BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana hubungan antara rasio panjang jari tangan kedua dan keempat 2D:4D terhadap kemampuan
numerik.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
3.2 Definisi Operasional
Rasio panjang jari tangan kedua dan keempat 2D:4D adalah suatu perbandingan yang didapat dari pengukuran panjang jari tangan kedua dibagi dengan panjang
jari tangan keempat. Cara pengukuran panjang jari tangan kedua dan keempat adalah dengan mengukur
jarak dari titik tengah lipatan ventral proksimal jari kedua dan keempat sampai ujung jari kedua dan keempat. Alat ukur yang digunakan ialah jangka sorong.
Hasil dari pengukuran dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu rasio rendah yaitu nilainya 1 dan rasio tinggi yaitu nilainya 1. Skala pengukuran adalah
skala ordinal. Kemampuan verbal adalah hasil berupa skor pada seseorang yang telah
mengerjaka salah satu subtes dari tes bakat diferensial DAT yaitu verbal reasoning. Cara mengukur kemampuan verbal melaksanakan ujian psikotes. Alat
ukur yang digunakan yaitu tes bakat diferensial DAT. Tingkat kemampuan verbal siswa dibedakan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Termasuk kedalam
Rasio Panjang Jari Tangan Kedua dan Keempat
2D:4D Kemampuan Numerik
Kemampuan Verbal
Universitas Sumatera Utara
kelompok rendah apabila skor antara 1-49, kelompok sedang antara skor 50-69, dan kelompok tinggi antara 70-99. Skala pengukuran adalah ordinal.
Kemampuan numerik adalah hasil berupa skor pada seseorang yang telah mengerjakan salah satu subtes dari tes bakat diferensial yaitu numerikal ability.
Cara mengukur kemampuan numerik yaitu dengan melaksanakan ujian psikotes. Alat ukur yang digunakan yaitu tes bakat diferensial. Tingkat kemampuan
numerik siswa dibedakan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Termasuk kedalam kelompok rendah apabila skor antara 1-49, kelompok sedang antara skor 50-69,
dan kelompok tinggi antara 70-99. Skala pengukuran adalah ordinal.
3.3 Hipotesis