilai keadilan bagi masyarakat. Kebijakan transmigrasi merupakan kebijakan yang langsung berdampak dan melibatkan masyarakat, yang disebut sebagai transmigran. Seharusnyapun, kebijakan transmigrasi ini, memuat bentuk-bentuk kepastian hukum, keadilan serta kemanfaatan kebijakan ini terhadap transmigran. Karena menjamin kepastian hukum, keadilan serta kemanfaatan dari kebijakan transmigrasi ini, merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap transmigran. Transmigran yang juga merupakan rakyat Indonesia, memiliki hak secara konstitusional untuk dilindungi dari sikap-sikap yang dapat menginjak hak-hak asasi manusia. Maka daripada itu, perlindungan hukum terhadap kebijakan ini harus termuat secara tersirat maupun tersurat dalam undang-undang, Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang- undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian, merupakan produk hukum yang juga merupkan bentuk kebijakan tranmsigrasi di Indonesia. Undang- undang Ketransmigrasian Nomor 29 Tahun 2009 jo Undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 ini, juga seharusnya memberikan perlindungan hukum terhadap transmigran. Dengan adanya Undang-undang Ketransmigrasian Nomor 15 Tahun 1997 jo Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 ini, menjadi salah satu bentuk kepastian hukum bagi transmigran. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian ini memuat aturan-aturan terkait transmigrasi, hak-hak transmigran, dan sebagainya. Bentuk-bentuk hak yang dimiliki oleh transmigran yang melaksanakan program Universitas Sumatera Utara kebijakan transmigrasi umum, maupun transmiigrasi swakarya berbantuan atau transmigrasi swakarya mandiri, harus di lindungi. Dengan dimuatnya hak-hak tersebut dalam batang tubuh undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 jo Undang- undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian ini, merupakan salah satu bentuk adanya kepastian hukum bagi transmigran, yang juga merupakan bentuk perlindungan hukum bagi transmigran. Pasal 3 Undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 jo Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian menyebutkan : “Penyelenggaraan transmigrasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya, peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah, serta memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa”. Pasal 4 Undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 jo Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian menyebutkan : “Sasaran penyelenggaraan transmigrasi adalah meningkatkan kemampuan dan produktivitas masyarakat transmigrasi, membangun kemandirian, dan mewujudkan integrasi di permukiman transmigrasi sehingga ekonomi dan sosial budaya mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan”. Dapat dilihat dari Pasal 3 dan Pasal 4 Pasal 3 Undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 jo Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian, tujuan dari penyelenggaraan transmigrasi untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya, serta sasaran penyelenggaraan transmigrasi adalah untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas masyarakat transmigrasi, adalah salah satu bentuk kemanfaatan dari kebijakan transmigrasi ini, yang juga merupakan bentuk perlindungan hukum bagi transmigran khususnya. Universitas Sumatera Utara Selain kemanfaatan dari kebijakan tersebut, Pasal 3 dan 4 Undang-undang Ketransmigrasian juga memberikan keadilan bagi setiap transmigran. Salah satunya peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah.

B. Prosedur Transmigrasi Di Indonesia Berdasarkan Undang-undang

Dokumen yang terkait

Kajian Yuridis Terhadap Koperasi Apabila Berubah Menjadi Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

6 141 96

KAJIAN YURIDIS PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PAJAK PENGHASILAN (PPh)

0 16 71

KAJIAN YURIDIS TENTANG PRINSIP TRANSPARANSI DALAM KEGIATAN INVESTASI DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

0 4 50

KAJIAN YURIDIS TENTANG RUMAH SUSUN DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN

0 25 13

TINJAUAN YURIDIS PEMBERLAKUAN CYBER NOTARY DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS.

1 6 8

Kajian Yuridis Terhadap Prosedur Transmigrasi di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian

0 0 7

Kajian Yuridis Terhadap Prosedur Transmigrasi di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian

0 0 1

Kajian Yuridis Terhadap Prosedur Transmigrasi di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian

0 0 11

Kajian Yuridis Terhadap Prosedur Transmigrasi di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian

0 2 31

Kajian Yuridis Terhadap Prosedur Transmigrasi di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian

0 0 3