Jadwal SurveyObservasi Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Komisaris Direksi Direktur

14

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal SurveyObservasi

Lokasi penelitian : PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara Jalan Kuala Tanjung, Desa Sei Suka Kab.Batu Bara Berikut ini adalah jadwal penelitian yang dilakukan peneliti dalam penyusunan tugas akhir : Tabel 1.1 Jadwal Survey Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir NO Kegiatan Juni 2015 Juli 2015 I II III IV I II III IV 1 Pengesahan penulisan tugas akhir 2 Pengajuan judul 3 Permohonan izin riset 4 Penunjukandosen pembimbing 5 Pengumpulan data 6 Penyusunan tugas akhir 7 Bimbingan tugas akhir 15 8 Penyelesaian tugas akhir

2. Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari empat bab yaitu : Bab Pendahuluan, Bab Profil Perusahaan yaitu Profil PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara, Bab Pembahasan, dan Bab Penutup. BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta rencana penulisan yang terdiri dari jadwal surveyobservasi dan rencana isi.

BAB II : PT INALUM Persero KUALA TANJUNG BATU BARA

Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas jobdescription, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana usaha. 16 BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT INALUM Persero KUALA TANJUNG BATU BARA Dalam bab ini, berisikan teori tentang pengertian kas, pengertian sistem akuntansi, sistem pengendalian intern kas, sistem akuntansi penerimaan kas, dan pengeluaran kas pada PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan serta saran guna meningkatkan penggunaan sistem akuntansi penerimaan dan Pengeluaran kas pada PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara. 17

BAB II PROFIL PT INALUM Persero KUALA TANJUNG

BATU BARA A. Sejarah Ringkas Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA di sungai tersebut. Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya. Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko 18 K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui Co., Ltd. Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal Tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah nama Nippon Asahan aluminium Co, Ltd NAA yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 Nopember 1975. Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium Inalum, sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan didirikan di Jakarta. Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai dengan perjanjian induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan adalah 10 dengan 90. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25 dengan 75 dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13 dengan 58,87. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12 dengan 58,88. Untuk melaksanakan ketentuan dalam perjanjian induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No.51976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintahan yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen. Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN terjadi pada 1 November 2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Induk. 19 Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium Perusahaan asal Jepang berlangsung pada 9 Desember 2013, dan secara de jure Inalum resmi menjadi BUMN pada 19 Desember 2013 setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium. PT INALUM Persero resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014. Makna Logo PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara Logo PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara di tunjukkan oleh gambar berikut : Gambar 2.1 Logo PT Inalum Persero Makna logo adalah sebagai berikut: a. Gagasan Visual : Stilasi huruf ā€˜A’ dan ā€˜I’. Menyimbolkan struktur kimia dari alumunium, menyiratkan ruang lingkup usaha inalum yakni industri alumunium. b. Arah Hologram : Mengarah keatas. Mengekspresikan karakter yang progresif sebagai pelopor dan leader market industri berbasis alumunium 20 di Indonesia dan siap bersaing di kancah global. c. Logotype : Menggunakan font Gotham Bold Lowercase. Memberikan makna bahwa personifikasi inalum adalah sosok yang disiplin dan professional bold, sekaligus ramah dan humaniora lowercase. d. Warna Logogram dan Logotype. Biru : Industri berteknologi canggih Hijau : Ramah lingkungan Merah : Kebanggaan bangsa Indonesia Visi PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara Visi PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara adalah menjadiPerusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium TerpaduRamahLingkungan. MisiPT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara a. Menjalankan Operasi Peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan. b. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan. c. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program CSR dan PKBL yang tepat sasaran. d. Meningkatkan kompetensi SDM secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri aluminium. 21

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan merupakan pencerminan kebijaksanaan yang dilakukan guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Struktur organisasi PT. Indonesia Asahan Alumunium Kuala Tanjung Batu Bara terbagi atas beberapa bagian. Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara pada gambar berikut ini. 22 Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara. 23 STRUKTUR ORGANISASI PT INALUM Persero KUALA TANJUNG BATU BARA Direktrur Utama : Winardi Direktur Umum Sumber Daya Manusia : Carry Mumbunan Direktur Keuangan : Oggy Achmad Kosasih Direktur Pengembangan dan Bisnis : Harmon Yunaz Direktur Operasi : Sahala Hasoloan Sijabat Wakil Manajem : Sahala Hasoloan Sijabat Administrasi : Eddy Kristanto Umum CSR : Wijayanto Djoko L Administrasi SDM Welfare : Nugraha M. Toyib Pengembangan SDM : Moh. Rozak H Treasury : Robinsong Girsang Budgeting Accounting : Afrizal Noorbey Logistik : Untung Baritno Proyek Pengembangan : Dante Sinaga Perencanaan Strategi : Ismadi YS Jenal Marketing Sales : Salman Farisi Reduksi Penuangan : Aji Rustanto Karbon : Kusnandar D. Sartono Pemeliharaan : Dwi Yantho Soetimin Engineering : Ivan Ermisyam Operasi PLTA Distribusi : Muhammad Aris Tahir 24 Pemeliharaan PLTA : Benny Iskandar Pengawasan Internal : Rainaldy Harahap Sekretaris Perusahaan : Ricky Gunawan Legal Kepatuhan : Satyawarman Tarigan Pengadaan : Suryadi Munir Auditor Internal : Yohanes Sigit Subabdriawan

C. Job Description

1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS

RUPS merupakan organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi.

2. Komisaris

Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan, serta memberikan nasehat kepada direksi.

3. Direksi

Direksi bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

4. Direktur

Ada 5 direktur dalam setiap departemen perusahaan antara lain : a. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia. Melayani dan bertanggung jawab dengan tugas antara lain : 1. Masalah umum yang berhubungan dengan organisasi perusahaan. 2. Hubungan masyarakat dengan organisasi perusahaan. 25 3. Masalah hukum dan peraturan-peraturan. 4. Masalah personalia 5. Hubungan industrial 6. Latihan dan kependidikan b. Direktur Perencanaan dan Keuangan Direktur Perencanaan dan Keuangan menangani dan bertanggungjawab atas tugas antara lain : 1. Pengelolaan dana keuangan perusahaan 2. Akuntansi dan perpajakan 3. Penyajian laporan keuangan 4. Hal-hal yang berkenaan dengan kas dan bank c. Direktur Bisnis Direktur bisnis terbagi atas tiga departemen yaitu: 1. Departemen penanganan dan produk Menangani dan bertanggungjawab atas tugas-tugas antara lain: a. Pengadaan bahan untuk operasi perusahaan dan prasarana lain baik impor maupun ekspor b. Studi pengembangan system pengadaan c. Riset dan seleksi supplier atau leveransir untuk pengadaan bahan kebutuhan perusahaan d. Pejualan barang atau bahann yang sudah tidak dapat terpakai lagi 2. Departemen Penjualan Produk Menangani dan bertanggungjawab atas tugas-tugas antara lain: 26 a. Perencanaan, administrasi, dan pelaksanaan penjualan hasil produksi b. Kontrak penjualan hasil produksi c. Penagihan pembayaran atas penjualan hasil produksi d. Studi dan riset market salles 3. Depertemen Transportasi Departemen transportasi menangani dan bertanggungjawab atas tugas-tugas berikut: a. Perencanaan, administrasi dan pelaksanaan serta penyempurnaan sistem transportasi pemasukan bahan keperluan operasi perusahaan dan pengeluaran hasil produksi untuk dijual. b. Perencanaan dan pelaksanaan kepabeanan impor dan ekspor perusahaan. c. Perencanaan dan pelaksanaan klaim kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan impor bahan. d. Direktur Produksi Direktur produksi menangani dan bertanggungjawab atas tercapainya produksi baik segi kualitas maupun kuantitas. e. Direktur pembangkit listrik Direktur pembangkit listrik menangani dan bertanggung jawab masalah penyediaan dan distribusi dari tenaga listrik yang diterima dari PLTA siguragura dan tangga keseluruh departemen yang membutuhkannya. Dan bertanggungjawab atas pemeliharaan, 27 perawatan dan perbaikan dari peralatan dan fasilitas elektronik, seperti telepon, computer, dan lain-lain.

5. Seksi jaminan mutu