Rumusan Masalah Struktur Organisasi Kinerja Usaha Terkini

12 perusahaan dapat terhindar dari kerugian yang cukup besar dimasa yang akan datang. Guna pencapaian tujuan perusahaan kearah yang lebih baik, maka perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas perlu dilakukan dengan sebaik- baiknya agar perusahaan mempunyai pedoman untuk menentukan jumlah kas yang diterima dan dikeluarkan selama periode tersebut. Penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas akan sangat membantu perusahaan member informasi penting dalam pengambilan keputusan dan mengadakan ramalan tentang masa depan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan agar tidak terjadi penyalahgunaan kas. Dengan adanya sistem akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas yang baik, dapat menunjang keberhasilan kegiatan operasi suatu perusahaan. Berdasarkan uaraian di atas maka penulis tertarik untuk membahas bagaimana sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan pada PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara tersebut dalam bentuk Tugas Akhir TA dengan judul “ Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas Pada PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Inalum Kuala Tanjung Persero Batu Bara sudah berjalan dengan baik? ” 13

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas pada PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara. b. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara sudah berjalan dengan baik.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara Penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar kiranya dapat menjadi suatu bahan pertimbangan dalam menentukan sistem akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas pada periode yang akan datang. b. Bagi Penulis Untuk lebih memperdalam pengetahuan penulis tentang penerapan sistem akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas dalam dunia perusahaan industri dan berguna untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dan menyelesaikan pendidikan di program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. c. Bagi Pihak Lainnya. Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian lanjutan di masa yang akan datang. 14

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal SurveyObservasi

Lokasi penelitian : PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara Jalan Kuala Tanjung, Desa Sei Suka Kab.Batu Bara Berikut ini adalah jadwal penelitian yang dilakukan peneliti dalam penyusunan tugas akhir : Tabel 1.1 Jadwal Survey Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir NO Kegiatan Juni 2015 Juli 2015 I II III IV I II III IV 1 Pengesahan penulisan tugas akhir 2 Pengajuan judul 3 Permohonan izin riset 4 Penunjukandosen pembimbing 5 Pengumpulan data 6 Penyusunan tugas akhir 7 Bimbingan tugas akhir 15 8 Penyelesaian tugas akhir

2. Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari empat bab yaitu : Bab Pendahuluan, Bab Profil Perusahaan yaitu Profil PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara, Bab Pembahasan, dan Bab Penutup. BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta rencana penulisan yang terdiri dari jadwal surveyobservasi dan rencana isi.

BAB II : PT INALUM Persero KUALA TANJUNG BATU BARA

Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas jobdescription, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana usaha. 16 BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT INALUM Persero KUALA TANJUNG BATU BARA Dalam bab ini, berisikan teori tentang pengertian kas, pengertian sistem akuntansi, sistem pengendalian intern kas, sistem akuntansi penerimaan kas, dan pengeluaran kas pada PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan serta saran guna meningkatkan penggunaan sistem akuntansi penerimaan dan Pengeluaran kas pada PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara. 17

BAB II PROFIL PT INALUM Persero KUALA TANJUNG

BATU BARA A. Sejarah Ringkas Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA di sungai tersebut. Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya. Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko 18 K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui Co., Ltd. Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal Tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah nama Nippon Asahan aluminium Co, Ltd NAA yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 Nopember 1975. Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium Inalum, sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan didirikan di Jakarta. Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai dengan perjanjian induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan adalah 10 dengan 90. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25 dengan 75 dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13 dengan 58,87. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12 dengan 58,88. Untuk melaksanakan ketentuan dalam perjanjian induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No.51976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintahan yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen. Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN terjadi pada 1 November 2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Induk. 19 Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium Perusahaan asal Jepang berlangsung pada 9 Desember 2013, dan secara de jure Inalum resmi menjadi BUMN pada 19 Desember 2013 setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium. PT INALUM Persero resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014. Makna Logo PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara Logo PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara di tunjukkan oleh gambar berikut : Gambar 2.1 Logo PT Inalum Persero Makna logo adalah sebagai berikut: a. Gagasan Visual : Stilasi huruf ‘A’ dan ‘I’. Menyimbolkan struktur kimia dari alumunium, menyiratkan ruang lingkup usaha inalum yakni industri alumunium. b. Arah Hologram : Mengarah keatas. Mengekspresikan karakter yang progresif sebagai pelopor dan leader market industri berbasis alumunium 20 di Indonesia dan siap bersaing di kancah global. c. Logotype : Menggunakan font Gotham Bold Lowercase. Memberikan makna bahwa personifikasi inalum adalah sosok yang disiplin dan professional bold, sekaligus ramah dan humaniora lowercase. d. Warna Logogram dan Logotype. Biru : Industri berteknologi canggih Hijau : Ramah lingkungan Merah : Kebanggaan bangsa Indonesia Visi PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara Visi PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara adalah menjadiPerusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium TerpaduRamahLingkungan. MisiPT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara a. Menjalankan Operasi Peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan. b. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan. c. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program CSR dan PKBL yang tepat sasaran. d. Meningkatkan kompetensi SDM secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri aluminium. 21

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan merupakan pencerminan kebijaksanaan yang dilakukan guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Struktur organisasi PT. Indonesia Asahan Alumunium Kuala Tanjung Batu Bara terbagi atas beberapa bagian. Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT Inalum Persero Kuala Tanjung Batu Bara pada gambar berikut ini. 22 Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara. 23 STRUKTUR ORGANISASI PT INALUM Persero KUALA TANJUNG BATU BARA Direktrur Utama : Winardi Direktur Umum Sumber Daya Manusia : Carry Mumbunan Direktur Keuangan : Oggy Achmad Kosasih Direktur Pengembangan dan Bisnis : Harmon Yunaz Direktur Operasi : Sahala Hasoloan Sijabat Wakil Manajem : Sahala Hasoloan Sijabat Administrasi : Eddy Kristanto Umum CSR : Wijayanto Djoko L Administrasi SDM Welfare : Nugraha M. Toyib Pengembangan SDM : Moh. Rozak H Treasury : Robinsong Girsang Budgeting Accounting : Afrizal Noorbey Logistik : Untung Baritno Proyek Pengembangan : Dante Sinaga Perencanaan Strategi : Ismadi YS Jenal Marketing Sales : Salman Farisi Reduksi Penuangan : Aji Rustanto Karbon : Kusnandar D. Sartono Pemeliharaan : Dwi Yantho Soetimin Engineering : Ivan Ermisyam Operasi PLTA Distribusi : Muhammad Aris Tahir 24 Pemeliharaan PLTA : Benny Iskandar Pengawasan Internal : Rainaldy Harahap Sekretaris Perusahaan : Ricky Gunawan Legal Kepatuhan : Satyawarman Tarigan Pengadaan : Suryadi Munir Auditor Internal : Yohanes Sigit Subabdriawan

C. Job Description

1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS

RUPS merupakan organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi.

2. Komisaris

Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan, serta memberikan nasehat kepada direksi.

3. Direksi

Direksi bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

4. Direktur

Ada 5 direktur dalam setiap departemen perusahaan antara lain : a. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia. Melayani dan bertanggung jawab dengan tugas antara lain : 1. Masalah umum yang berhubungan dengan organisasi perusahaan. 2. Hubungan masyarakat dengan organisasi perusahaan. 25 3. Masalah hukum dan peraturan-peraturan. 4. Masalah personalia 5. Hubungan industrial 6. Latihan dan kependidikan b. Direktur Perencanaan dan Keuangan Direktur Perencanaan dan Keuangan menangani dan bertanggungjawab atas tugas antara lain : 1. Pengelolaan dana keuangan perusahaan 2. Akuntansi dan perpajakan 3. Penyajian laporan keuangan 4. Hal-hal yang berkenaan dengan kas dan bank c. Direktur Bisnis Direktur bisnis terbagi atas tiga departemen yaitu: 1. Departemen penanganan dan produk Menangani dan bertanggungjawab atas tugas-tugas antara lain: a. Pengadaan bahan untuk operasi perusahaan dan prasarana lain baik impor maupun ekspor b. Studi pengembangan system pengadaan c. Riset dan seleksi supplier atau leveransir untuk pengadaan bahan kebutuhan perusahaan d. Pejualan barang atau bahann yang sudah tidak dapat terpakai lagi 2. Departemen Penjualan Produk Menangani dan bertanggungjawab atas tugas-tugas antara lain: 26 a. Perencanaan, administrasi, dan pelaksanaan penjualan hasil produksi b. Kontrak penjualan hasil produksi c. Penagihan pembayaran atas penjualan hasil produksi d. Studi dan riset market salles 3. Depertemen Transportasi Departemen transportasi menangani dan bertanggungjawab atas tugas-tugas berikut: a. Perencanaan, administrasi dan pelaksanaan serta penyempurnaan sistem transportasi pemasukan bahan keperluan operasi perusahaan dan pengeluaran hasil produksi untuk dijual. b. Perencanaan dan pelaksanaan kepabeanan impor dan ekspor perusahaan. c. Perencanaan dan pelaksanaan klaim kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan impor bahan. d. Direktur Produksi Direktur produksi menangani dan bertanggungjawab atas tercapainya produksi baik segi kualitas maupun kuantitas. e. Direktur pembangkit listrik Direktur pembangkit listrik menangani dan bertanggung jawab masalah penyediaan dan distribusi dari tenaga listrik yang diterima dari PLTA siguragura dan tangga keseluruh departemen yang membutuhkannya. Dan bertanggungjawab atas pemeliharaan, 27 perawatan dan perbaikan dari peralatan dan fasilitas elektronik, seperti telepon, computer, dan lain-lain.

5. Seksi jaminan mutu

Seksi jaminan mutu menangani dan bertanggungjawab atas pemeriksaan dan analisa mutuu bahan baku untuk dipakai dalam proses produksi serta mutu hasil proses produksi.

6. Seksi akuntansi

Seksi akuntasi adalah petugas yang mencek, menyusun, mengatur, dan melaksanakan pembayaran atau penerimaan dan bukti akuntansi.

7. Kasir

Kasir adalah petugas yang berfungsi menerima dan membayar uang termasuk petugas yang berwenang terhadap kas kecil dan dana cadangan pembayaran

8. Seksi keamanan industri

Menangani masalah yang berkenaan dengan keamanan arealPower plant dan pemukiman karyawan. Selain itu, adapun job deskripsion pada bagian SFA adalah sebagai berikut: 1. Bambang Irawan Position : Manager, M-1 a. Memanajemen secara keseluruhan dan akuntabilitas di SFN b. Persetujuan keseluruhan transaksi dari SFN c. Manajer keuangan d. Penandatanganan surat atau laporan eksternal dan internal 28 e. Verifikasi akhir dan pengendalian pembayaran internal dan eksternal f. Tugas khusus dari direktur dan DGMGM dari hal pendanaan 1. Yuko Syahputra Position : Junior Manager, JM-1 a. Mengontrol keselulruhan pekerjaan keuangan b. Verifikasi dan pengendalian kas dan laporan deposito harian untuk semua WL c. Verifikasi dan pengendalian LC impor d. Verifikasi dan pengendalian akun untuk ISP, IPP, IMO, JAO e. Verifikasi dan pengendalian pembayaran internal dan eksternal 2. Adi Nugroho Officer, OF-3 a. Administrasi dan control LC impor b. Pemroses dan verifikasi pertama dari transaksi pembayaran internal dan eksternal c. Administrasi dari laporan DHE dan LLD d. Mempersiapkan dan mengontrol anggaran SFN e. Pekerjaan khusus dari manager mengenai masalah keuangan. 3. Arta Amaya Doris Assistant Officer, AO-5 a. Proyeksi laporan arus kas dan laporan posisi keuangan b. Pengelolaan dana transfer, penempatan, dan pertukaran c. Pekerjaan khusus dari DGMGM M mengenai halpendanaan 4. Irwanto Assistant Officer, AO-1 a. Akuntansi penjualan produk utama dan layanan 29 b. Laporan bulanan koleksi penjualan dan saldo c. Koleksi penjualan dan pengendali perdagangan AR d. Faktur dari pekerjaan layanan 5. Neliana Hutagalung Assistant Officer, AO-1 a. Akuntansi penjualan produk dan jasa lainnya misalnya: sampah segar, barang yang tidak terpakai, dan bahan pembuangan b. Faktur untuk barang suku cadang, memuat semua ingot, pengiriman, distribusi, penghitungan dan survey bekerja dengan suveryor independent. c. AR Kontroler non perdagangan d. Pengendalian semua sistem pengarsipan dan penyimpanan e. ISO dan penanganan dokumen non ISO, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan PA 6. Thoyib K.B Assistant Officer, AO-1 a. Verifikasi pembayaran ISP harian dan penerimaan, makanan inklusif dan alokasi BBM untuk MS b. Verifikasi pembayaran berkala non-IDR dari IPP c. Verifikasi pajak penghasialan pasal 21 d. Administrasi dan control keseimbangan karyawan pinjaman untuk semua lokasi kerja e. Administrasi dan control obligasi tender pengadaan f. Administrasi biaya pengobatan dan control untuk semua lokasi kerja 30 g. Administrasi dan pengendalian pembayaran tagihan untuk semua lokasi kerja h. Administrasi dari penjualan ingot dan lain-lain i. Hal personal daftar hadir, kesejahteraan, dan lain-lain j. Membantu Mr. Irwanto mengenai faktur penjualan jasa 7. Siswadi Ngadiman Senior Clerk, SC-7 a. Membantu Mr. Toyib mengenai verifikasi dari pembayara dan penerimaan harian ISP , termasuk snack dan alokasi BBM untuk MS internal dan eksternal b. Membantu Mr. Toyib mengenai verifikasi pembayaran periodic non-IDR dari IPP. c. Membantu Mr. Toyib mengenai verifikasi pajak penghasilan pasal 21 d. Membantu Mr. Toyib mengenai administrasi dan pengendalian kredit untuk keseimbangan karyawan untuk semua lokasi kerja. e. Membantu Mr. Toyib mengenai administrasi dan biaya pengobatan untuk semua lokasi kerja f. Membantu Mr. Toyib mengenai administrasi dan pembayaran tagihan untuk semua lokasi kerja g. Membantu Mr. Toyib mengenai administrasi penjualan semua Ingot dan lain-lain h. Membantu Mr. Toyib mengenai data pribadi daftar hadir, kesejahteraan , dan lain-lain 31 8. Ratna Julianti Boyman Clerk, C-7 a. Kasir kedua b. Administrasi pelaporan dan RFA c. Mempersiapkan faktur untuk pengadaan barang suku cadang dan jasa. Import dengan non- LC d. Assisten penanganan dokumen ISO dan non ISO e. Memproses pembayaran periodic f. Administrasi peraturan dan regulasi g. Hal urusan umum korespondensi, pengarsipan umum, stasioner, dan sebagainya 9. Ratih Agustina Parapat Clerk, C-7 a. Kasir pertama b. Mempersiapkan dan administrasi petunjuk remittance c. Mempersiapkan dan administrasi pernyataan harian dan deposito d. Rekonsilisasi bank e. Administrasi korespondensi perbankan f. Control dan administrasi bank garansi dan garansi lainnya 10. Prayudi Utama Clerk, C-5 a. Penerimaan tengah IRCOC untuk bagian dan faktur dokumen. Dari vendor dan distribusi dan administrasi IRCOC dan faktur untuk PIC b. Mempersiapkan dan administrasi dari LC impor c. Administrasi dan eksekusi penyimpanan arsip 32 d. Pengajuan bukti ISP D. Jaringan Usaha 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari stasiun pembangkit listrik siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air danau Toba ke Selat Malaka. Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi permukaan air danau toba. Pembangunan PLTA dimulai pada tanggal 9 Juni 1978. Pembangunan stasiun pembangkit listrik bawah tanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan oleh presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan dengan tata cara adat Jepang dan tradisi local. Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu 5 tahun dan diresmikan oleh wakil presiden Umar Wirahadikusuma pada tanggal 7 Juni 1983. Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak 513MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung. 2. Pabrik peleburan alumunium Inalum membangun pabrik peleburan alumunium dan fasilitas pendukungnya diatas area 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, kira-kira 110 km dari kota medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara. 33 Pabrik peleburan dengan kapasitas terpasang 225.000 ton alulmunium pertahun ini dibangun menghadap Selat Malaka. Pembangunan pabrik peleburan ini dimulai pada tanggal 6 Juli 1979 dan tahap I operasi dimulai pada tanggal 20 Januari 1982. Pembangunan ini diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto yang didampingi oleh 12 Mentri Kabinet Pembangunan II. Operasi pot pertama dilakukan pada tanggal 15 Februari 1982 dan Maret 1982, alumunium ingot pertama berhasil dicetak. Pada tanggal 14 Oktober 1982, kapal Ocean Prima memuat 4.800 ton Alumunium Ingot meninggalkan Kuala Tanjung menuju Japan untuk mengekspor produk PT. Inalumdan membuat Indonesia sebagai salah satu Negara pengekspor alumunium di dunia. Produksi ke satu juta ton berhasil dicetak pada tanggal 8 Februari 1988, kedua juta ton pada tanggal 2 Juni 1993, ketiga juta ton pada 12 Desembmer 1997, keempat juta ton pada 16 Desember 2003 dan kelima juta ton pada 11 Januari 2011. Produk Inalum menjadi komoditi ekspor ke Jepang dan juga dalam negeri dan digunakan sebagai bahan baku industry hilir seperti ekstrusi, kabel dan lembaran alumunium. Kualitas produk inalulm adalah 99,70 dan 99,90. Pabrik pelburan alumunium di Kuala Tanjung bergerak dalam bidang mereduksi alumina menjadi alumunium dengan menggunakan alumina, karbon, dan listrik sebagai material utama. Pabrik ini memiliki 3 pabrik utama, pabrik Karbon, pabrik Reduksi, dan pabrik penuangan serta fasilitas pendukung lainnya. a. Bagian Tungku Reduksi 34 Unit tungku reduksi terdiri dari tiga gedung, masing-masing berukuran panjang ±640 meter dan lebar 50 meter. Dalam masing-masing gedung dipasang 170 tungku tipe anoda panggang 175.000 amp dengan kapasitas produksi 75.000 ton alumunium setiap tahun, demean lisensi dari Sumitomo Alumunium Smelting Co. Ltd. Tungku terpasang dengan kapasitas produksi keseluruhan 225.000 ton alumunium setiap tahun. b. Gedung Karbon Gedung karbon yang akan memproduksi blok-blok karbon Anoda yang akan digunakan pada tungku-tungku reduksi terdiri dari tiga bagian, yaitu Bagian Penangkaian. Dalam bagian karbon mentah yang bertingkat ini, bahan-bahan baku seperti kokas dan pitch keras diaduk sedemikian rupa dan dibentuk menjadi blok-blok anoda mentah. Blok-blok anoda mentah yang dihasilkan dibawa ke bagian pemanggang anoda, dimana 106 tungku tipe riedhammer tertutup dipasang. Blok-blok anoda panggang ini kemudian dipindahkan kebagian penagkaian dimana anoda panggang diberi tangkai yang nantinya berfungsi sebagai elektroda pada tungku reduksi. c. Bagian Penuangan Alumunium cair yag dihisap dari tungku reduksi diangkat bagian penuangan dimana alumunium cair setelah dimurnikan lebih lanjut dalam tungku-tungku penampungan, dibentuk menjadi ingot-ingot alumunium dengan berat masing-masing 50LB 22,7 Kg, yang merupakan produksi PT. Inalum yang siap dipasarkan dalam negeri maupun keluar negeri 10 35 buah tungku penampung yang masing-masing berkapasitas 30 ton pencetak ingot. 3. Produk akhir Produk yang dihasilkan oleh PT Indonesia Asahan Alumunium adalah alumunium batangan. Berat per batangnya adalah 22,7kg.PT. Indonesia Asahan Alumunium Persero menghasilkan 2 dua jenis kualitas produk, yaitu 99,90 dan 99,70 . alumunium batangan PT. Inalum terdaftar pada London Metal Exchange LME tanggal 22 September 1987. Standar Mutu Alumunium Batangan PT Inalum mengacu pada JIS H2- 102, 1968 Reaffirmed 1974 dan Western, Alumunium Assosiation Designation and Chemical composition Limits for Unalloyed Alumunium of Alumunium Association Inc, USA.

E. Kinerja Usaha Terkini

Salah satu persyaratan dari Key player adalah kemampuan untuk melaksanakan proses kerja dan produksi sebagai sebuah pelayanan dengan metode standar global yang disebut ISO, yaitu sebuah metode yang berkualitas yang pada prinsipnya telah dilaksanakan oleh PT INALUM Persero sejak berdirinya PT INALUM. Komitmen perusahaan sejak masa konstruksi dalam kepeduliannya terhadap lingkugan telah dilaksanakan dimana PT INALUM Persero telah memperoleh Peringkat Biru dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan PROPER. Sedangkan untuk SMK3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PT INALUM Persero memperoleh Bendera Emas. 36 Sertifikat Internasional dan penghargaan yang telah diterima PT INALUM Persero adalah : 1. Quality Management System QMS PT INALUM Persero telah mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International dan memperoleh 2 dua sertifikat, masing-masing : No.AU981054, Sejak Februari 1998 untuk PLTA. No.: ID030239, sejak April 1998 untuk Pabrik Peleburan. 2. Environmetal Management System EMS Dalam rangka turut melestarikan lingkungan, PT INALUM Persero telah mendapatkan Sertifikat ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan No.: GB0255087 sejak April 2002 dari SGS International. 3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 PT INALUM Persero telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan mendapatkan predikat Bendera Emas Gold Flag sebanyak 2 Dua kali yaitu pada tahun 2005 2008 Sertifikat No. : 00351SE2004 No.: 00351SE2007 untuk PLTA dan Sertifikat No.00352SE2004 No.:0032SE2007 untuk Pabrik Peleburan dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 4. PROPER PT INALUM Persero juga telah mendapatkan 3 tiga kali peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan PROPER 37 yaitu pada tahun 2004, 2005 dan 2008 dari Kementrian Lingkungnan Hidup Indonesia. 5. International Ship Port Facility Security ISPS Code Untuk mendeteksi ancaman keamanan dan tindakan pencegahan di Pelabuhan, PT INALUM Persero telah mendapatkan sertifikat ISPS Code No.: 020161- DV tanggal 3 Juni 2005 dari Pemerintah Republik Indonesia. 6. Sahwali Awards Perusahaan juga menerima Sahwali Awards tentang EnvironmentallyFriendly Businessman pada tanggal 13 November 1992 dari Indonesian Enviromental Management and Information Center IEMIC.

F. Rencana Usaha