Kemampuan verbal Kemampuan verbal dan numerik

2.2.3.1 Kemampuan verbal

Kecerdasan verbal mengacu pada kemampuan untuk menyusun pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten melalui kata- kata untuk mengungkapkan pikiran-pikiran ini dalam berbicara, membaca, dan menulis Lwin et al., 2008 Istilah lain yang biasa digunakan yaitu kecerdasan linguistik, adalah kecerdasan dalam mengolah kata. Ini adalah kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair dan pengacara. Jenis pemikiran inilah yang menghasilkan King Lear karya Shakespeare, Odyssey karya Homerus, dan Kisah Seribu Satu Malam dari Arab.Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur, atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya. Mereka mahir dalam hal-hal kecil, sebab mereka mampu mengingat berbagai fakta. Mereka gemar sekali membaca, dapat menulis dengan jelas, dan dapat mengartikan bahasa tulisan secara luas. Bisa jadi mereka adalah ahli sastra Armstrong, 2002. Akan tetapi, kecerdasan bermain kata-kata merupakan aset di setiap bidang lain juga. Misalnya, dokter harus berkomunikasi dengan pasiennya, pengusaha harus bernegosiasi dan menulis laporan, sedangkan komandan tentara harus mengilhami anak buahnya. Beberapa orang terkenal yang memiliki kemampuan ini adalah Sir Winston Churchill, Larry King, John F. Kennedy dan Martin Luther King Lwin et al., 2008. Di dalam Armstrong 2002, secara sederhana kita dapat memeriksa kecerdasan apa yg paling menonjol dalam diri kita. Berikut adalah daftar periksa untuk kecerdasan verballinguistik : a. Buku sangat penting bagi saya. b. Saya dapat mendengar kata-kata di kepala saya sebelum saya membaca, berbicara, atau menuliskannya. c. Saya mendapatkan lebih banyak hal dari mendengarkan radio atau kaset yang banyak berisi kata-kata daripada televisi atau film. Universitas Sumatera Utara d. Saya tidak mengalami kesulitan dalam permainan kata seperti Scrabble, Anagrams, atau Password. e. Saya senang menghiburdiri sendiri atau orang lain dengan lelucon, sajak lucu- lucuan, atau permainan kata. f. Kadang-kadang orang lain terpaksa berhenti dan meminta saya untuk menjelaskan makna kata yang saya gunakan dalam tulisan atau pembicaraan saya. g. Ketika bersekolah, saya menganggap pelajaran bahasa, studi sosial, dan sejarah lebih mudah daripada matematika dan ilmu alam. h. Kalau saya berkendaraan di jalan bebas hambatan, saya lebih memperhatikan kata-kata yang tertulis di papan reklame daripada memperhatikan pemandangan. i. Dalam percakapan, saya sering mengungkapkan segala sesuatu yang pernah saya baca atau dengar. j. Akhir-akhir ini saya menulis sesuatu yang amat saya banggakan atau yang membuat saya mendapat pengakuan dari orang lain.

2.2.3.2 Kemampuan numerik