Rancangan Penelitian Pelaksanaan Penelitian

3.1.3. Prosedur Penelitian

Menentukan curah hujan harian maksimum dari data curah hujan harian dari DAS Deli sejak tahun 2004 sd 2013 lalu menganalisa curah hujan dengan menggunakan poligon Thiessen, kemudian menghitung debit inflow dengan pendekatan hidrograf satuan sintesis dengan metode Nakayasu. Setelah nilai debit banjir didapat selanjutnya akan dilakukan routing dengan menggunakan metode Muskingum untuk mendapatkan nilai x dan k sebagai parameter mendapatkan hasil akhir. Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Tinjauan Lapangan Lokasi DAS Percut Medan dari sungai Percut-Tembung dengan luas 166.3 km 2 dan panjang sekitar 15 km. Pengumpulan data 1. Data curah hujan 2. Data Penggunaan Lahan DAS percut. Tinjauan Pustaka Kegiatan Penelitian Mulai Data yang diambil Apakah data sudah cukup? Metodologi yang digunakan untuk mengolah data dalam penulisan ini adalah metode kuantitatif deskriptif, yaitu metode perhitungan dan penjabaran hasil pengolahan data lapangan dari lokasi yang ditinjau. 3.2.Tempat dan waktu Penelitian mengenai “Analisis Penelusuran Banjir pada Daerah Aliran Sungai Percut dengan HSS dan Muskingum” ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai pada bulan Desember 2014, di Sungai Percut , Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penelitian ini akan dilakukan di lokasi DAS Percut Medan yang akan ditinjau adalah 514 km 2 , dengan panjang sungai sekitar 70 Km. Secara umum Letak, Luas, dan Ketinggian Wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan Kecamatan Percut Sei Tuan adalah salah satu dari 22 Kecamatan di Pengolahan data 1. Menentukan Curah Hujan Harian maksimum 2. Analisis Curah Hujan. 3. Pengerjaan hidrograf satuan sintesis dengan metode Nakayasu Selesai Analisis data Hasil Kabupaten Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara, Indonesia dengan Luas Wilayahnya 2.394,62 Km2 atau 2.394,462 Ha. Daerah aliran sungai DAS Percut merupakan salah satu kawasan di Sumatera Utara yang kondisinya kritis atau rawan banjir. Secara geografis DAS Percut terletak pada 03 40 18 LU dan 98 42 00 BT, dengan sungai utama yang melaluinya adalah sungai Percut. Sungai precut ini mengalir dari daerah hulu yang terletak di sebagian kecil kecamatan STM Hulu dan kecamatan Sibolangit, hingga bermuara pada daerah hilir di kecamatan Percut Sei Tuan dan kemudian terus mengalir sampai ke Selat Malaka Pantai Timur Sumatera Utara. Bencana banjir selain akibat kerusakan ekosistem ataupun aspek lingkungan yang tidak terjaga tetapi juga disebabkan karena bencana alam itu sendiri seperti curah hujan yang tinggi. Curah hujan sangat berpengaruh pada besarnya debit air yang mengalir pada suatu sungai. Curah hujan yang diperlukan dalam analisis ini adalah curah hujan harian rata-rata dari seluruh daerah yang bersangkutan yang dinyatakan dalam mm. Gambar 3.2. Banjir Sungai Percut