Jaring g Analisa Utilitas 1 Jaringan Air Bersih Air Kotor, Sanitasi, Drainase

180  Super Struktur Pertimbangan pemilihan sistem struktur adalah adanya fungsi-fungsi ruang yang tipikal seperti unit-unit hunian. Sistem struktur yang digunakan pada Rusunawa di Sleman adalah sistem rangka kaku rigid frame dengan penataan kolom balok secara grid. Prinsip : berupa grid persegi teratur terdiri dari kolom vertikal dan balok horisontal yang dihubungkan secara kaku hubungan jepit. Gambar 6. 18 Gambar Rigid Frame Sumber: Materi SKBB 3, 2012 Untuk struktur atap pada Rusunawa di Kota Yogyakarta menggunakan jenis atap pelana dengan sistem rangka kuda-kuda baja ringan karena dapat memperlancar penghawaan alami, struktur atap juga menggunakan atap datar beton bertulang untuk ruang genset meredam suara bising yang dihasilkan oleh genset dan tritisan pada balkon. 6.8. Analisa Utilitas 6.8.1 Jaringan Air Bersih Air Kotor, Sanitasi, Drainase A. Sistem Pengadaan Air Bersih Dalam penggunaan bangunan bertingkat banyak, penghuninya memerlukan penyediaan air bersih baik dingin maupun panas, pembuangan air kotor, air hujan, serta perlengkapan sanitasi. Sarana yang digunakan untuk penyediaan kebutuhan air berupa pipa dari besi cor atau pipa hitam, pipa putih atau pipa galvanis, pipa Poly Vinyl Chlorida PVC, atau plastik bertulang, atau juga pipa tahan karat yang dilekakkan di dalam shaf. sumber air bersih untuk rusunawa diperoleh dari sumber sumur dan PDAM. Kebutuhan air bersih dipergunakan untuk keperluan:  Wastafel adalah sistem rangka kaku ri ri ri gi gi gi d d d fr ame dengan p p p en en en ataan kolom balok secara grid. Prinsip : berupa grid perseg g g i

i i

te te te ra tur terdiri dari kolom vertikal dan ba ba ba lo lo l k horisontal yang dihubungkan secara kaku h h hubungan jepit. Ga amb bar 6 6. 18 8 Gambar Ri Ri gid gid Fr Fr a ame Sum um ber er : M : Mate ateri SKB KB B B 3, 2012 Un Un tu tu k k st st ru ru kt kt ur ur ur a a a ta ta ta p p p pa p p da Rusunawa di K K K ot ot ot a a a Yo Yo Yo gy gy gy ak ak ar ar ta ta m m en engg un ak ak akan an an jenis a a a ta ta ap p p pelana den nga ga n n i si si t st stem r r an an an gk gk gk a a a ku ku ku da-kud ud ud a a ba ba ba ja ja ja r i inga an n k ka ka re re n na dapat memperlan an an ca ca ca r penghawaan alami, struktur atap juga a a m m menggunakan atap datar beton bertulang g g un un un tu u u k ru ru ru ang genset meredam suara bising yang dihasilkan oleh genset dan tritisan p p p ad ad ada ba ba ba lk k k on on on .

6 6

6. 8

8 8. A An An l al al i is a Ut Ut Ut il il il it it ita as as

6.8.1 Jaring g

g an an an A A

ir r

ir B

B B e er ersih Air Kotor, San n

it i

i asi, Dra a a

i i

inase A. Sistem Pengadaan Air B Bersih Dalam penggunaan ba a angunan be e ertingkat banyak, penghuninya memerlukan penyediaan air bersih baik dingin ma m m upun panas, pembuangan air kotor, air hujan, serta perlengkapan sanitasi. Sarana yang d d digun n n a a akan untuk penyediaan kebutuhan air berupa pipa dari besi cor atau pipa hitam, pipa putih h h atau pipa galvanis, pipa Poly Vinyl Chlorida PVC, 181  Km  Wc  Urinoir  Dapur  Cuci pakaian, dll. SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH menggunakan Down Feed System – distribusi air menggunakan tenaga pompa dari bak penampung air ke pipa-pipa penyaluran dengan menggunakan gaya grafitasi. Gambar 6. 19 Ilustrasi Sistem Air Bersih Rusun Sumber: Materi Mata kuliah Utiilitas, 2012 B. Kapasitas Dan Kebutuhan Saat operasional diperkirakan kebutuhan air bersih sebesar 685.239,6 m³hari, dengan kebutuhan air berdasarkan Soufyan Moriara, 1993 adalah ±100 literoranghari yang diperkirakan 1304 jiwa, sehingga estimasi penggunaan air bersih secara rinci adalah sebagai berikut 3 : Kebutuhan Maksimal air untuk KMWC : Tabel 6. 12 Analisa Kebutuhan Air kebutuhan Jumlah Koefisien Liter Jumlah penghuni 1304 100 130400 pengelola 10 50 500 kegiatan mencuci penghuni 1304 10 13040 Menyiram taman 508.9625 4 2035.85 Proteksi Kebakaran springkler 14006.85 38.5 539263.7 total kebutuhan 685239.6 liter Æ 685,23 m3 Sumber : Analisa Penulis, 2014 3 Perhitungan berdasar Soufyan Morimura, 1993. “Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing SISTEM DI DI DI ST ST STRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH m m men e e ggunakan Down Feed System – distribusi air ir ir m menggunakan ten en n aga pompa dari bak penampung g ai ai a r ke pipa-pipa penyaluran dengan n m m m en ggunakan gaya graf af f it

it i

as s s i i. Gambar ar 6

6 .

19 Ilustr rasi i Sistem A Air B Bersih Rusun Sumber er: Ma Materi Mat ta kul l ia iah U Utiilitas, 2012 B. Kapasitas Dan Kebu butu tu ha an n Sa Sa at at o o pe pe rasional diperkirakan kebutuhan air bersih

ih s

seb ebes es ar ar 6 6 85 85 .2 .2 239 39 39 6 ,6 6 m³ha ha ha r r ri , , , dengan n k k eb eb b ut ut ut uh uh uhan an an a a a ir ir be be e rd rd rd as as as ar ar ar ka a an n n Soufya a a n n n Mo Mo Mo ri ri ri ar a ar a a, 1 1 1 99 99 99 3 3 3 a a ada da da la la l h h ±1 ±100 literorang g g h h har ar ar i yang diperkirakan 1304 jiwa, sehingg g g a a a es es es t timasi penggunaan air bersih secara rinci ad ad ad a al a a a ah sebagai berikut 3 : Ke Ke Ke bu bu bu tu t ha h n M M Ma ks ks s im im im al al al a a a ir ir

ir u

u unt nt nt uk uk uk K K K M M M WC : Ta a a be be e l 6. 1 2 2 An An Anal al al is is isa a a K K Kebutu u u ha ha a n Ai Ai Air r r k kebutuhan Jumla ah ah Koefisien Liter Ju Ju Ju ml ml ah ah ah penghuni 1304 4 4 100 130400 pengelola 10 50 500 kegiatan mencuci penghuni 1304 04 04 10 13040 Menyiram taman 508.96

6 6

2 25 4 2035.85 Proteksi Kebakaran springkler 14 1 1 00 6 6 6.85 38.5 539263.7 total kebutuhan 685239.6 liter Æ 685 23 m3 182

6.8.2 Pembuangan Air Kotor

Dokumen yang terkait

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI SLEMAN STUDI BENTUK BANGUNAN BERDASARKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN.

0 3 16

1.1. LATAR BELAKANG LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI SLEMAN STUDI BENTUK BANGUNAN BERDASARKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN.

0 6 18

2.1. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI INDONESIA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI SLEMAN STUDI BENTUK BANGUNAN BERDASARKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN.

2 26 30

3.1. TINJAUAN UMUM KABUPATEN SLEMAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI SLEMAN STUDI BENTUK BANGUNAN BERDASARKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN.

4 27 22

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN APARTEMEN DAN KANTOR SEWA DI KABUPATEN SLEMAN.

1 4 18

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI YOGYAKARTA.

0 4 16

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI YOGYAKARTA.

0 3 11

ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI YOGYAKARTA.

1 6 74

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KOTA YOGYAKARTA.

0 2 13

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA.

0 2 12