yang layak diambil untuk penelitian, antara lain pasien baru rawat inap, di kelas III dengan mengkaji terlebih dahulu semua pasien dan bersedia menjadi partisipan.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Pemilihan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan sebagai tempat penelitian
dengan pertimbangan bahwa Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan merupakan pusat pelayanan gangguan jiwa di Provinsi Sumatera Utara. Selain itu Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provsu Medan juga merupakan rumah sakit jiwa pendidikan yang merupakan lahan praktek tenaga kesehatan dan memiliki fasilitas dan jumlah pasien
waham yang memadai. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu pada bulan Agustus
2011.
4. Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapatkan rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya mengirimkan surat
permohonan untuk mendapatkan surat izin dari institusi dan rekomendasi dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Setelah mendapat izin dari Direktur
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan, peneliti memulai pengumpulan data dengan memberikan lembar persetujuan Informed Consent kepada pasien sebagai
responden pasien waham. Peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri, menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian kepada calon responden. Jika
calon responden bersedia untuk dijadikan objek penelitian, maka calon responden
Universitas Sumatera Utara
terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan. Jika calon responden menolak untuk diteliti maka peneliti akan tetap menghormati haknya.
Untuk menjaga kerahasiaann confidentiality responden, peneliti tidak mencantumkan nama anonymity tetapi hanya mencantumkan nomor responden
pada masing-masing lembar pengumpulan atau lembar observasi sebagai kode yang hanya diketahui oleh peneliti.
5. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa lembar observasi. Bagian pertama instrument penelitian berisi mengenai pengumpulan data
demografi pasien yan meliputi: nama, jenis kelamin, usia, agama, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan terakhir, status perkawinan, lama rawat, obat antipsikotik yang
dipakai, dan lama sakit. Lembar observasi digunakan untuk mengukur kemampuan pasien menilai
realita baik kemampuan kognitif maupun psikomotor. Penilaian kemampuan kognitif ini dilakukan dengan cara wawancara dan kemampuan psikomotor dengan metode
observasi dengan menggunakan lembar kuesioner. Wawancara oleh peneliti dilakukan untuk penilaian kognitif dengan mengajukan 6 pertanyaan terkait
kemampuan menilai realita. Setiap 1 pernyataan yang dijawab “Ya” akan diberi skor 1 dan jawaban “Tidak” akan diberi skor 0. Sehingga nilai tertinggi adalah 6 dan nilai
terendah adalah 0. Kemudian dianalisa dengan skala Likert. Untuk rentang score 4-6 dikategorikan “baik” dan rentang 0-3 untuk kategori “kurang baik”.
Universitas Sumatera Utara
Penilaian kemampuan psikomotor dilakukan melalui observasi oleh peneliti dan atau asisten peneliti. Penilaian hasil observasi dengan pilihan jawaban: SL
selalu diberi nilai 4, SR sering = 3, KD kadang-kadang = 2, TP tidak pernah = 1 selanjutnya dianalisis dengan skala Likert baik, cukup, kurang. Lembar observasi
dan kuesioner akan diisi oleh peneliti dan atau asisten peneliti, dikarenakan kondisi pasien masih diliputi oleh simptom-simptom psikologis negatif, sehingga tidak
memungkinkan untuk klien menjawab secara tepat.
6. Validitas dan Reliabilitas