10
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dari waktu ke waktu perkembangan dunia industri mengalami perubahan ke arah kemajuan, baik dalam hal teknologi maupun pengembangan kualitas produk.
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan
industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat.
Pada perusahaan yang masih kecil semua kegiatan perusahaan dapat ditangani oleh seorang pimpinan serta beberapa pegawai saja, karena transakasi yang terjadi
tidak begitu rumit, pengawasanpun dapat secara langsung dilakukan terhadap semua kegiatan perusahaan. Perusahaan yang bertambah besar dengan aktivitas
yang makin bertambah luas, kemampuan pimpinan untuk mengawasi dan mengurusi setiap bagian yang ada dalam perusahaan semakin kurang. Oleh karena
itu pimpinan harus mendelegasikan sebahagian tugas dan wewenangnya kepada bawahan. Dengan adanya pelimpahan tugas dan wewenang tersebut, maka
dibutuhkanlah suatu alat untuk mengawasi jalannya aktivitas perusahaan agar dapat diketahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai berdasarkan data-
11
datadan informasi yang diperoleh untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan decission making.
Baik buruknya informasi yang disajikan sangat tergantung pada sistem yang diterapkan pada perusahaan tersebut. Di samping itu sistem yang baik akan
mendukung terciptanya internal kontrol yang baik pula dan memberikan informasi keuangan yang cepat, tepat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Dengan adanya internal kontrol yang baik diharapkan dapat melindungi harta kekayaan perusahaan, terciptanya kehandalan dan kecermatan data akuntansi serta
meningkatkan kepatuhan terhadap kebijaksanaan yang telah digariskan pimpinan, sehingga penyelewenggan dan kecurangan yang timbul dapat ditekan seminimal
mungkin. Sistem akuntansi merupakan salah satu alat bantu manajemen dalam rangka
pengendalian aktivitas perusahaan untuk menghasilkan informasi yang baik bagi perusahaan. Sistem akuntansi yang memadai juga dapat digunakan sebagai sarana
manajemen untuk aktivitas-aktivitas perusahaan, sehingga rencana yang ditetapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya
peninjauan terhadap perusahaan maka akan terlihat apakah terjadi. Salah satu kekayaan perusahaan yang mudah diselewengkan dan dipindahtagankan adalah
kas. Kas adalah aktiva yang paling lancar digunakan dalam operasi perusahaan.
Kas merupakan alat pembayaran yang lancar, yang dapat digunakan sewaktu- waktu apabila diperlukan. Kas adalah aktiva yang sangat mudah
diselewengkan,ditipu, dan digelapkan. Oleh karena itu kas perlu diawasi sehingga
12
perusahaan dapat terhindar dari kerugian yang cukup besar dimasa yang akan datang.
Guna pencapaian tujuan perusahaan kearah yang lebih baik, maka perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas perlu dilakukan dengan sebaik-
baiknya agar perusahaan mempunyai pedoman untuk menentukan jumlah kas yang diterima dan dikeluarkan selama periode tersebut.
Penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas akan sangat membantu perusahaan member informasi penting dalam pengambilan keputusan
dan mengadakan ramalan tentang masa depan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan agar tidak terjadi penyalahgunaan kas. Dengan adanya sistem
akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas yang baik, dapat menunjang keberhasilan kegiatan operasi suatu perusahaan.
Berdasarkan uaraian di atas maka penulis tertarik untuk membahas bagaimana sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan pada PT
Inalum Kuala Tanjung Batu Bara tersebut dalam bentuk Tugas Akhir TA
dengan judul “ Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas Pada PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara”.
B. Rumusan Masalah