Pengelolaan Sampah Domestik Transportasi Vertikal tangga dan r ramp

183 Gambar 6. 20 Skematik Saptictank Sumber: Materi Mata kuliah Utiilitas, 2012

6.8.4 Pengelolaan Sampah Domestik

Kebersihan dan estetika Rusunawa menyangkut sistem pengelolaan sampah yang akan diterapkan. Selama kegiatan operasional pola pengelolaan yang akan digunakan meliputi :  Sistem pewadahan, Ditampung di dalam kotak-kotak sampah yang terpisah organic dan anorganik kapasitas 50 liter berbahan plastic dan ditempatkan tersebar di halaman dan di tiap lantai yang mudah dijangkau.  Sistem pengumpulan, Pola pengumpulan rencana akan dilakukan dengan sistem komunal yaitu sampah yang terkumpul di seluruh Rusunawa ditampung ke dalam TPS.  Pembuangan akhir, Proses pengangkutan sampah dilakukan dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir TPA. Jenis alat yang digunakan adalah truk sampah. Pengelolaan ini akan dilaksanakan langsung oleh Dinas terkait.  Sistem pengangkutan, Setiap periodik 2 hari sekali sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir.

6.8.5 Transportasi Vertikal tangga dan ramp

A. Tangga Umum Utama  Mudah terlihat ditemukan  Sudut kemiringan maximum 30 R  Jumlah anak tangga lebih dari 12 buah, memakai bordes  Aantrede A minimum 23 cm, Optrede O maximum 19 cm  - Pendekatan perhitungan - 2 O + A = 60 sd 65 cm  Tinggi Balustrade = 80 sd 90 cm, Tinggi ruang tangga = 190 sd 210 cm. Gambar 6. 20 Skematik Saptic ic ctan tan tan k k k Sum Sum Sum b ber ber: M : Materi Mat Ma a kuli li h ah Uti Uti Uti ili ili ili tas tas tas , 2 , , 012

6. .

. 8 8 8.4 Pen en en ge ge ge lo lo lo la la a an a Sam m m pa p h h Do D mestik Kebers s s ih ih ih an an an d an e e e s st st et ika Rusuna aw wa menyangku ut sistem penge e lo lola laan sampah h ya ya ya ng a a aka ka kan n di d d terapk k k a a an. Selama ma ma k k k egiata a a n n operasional pola p p en engelolaan y yan ng akan dig g un un ak an meliputi :  Si Si st s em pewadahan n, Ditamp ung g di d d a ala am kotak-kotak s s am am pa ah h h ya ng ng ng t t te er erpisah organ anic ic d d an anorgan anik k ka apas sitas 50 0 liter berba ba ha han n pl astic da a an di te te te mp m m atka a a n n tersebar di ha hala la ma man n dan n di t t ia iap la ant ntai y yang g mu mu da dah h dijangkau.  Sistem pengumpulan an, , Po o la la pengump m ul l an an rencana akan dilakukan d d dengan n n sistem m m ko ko mu mu na na l l ya ya it

it u

u u sa sa sa mp mp mp ah yang terkumpul di di

i s

s s el el ur ur ur uh uh u R R us us un un aw aw a a di di ta tamp mp pun un un g g g ke dal l l am am m TP TP P S. S S  Pembuangan akhir, Proses p p p en en en g gangkutan sampah dilakukan dari TPS ke T T Tem em em p pa pat Pembuangan Akhir TPA. Jenis alat yang digunakan adalah t t t ru ru ru k k k s sa samp mp mp a ah. Pe Pe Pe ng ng ng el el el ol ol ol aa aa aa n n n in in in

i i

i ak ak ak an an d d d il il il ak ak ak sa sa sa nakan n n la la la ng ng ng su su su ng ng ng o o o le le le h h h Di D Di na na na s s s te te te rk rk rk ai ai ai t t t.  Sist st st em em em p p p e e enga ga ga ng ng ng ku k ku ta ta ta n, n, n, Setia a ap p p pe pe pe i ri riodik 2 2 2 ha ha ha ri ri ri s s s ek e al al li i

i s

s s am am am pa pa pa h dian n gk gk gk ut ut ut k k ke e e T Tempat Pe Pe Pe mb mb mb u u uangan Akhir.

6.8.5 Transportasi Vertikal tangga dan r ramp

A. Tangga Umum Utama  Mudah terlihat ditemukan  Sudut kemiringan maximum 3 3 R R 184 Tangga utama dalam bangunan yang juga berfungsi sebagai sarana evakusi kebakaran, maka harus dilengkapi ruang penyekat, smoke vestibule, supaya asap tidak masuk ke dalam ruang tangga. Perhitungan Tangga: Jarak antar lantai = 4.00 m A = 27 cm Æ 2o + a = 65 Æ 20 = 63 - 27 ÆO = 18 cm - Jumlah O = 400 : 18 = 22 buah, sisa 4 cm ditambahkan pada ujung dan tengah Gambar 6. 21 Konsep tangga Sumber: Analisis penulis, 2013 B. Ramp Ramp digunakan untuk membatu akses sirkulasi vertikal difabel dengan persyaratan perencanaan ramp dengan batas-batas sudut Kemiringan 10 sd 12,5

6.8.6 Pemadam Kebakaran

Dokumen yang terkait

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI SLEMAN STUDI BENTUK BANGUNAN BERDASARKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN.

0 3 16

1.1. LATAR BELAKANG LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI SLEMAN STUDI BENTUK BANGUNAN BERDASARKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN.

0 6 18

2.1. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI INDONESIA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI SLEMAN STUDI BENTUK BANGUNAN BERDASARKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN.

2 26 30

3.1. TINJAUAN UMUM KABUPATEN SLEMAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI SLEMAN STUDI BENTUK BANGUNAN BERDASARKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN.

4 27 22

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN APARTEMEN DAN KANTOR SEWA DI KABUPATEN SLEMAN.

1 4 18

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI YOGYAKARTA.

0 4 16

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI YOGYAKARTA.

0 3 11

ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI YOGYAKARTA.

1 6 74

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KOTA YOGYAKARTA.

0 2 13

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA.

0 2 12