HSS Gama I Hidrograf Satuan Sintetis HSS
dS = S
2
– S
1
2-23 Sehingga persamaan 1 menjadi :
Δt - Δt = S
2
– S
1
2-24 Dengan indeks 1 merupakan keadaan mula periode penelusuran, dan indeks 2 merupakan
keadaan pada akhir periode penelusuran. I
1
dan I
2
dan dapat diketahui dari hidrograf debit masuk yang diukur besamya, Q
1
dan S
1
diketahui dari periode sebelumnya, Q
2
dan S
2
tidak ketahui. Pada penelusuran lewat palung sungai besamya tampungan tergantung pada debit masuk dan
debit keluar Soemarto 1986. Persamaan yang menyangkut kepada debit masuk dan debit keluar. Persamaan yang menyangkut hubungan S dan Q pada palung sungai hanya berlaku untuk
hal-hal yang khusus bentuknya adalah sebagai berikut: S = k{x.I + l - x Q }
2-25 k
dan X ditentukan oleh hidrograf debit masuk dan debit keluar yang masing-masing diamati
pada saat yang bersamaan, sehingga hanya berlaku untuk bagian memanjang palung sungai yang ditinjau. Faktor x merupakan faktor penimbang weight yang besarnya berkisar antara 0 dan 1,
biasanya lebih kecil dari 0,5 dan dalam banyak hal besarnya kira-kira sama dengan 0,3 serta tidak berdimensi.
Sungai-sungai alam 0,lx0,3 Takeda, 1993 dan menurut Fiedler 1999 sungai alam 0,2x0,3. Menurut Takeda 1993 semakin curam kemiringan sungai, maka semakin besar
harga x dan pada kasus tertentu X benilai negatif. S mempunyai dimensi volume, sedangkan I dan Q berdimensi debit, maka k harus dinyatakan dengan dimensi waktu jam atau hari.
Dari persamaan 2 dapat dibuat persamaan berikut ini : S
1
=k{x . I
1
+ l – x Q
1
} 2-26
S
2
= k {x . l
2
+ 1 – X Q2} 2-27
Dari persamaan-persamaan 2,4,5 didapat dengan: Q
2
= { C o . I
2
+ C
1
. I
1
+ C
2
. l
2
}Q
1
2-28 C
= 2-29
C
1
= 2-30
C
2
= 2-31
dan C
0 +
C
1 +
C
2 =
1 2-32