4. Mendahulukan Keterampilan Dari pada Pengetahuan
Responden yang memilih mendahulukan keterampilan jika dilihat dari jumlah responden sebanyak 100 orang sebanyak 48 orang 48 menjawab “ya:
dan sisanya 52 orang 52 mengatakan tidak. Jika dilihat dari kedua masalah ini, perbandingan antara keterampilan dan
juga pengetahuan memiliki nilai yang hampir sebanding. Hal ini mengartikan bahwa setaip calon tenaga kerja banyak mempersiapkan diri dengan pengetahuan
dalam menyongsong era MEA dan juga tidak melupakan keterampilan. Kedua hal ini dibutuhkan oleh calon tenaga kerja karena pada era MEA ini setiap calon
tenaga kerja akan tertinggal dengan calon tenaga kerja yang lain jika ia tidak memiliki banyak pengetahuan, begitu juga sebaliknya. Jika keterampilan tidak
dimiliki oleh calon tenaga kerja, maka dapat dikatakan calon tenaga kerja belum siap menghadapi era MEA yang telah berlangsung saat ini.
5. Bekerja Dalam Tekanan
Responden yang mengatakan mampu bekerja dalam tekanan sebanyak 73 orang 73 dan hanya 27 orang 27 yang menyatakan tidak mampu bekerja
dalam tekanan. Hal ini membuktikan bahwa calon tenaga kerja jika dilihat dari kemampuan menghadapi tekanan telah dikatakan siap dalam menghadapi era
MEA yang sudah berlangsung saat ini. Terlihat dari 73 calon tenaga kerja mengatakan mampu bekerja dalam tekanan.
Dalam MEA sendiri calon tenaga kerja akan dituntut dengan tekanan dalam bekerja dimana saat ini keseluruhannya dituntut serba cepat untuk hasil
yang maksimal. Calon tenaga kerja yang tidak mampu bekerja dalam tekanan
Universitas Sumatera Utara
akan tertinggal jauh pada era MEA yang tengah berlangsung saat ini. Jika dilihat dari total 73 calon tenaga kerja yang mampu bekerja dibawah tekanan,
pendidikan terakir mereka dapat dilihat pada tabel 4.13, berikut:
Tabel 4.13 Calon Tenaga Kerja yang Bekerja Dalam Tekanan Sesuai Pendidikan
Pendidikan Terakhir Frekwensi Persentase SMP
1 1
SMASederajat 30
30 Diploma
6 6
Sajana 36
36
Total 73
73
Sumber : Data Diolah 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mereka yang berlatar belakang sarjana lebih mampu bertahan dalam tekanan saat bekerja. Hal ini membuktikan
bahwa tamatan sarjana dikota Medan mampu menghadapi era MEA yang tengah berlangsung jika indikator kesiapannya adalah mampu bekerja dalam tekanan
sebanyak 36 dari total 73 orang yang mampu bekerja dalam tekanan. Tidak berbeda jauh dengan mereka yang berlatar belakang sarjana,
tamatan SMASederajat dikota medan juga mampu bekerja dalam tekanan. Hal ini dapat terlihat dari 30 dari jumlah orang yang mampu bekerja dalam tekanan
yaitu orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan SMASederajat. Maka dapat dikatakan jika indikator menghdapi MEA yang saat ini sedang berlangsung
adalah bekerja dalam tekanan, maka calon tenaga kerja yang memiliki pendidikan SMA sudah siap dalam menghadapi era MEA di Kota Medan.
6. Manajemen Waktu dan Problem Solving
Universitas Sumatera Utara
Dari 100 orang sampel yang dijadikan responden, sebanyak 57 orang 57 memilih mendahulukan manajemen waktu daripada problem solving,
dimana jumlah responden yang mengutamakan problem solving sebanyak 43 orang 43.
Dalam era MEA keduanya sangat diperlukan mengingat saat ini para calon tenaga kerja dituntut dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin saat melakukan
pekerjaanya namun tidak melupakan bagaiman cara menyelesaikan masalah yang baik saat bekerja. Dilihat dari jumlahnya, para responden memiliki jumlah yang
seimbang jika diberikan pilihan antara manajemen waktu dan juga problem solving
.
7. Integritas