Pengumpulan Data Analisa Data

Untuk mengetahui kepercayaan reliabilitas instrument maka dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas adalah suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda Setiadi, 2007. Uji realibilitas instrument ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan alat ukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relative sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama Azwar, 2003. Uji reabilitas penelitian ini dilakukan terhadap responden yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Kemudian jawaban dari responden diolah dengan menggunakan bantuan komputerisasi. Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner kemampuan kognitif adalah 0.82 dan pada kemampuan psikomotor diperoleh hasil perhitungan 0.78. Suatu instrumen dikatakan reliabel bila koefisiennya 0,70 atau lebih maka instrument dinyatakan reliable Polit Hungler, 1999. Jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner pengaruh pelaksanaan komunikasi teraupetik pada pasien waham terhadap kemampuan menilai realita yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

7. Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara: 7.1. Persiapan a. Mendapat izin penelitian dari institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Sumatera Utara b. Mengirimkan permohonan izin yang diperoleh dari institusi pendidikan ke tempat penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Universitas Sumatera Utara c. Setelah mendapat izin dari RSJ Daerah Provsu Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian. d. Menentukan calon responden yang sesuai dengan kriteria yang sebelumnya telah dibuat oleh peneliti. e. Menjelaskan kepada pasien sebagai responden mengenai maksud, tujuan, dan proses penelitian strategi pelaksanaan komunikasi pasien waham yang akan diberikan. 7.2. Pelaksanaan a. Pre Test Setelah ada persetujuan untuk jadi responden maka dilakukan pengumpulan data terkait dengan identitas responden, kemampuan yang dimiliki responden dalam menilai realita. Kegiatan dilakukan sebelum intervensi penerapan strategi pelaksanaan komunikasi. Hasil pengisian kuesioner dihitung untuk mengukur kondisi sebelum intervensi dilakukan. b. Pelaksanaan Dilakukan strategi pelaksanaan komunikasi yang terdiri dari 3 pelaksanaan komunikasi. Pada setiap pelaksanaan komunikasi peneliti mengajarkan satu cara menilai realita. Kemampuan pasien akan dinilai oleh peneliti pada setiap pelaksanaan komunikasi, yaitu kemampuan untuk melatih sesuai dengan jadwal tentang cara menilai realita yang telah diajarkan dan kemampuan untuk menerapkan cara menilai realita. Universitas Sumatera Utara c. Post test Setelah peneliti melakukan intervensi strategi pelaksanaan komunikasi pada pasien, peneliti melakukan penilaian terhadap kemampuan menilai realita baik secara kognitif maupun psikomotor. Hasil yang diperoleh akan dianalisis untuk mengetahui pengaruh kemampuan pasien menilai realita setelah pasien diberi intervensi strategi pelaksanaan komunikasi.

8. Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah data terkumpul melalui beberapa tahap. Data yag diperoleh dari setiap responden berupa data demografi yang diperoleh dari status pasien dan hasil pengukuran kemampuan menilai realita sebelum dan sesudah diterapkan strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik teradap kemampuan menilai realita pasien. 8.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan data-data demografi yang meliputi nama, jenis kelamin, usia, agama, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan terakhir, dan status perkawinan. Dalam bentuk table frekuensi dan persentase. 8.2 Statistik Inferensial Statistik inferensial digunakan untuk menganalisis kemampuan menilai realita pasien antara pre dan post penerapan pelaksanaan komunikasi terapeutik pada kelompok intervensi. Adapun uji inferensial yang akan dipakai adalah uji statistic parametric yaitu uji paired t-test yang digunakan untuk membandingkan Universitas Sumatera Utara kemampuan menilai realita pre dan post penerapan strategi pelaksanaan komunikasi pasien waham. Uji paired t-test digunakan apabila data yang diperoleh berdistribusi normal. Pada uji paired-t-test tersebut diperoleh nilai p, yaitu nilai yang menyatakan besarnya peluang hasil penelitian probabilitas. Kesimpulan hasilnya diinterpretasikan dengan membandingkan nilai p dan nilai alpha α=0.05. Bila nilai p ≤ α, maka keputusannya adalah Ha diterima. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik pada Pasien Waham Terhadap Kemampuan Menilai Realita di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan

20 113 94

Pengaruh Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terhadap Kemampuan Pasien Perilaku Kekerasan dalam Mengendalikan Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

4 37 83

Pengaruh Strategi Pelaksanaan Komunikasi pada Pasien Harga Diri Rendah terhadap Kemampuan Pasien dalam Meningkatkan Harga Diri di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan

17 106 93

Tahapan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Waham Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat (Studi Deksriptif Mengenai Tahapan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Waham Dalam Proses Penyembuhan Di Rumah Sakit Jiwa provinsi Jawa Barat )

0 2 1

Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik pada Pasien Waham Terhadap Kemampuan Menilai Realita di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan

0 0 11

Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik pada Pasien Waham Terhadap Kemampuan Menilai Realita di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan

0 0 2

Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik pada Pasien Waham Terhadap Kemampuan Menilai Realita di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan

0 0 6

Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik pada Pasien Waham Terhadap Kemampuan Menilai Realita di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan

0 0 14

Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik pada Pasien Waham Terhadap Kemampuan Menilai Realita di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan

0 0 2

Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik pada Pasien Waham Terhadap Kemampuan Menilai Realita di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan

0 0 31