Dari 100 orang sampel yang dijadikan responden, sebanyak 57 orang 57 memilih mendahulukan manajemen waktu daripada problem solving,
dimana jumlah responden yang mengutamakan problem solving sebanyak 43 orang 43.
Dalam era MEA keduanya sangat diperlukan mengingat saat ini para calon tenaga kerja dituntut dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin saat melakukan
pekerjaanya namun tidak melupakan bagaiman cara menyelesaikan masalah yang baik saat bekerja. Dilihat dari jumlahnya, para responden memiliki jumlah yang
seimbang jika diberikan pilihan antara manajemen waktu dan juga problem solving
.
7. Integritas
Dari 100 responden yang diajukan pertanyaan mengenai “integritas” hanya 37 orang 37 yang dapat menjelaskan apa itu integritas. Dan sebanyak 63 orang
63 calon tenaga kerja tidak mengetahui apa itu integritas. Namun pada era MEA yang berlangsung saat ini, calon tenaga kerja dituntut akan integritas saat
melakukan pekerjaannya. Jika indikator menghadapi MEA dilihat dari integritas calon pekerja, maka dapat dikatakan calon tenaga kerja yang ada dikota Medan
belum siap menghadapi era MEA dengan 63 para calon tenaga kerja tidak megerti apa itu “integritas”.
8. Bahasa Asing
Responden yang memiliki kompetensi bahasa asing sebanyak 57 orang 57 dan sisanya tidak mengetahui bahasa asing. Hal ini membuktikan bahwa
jika tuntutan kesiapan menghadapi era MEA adalah memiliki kemampuan
Universitas Sumatera Utara
berbahasa asing maka calon pekerja di kota medan sudah siap Menghadapi era MEA yang saat ini tengah berlangsung, dilihat dengan total 57 calon tenaga
kerja siap menghadapi MEA. Jika dilihat dari latar belakang pendidikannya, calon tenaga kerja yang
memiliki kemampuan berbahasa asing dapat disajikan pada tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Kemampuan Bahasa Asing dari Latar Belakang Pedidikan
Pendidikan Terakhir Frekwensi Persentase SMP
SMASederajat 23
40,35 Diploma
4 7,017
Sajana 30
52,63
Total 57
100
Sumber : Data Diolah 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang menguasai bahasa asing jika dilihat dari latar belakang pendidikannya sebanyak 30 orang responden
memiliki memiliki latar belakang pendidikan sarjana S1 dengan persentase 52,63 dari total 57 orang responden yang menguasai bahasa asing. Sebanyak 23
orang mereka yang meguasai bahasa asing berasal dari latar belakang pendidikan SMA dengan persentase 40,35. Dan 4 orang responden yang memiliki
kemampuan bahasa asing berlatar belakang pendidikan Diploma. Dengan total 57 responden yang memiliki kemampuan berbahasa asing, maka dapat disimpulkan
bahwa keadaan tenaga kerja di kota Medan saat ini siap menhadapi MEA jika tolak ukurnya adalah mampu berbahasa asing.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Soft Skill 1. Kemampuan Beradabtasi dan Kemampuan
Numerical berhitung
Responden yang diberikan pertanyaan melalui kuiseoner yang dibagikan memilih mengutamakan kemampuan beradabtasi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
yang sangat tinggi yaitu 91 orang 91 memilih beradabtasi ketimbang berhitung. Hasil penelitian menunjukkan hanya 9 orang 9 yang memilih
kemampuan berhitung dibanding dengan kemampuan beradabtasi. Jika dilihat dari total 91 mereka yang memilih lebih dahulu beradabtasi dibanding kemampuan
berhitung, sebanyak 51 orang yang memilih beradabtasi dipilih oleh mereka yang berjenis kelamin laki laki dan sisanya sebanyak 40 orang adalah wanita. Dapat
dikatakan bahwa calon tenaga kerja dikota Medan memiliki kemampuan beradabtasi yang hampir seimbang meskipun dalam penelitian didominasi oleh
mereka yang berjenis kelamin laki-laki.
2. Keterampilan Komunikasi