dan kanker Ott dkk,1995; Maggiore dkk, 1996; Schwenk dkk, 1998; Schwenk dkk, 2000; Faisy dkk, 2000; Selberg Selberg, 2002; D. Gupta
dkk, 2004.
14
Di Indonesia sendiri belum ada penelitian yang mencari hubungan nilai PhA pada BIA dengan karakteristik dan lama harapan hidup pasien HD
kronik, sehingga peneliti mencoba untuk membuktikan hubungan tersebut yang pada akhirnya dapat dipakai memperbaiki prognosa dan
meningkatkan kualitas hidup pasien HD.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah, yaitu: a. Apakah terdapat hubungan berbagai karakteristik pasien HD kronik
dengan nilai PhA pada BIA ? b. Apakah terdapat hubungan nilai PhA pada BIA dengan lama
harapan hidup pasien HD kronik? c. Apakah terdapat hubungan berbagai karakteristik pasien HD kronik
tersebut dengan lama harapan hidupnya?
1.3. Hipotesa
Hipotesa penelitian ini dikembangkan berdasarkan rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:
a. terdapat hubungan antara berbagai karakteristik pasien HD kronik dengan nilai PhA pada BIA.
b. terdapat hubungan antara nilai PhA pada BIA dengan lama harapan hidup pasien HD kronik.
23
c. terdapat hubungan berbagai karakteristik pasien HD kronik dengan lama harapan hidupnya.
1.4. Tujuan penelitian 1.4.1. Tujuan umum
Untuk menentukan hubungan antara nilai PhA pada BIA dengan berbagai karakteristik dan lama harapan hidup pasien HD kronik
serta mengetahui hubungan berbagai karakteristik pasien HD kronik dengan lama harapan hidupnya.
1.4.2. Tujuan khusus
a. Untuk menentukan hubungan berbagai karakteristik pasien HD kronik dengan nilai PhA pada BIA
b. Untuk menentukan hubungan nilai PhA pada BIA dengan lama harapan hidup pasien HD kronik
c. Untuk menentukan hubungan berbagai karakteristik pasien HD kronik dengan lama harapan hidupnya.
d. Untuk menentukan nilai harapan hidup pasien HD kronik
1.5. Manfaat penelitian
Setelah mengetahui hubungan antara nilai PhA pada BIA dengan berbagai karakteristik dan lama harapan hidup pasien HD kronik serta
mengetahui hubungan berbagai karakteristik pasien HD kronik dengan lama harapan hidupnya, maka hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai:
24
a. masukan bagi praktisi medis dalam upaya memperbaiki prognosa pasien HD kronik dengan menentukan penatalaksanaan yang tepat dan optimal,
sehingga kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan. b.
masukan pada fasilitas pelayanan HD dalam peningkatan mutu pelayanan penatalaksanaan pasien HD.
c. indikator prognostik pasien HD kronik
25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENYAKIT GINJAL KRONIK 2.1.1. Defenisi Penyakit Ginjal Kronik
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang
progresif, yang umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Sedangkan gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, dimana akan memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap berupa dialisis atau transplantasi
ginjal. Kriteria PGK dapat dilihat pada tabel 1.
15
Tabel 1. Kriteria Penyakit Ginjal Kronik
15
1. Kerusakan ginjal yang terjadi 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus LFG,
dengan manifestasi: a. kelainan patologis
b.terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin,atau kelainan dalam tes pencitraan
2. LFG 60mlmnt1,73m
2
selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal
26