BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh strategi pelaksanaan komunikasi teraupetik pada pasien waham terhadap kemampuan
menilai realita di Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemprovsu Medan dapat diambil kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut:
1. Kesimpulan
1.1. Karakteristik pasien waham di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan.
Sebanyak 15 orang kelompok intervensi rata-rata berusia 39 tahun, dengan mayoritas suku Batak, jenis kelamin perempuan, agama Islam dan Kristen dengan
perbandingan yang sama 6 orang, begitu juga pendidikan terakhir SD dan SMP dengan perbandingan yang sama yaitu 5 orang, mayoritas tidak bekerja dengan status
perkawinan tidak kawin,dengan rata-rata lama rawat 28 hari dan obat antipsikotik yang dipakai Chlorpromazine, Haloperidol, Trihexylpenidile dengan lama sakit 1-6
Tahun. 1.2.
Perbedaan kemampuan kognitif dan psikomotor pasien waham dalam menilai realita pre-post test pada kelompok intervensi di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provsu Medan. Hasil uji statistik paired t-test terdapat perbedaan kemampuan kognitif dan
kemampuan psikomotor yang signifikan antara pre-post test.
Universitas Sumatera Utara
2. Keterbatasan Penelitian
Pada prosesnya, penelitian ini memiliki keterbatasan khususnya pada tahap pelaksanaan dalam penghitungan waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
yaitu selama 2 minggu, karena ada 3 orang pengulangan untuk sesi pertemuan pertama dan 2 orang pada sesi pertemuan kedua dan 3 orang pada sesi ketiga
sedangkan yang lainnya hanya membutuhkan waktu sehari saja setiap pertemuan. Hal ini diakibatkan setiap pasien memiliki kemampuan dan keterbatasan yang
berbeda dalam melakukan setiap pertemuan. Sehingga peniliti melakukan penghitungan pertama observasi setelah pasien benar-benar mampu melakukan
setiap sesi pertemuan dengan baik. Begitu juga dalam melakukan intervensi atau tindakan sangat sulit mengubah kemampuan kognitif pasien sehingga kemampuan
psikomotor juga sulit untuk dirubah, pada beberapa pasien setelah dilakukan tindakan setiap sesi pertemuan terkadang pasien mengalami perubahan tetapi
beberapa hari kemudian pasien kembali seperti sebelum diberikan intervensi sehingga melakukan pengulangan beberapa kali. Peneliti dalam melakukan tindakan
pengulangan juga dalam batas waktu yang telah ditentukan dengan pertimbangan ketersediaan waktu.
3. Rekomendasi