Gambaran Data Penelitian Keterbatasan Penelitian Analisis Multivariat

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1. Gambaran Data Penelitian

KSGH Rasyida adalah salah satu pusat pelayanan hemodiálisis di Medan. Penderita yang datang selain dari Medan juga berasal dari luar Medan seperti Binjai, Berastagi, Siantar dan kota lainnya. Jumlah pasien yang menjalani HD dari tahun 1995 sejak KSGH Rasyida diresmikan sampai akhir Januari 2009 berjumlah lebih kurang 1012 orang. Dari 1012 pasien ini ada 276 orang yang menjalani pemeriksaan BIA sejak pemeriksaan BIA dilakukan pertama kali tahun 2006. Dari 276 data yang terkumpul hanya 90 orang yang memenuhi kriteria inklusi untuk dilibatkan dalam penelitian.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian yang menggunakan data sekunder seperti data RM diperlukan penelaahan yang lebih teliti, karena peneliti sejak awal tidak ikut dalam proses pengambilan data. Dalam hal ini, peneliti mengambil data RM yang lengkap catatannya. 5.3. Analisis Univariat 5.3.1. Lama Harapan Hidup Pasien HD Kronik 48 Dari 90 pasien yang di follow up setelah menjalani pemeriksaan BIA pertama kali , hanya 34 orang 37,8 yang masih bertahan hidup sampai penelitian ini dihentikan. Rata-rata lama harapan hidup adalah 25,83 bulan dengan lama harapan hidup terendah yaitu 2 bulan dan terpanjang yaitu 67 bulan. Ukuran statistiknya dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Ukuran Statistik Lama Harapan Hidup Pasien HD Kronik di KSGH Rasyida Ukuran Statistik Nilai bulan Mean 25.83 Median 24 Standar Deviasi 16.68 Minimal 2 Maksimal 67

5.3.2. Lama HD

Lama pasien menjalani HD di KSGH Rasyida rata-rata 47,59 bulan dengan median 40 bulan dan stándar deviasi adalah 37,05 bulan. Lama HD terpendek 5 bulan dan terpanjang adalah 181 bulan. Lama HD ini dikelompokkan atas 3 yaitu: 60 bulan sebanyak 75 n=67, 60-120 bulan 49 sebanyak 17 n=15 dan 120 bulan sebanyak 8 n=8. Distribusi lama HD di KSGH Rasyida dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 6

5.3.3. Phase Angle

PhA pasien HD kronik di KSGH Rasyida rata-rata 4,1dengan median 4,1 dan stándar deviasi adalah 1,02. PhA terendah yaitu 1,92 dan tertinggi adalah 6,35. PhA ini dikelompokkan atas 2 yaitu: kurang jika PhA 4,1 sebanyak 48,9 n=44 dan baik jika PhA 4,1 sebanyak 51,1 n=46. Distribusi PhA pasien HD kronik di KSGH Rasyida dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 50

5.3.4. Etiologi HD

Sebagian besar pasien yang menjalani HD di KSGH Rasyida disebabkan oleh HN: 34 orang 37,8 dan DN: 31 orang 34,4. Distribusi etiologi HD di KSGH Rasyida dapat dilihat pada tabel. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Etiologi HD di KSGH Rasyida Etiologi HD n Analgesic nefropati 1 1.1 Diabetes Nefropati 31 34.4 GNC 9 10.0 Hipertensi Nefropati 34 37.8 PGOI 5 5.6 PKD 5 5.6 PNC 4 4.4 Uric acid nefropati 1 1.1 51 Dalam análisis lebih lanjut etiologi HD ini dikelompokkan atas 2 kategori yaitu DM yang berjumlah 33 orang 36,7 dan non DM sejumlah 57 orang 63,3.

5.3.5. Usia HD Pertama Kali

Pasien yang menjalani HD di KSGH Rasyida rata-rata berusia 52,9 tahun ketika pertama kalinya dengan median 53 tahun dan stándar deviasi adalah 11.05. Usia termuda 23 tahun dan usia tertua adalah 75 tahun. Usia menjalani HD pertama kali ini dikelompokkan atas 3 yaitu: usia 40 tahun sebanyak 11 n=10, 40-59 tahun sebanyak 61 n=55 dan usia 60 tahun sebanyak 28 n=25. Distribusi pasien yang menjalani HD di KSGH Rasyida menurut kelompok usia HD pertama kali dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 52

5.3.6. BMI

Status gizi ditentukan berdasarkan BMI. Rata-rata pasien HD kronik di KSGH Rasyida memilki BMI 22,90 dengan median 22,35 dan stándar deviasi adalah 3,97. BMI terendah yaitu 15,20 dan terbesar adalah 32,90. BMI ini dikelompokkan atas overweight sebanyak 43 n=39, normoweight sebanyak 45 n=40 dan underweight sebanyak 12 n=11. Distribusi BMI pasien HD kronik di KSGH Rasyida dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 53 5.4. Analisis Bivariat 5.4.1. Lama Harapan Hidup 2 Tahun Pasien HD Kronik Gambar memperlihatkan probabilitas lama harapan hidup pasien HD kronik di KSGH Rasyida yang ditunjukkan dalam satuan persen. Nilai probabilitasnya yaitu 0 sampai 1 yang berarti 0 sampai 100. Dari gambar didapat bahwa probabilitas lama harapan hidup 2 tahun 24 bulan adalah 55. 54 Lama harapan hidup bulan Gambar 11. Probabilitas Harapan Hidup Pasien HD Kronik di KSGH Rasyida

5.4.2. Lama HD dengan Lama Harapan Hidup

Pada tabel dan gambar terlihat bahwa semakin lama pasien menjalani HD, semakin lama harapan hidupnya. Sehingga secara statistik dengan menggunakan uji logrank didapatkan bahwa ada hubungan antara lama HD dengan harapan hidup, pada α=0,05 p=0,000. 55 Tabel 7. Harapan Hidup Pasien HD Kronik Menurut Lama HD di KSGH Rasyida Lama HD bulan Kasus Meninggal n Mean Harapan Hidup 95 CI 60 50 23.10 19.14- 27.06 60-120 5 42.33 33.22- 51.44 120 1 61.50 51.42- 71.58 Gambar 12. Probabilitas Harapan Hidup Pasien HD Kronik Menurut Lama HD di KSGH Rasyida 56

5.4.3. Phase Angle dengan Lama Harapan Hidup

Rata-rata harapan hidup pasien dengan PhA 4,1 lebih lama dibanding dengan PhA 4,1. Sehingga secara statistik dengan menggunakan uji logrank didapatkan bahwa ada hubungan antara PhA dengan lama harapan hidup, pada α=0,05 p=0,014. Hubungan PhA dengan lama harapan hidup pasien HD kronik di KSGH Rasyida dapat dilihat pada tabel dan gambar dibawah. Tabel 8. Lama Harapan Hidup Pasien HD Kronik Menurut PhA di KSGH Rasyida PhA Kasus Meninggal n Mean Harapan Hidup 95 CI Median Harapan Hidup 95 CI 4,1 4,1 33 23 22,87 40, 90 17,93-27,82 33,32-48,49 16 39 10,34-21,66 23,61-54,39 57 Gambar 13. Probabilitas Harapan Hidup Pasien HD Kronik Menurut PhA di KSGH Rasyida

5.4.4. Etiologi HD dengan Lama Harapan Hidup

Sebagian besar pasien yang meninggal di KSGH Rasyida disebabkan oleh DM n=29 dengan rata-rata harapan hidup 18,06 bulan. Secara statistik dengan menggunakan uji logrank didapatkan bahwa ada hubungan antara etiologi HD dengan lama harapan hidup, pada α=0,05 p=0,000. Hubungan etiologi HD dengan lama harapan hidup pasien HD kronik di KSGH Rasyida dapat dilihat pada tabel dan gambar dibawah. 58 Lama harapan hidup bulan Gambar 14. Probabilitas Harapan Hidup Pasien HD Kronik Menurut Etiologi HD di KSGH Rasyida Tabel 9. Lama Harapan Hidup Pasien HD Kronik Menurut Etiologi HD di KSGH Rasyida Etiologi HD Kasus Meninggal n Mean Harapan Hidup 95 CI DM Non DM 29 27 18,06 42, 55 13,31-22,81 35,76-49,33 59

5.4.5. Usia HD Pertama Kali dengan Lama Harapan Hidup

Rata-rata harapan hidup pasien yang berusia 40-59 tahun ketika memulai HD pertama kalinya adalah 37,13 bulan, sedangkan bagi yang berusia 60 tahun maka harapan hidupnya adalah 19,53 bulan. Secara statistik dengan menggunakan uji logrank didapatkan bahwa ada hubungan antara usia HD pertama kali dengan harapan hidup, pada α=0,05 p=0,011. Hubungan usia HD pertama kali dengan lama harapan hidup pasien HD kronik di KSGH Rasyida dapat dilihat pada tabel dan gambar dibawah. Tabel 10. Lama Harapan Hidup Pasien HD Kronik Menurut Usia HD Pertama Kali di KSGH Rasyida Usia HD Pertama Kali tahun Kasus Meninggal n Mean Harapan Hidup bulan 95 CI 40 40-59 60 4 32 20 35,70 37,13 19,53 26,21- 45,19 30,32- 43,94 13,09- 25,97 60 Lama harapan hidup bulan Gambar 15. Probabilitas Harapan Hidup Pasien HD Kronik Menurut Usia HD Pertama Kali di KSGH Rasyida

5.4.6. BMI dengan Lama Harapan Hidup

Lama harapan hidup rata-rata pasien HD kronik di KSGH Rasyida hampir sama diantara kelompok BMI. Sehingga secara statistik dengan menggunakan uji logrank didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara BMI dengan harapan hidup, pada α=0,05 p=0,896. Hubungan BMI dengan lama harapan hidup pasien HD kronik di KSGH Rasyida dapat dilihat pada tabel dan gambar dibawah. 61 Tabel 11. Lama Harapan Hidup Pasien HD Kronik Menurut BMI di KSGH Rasyida BMI Kasus Meninggal n Mean Harapan Hidup 95 CI Median Harapa n Hidup 95 CI 18,5 18,5-22,9 23 8 23 25 25,73 35, 28 28,79 17,39- 34,06 26,73- 43,84 23,25- 34,33 23 21 35 14,04- 31,96 0,00-44,24 20,37- 49,63 Lama harapan hidup bulan Gambar 16. Probabilitas Harapan Hidup Pasien HD Kronik Menurut BMI di KSGH Rasyida 62

5.4.7. Jenis Kelamin dengan Lama Harapan Hidup

Baik laki-laki maupun perempuan hampir sama rata-rata lama harapan hidupnya, sehingga secara statistik dengan menggunakan uji logrank didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan harapan hidup, pada α=0,05 p=0,296. Hubungan jenis kelamin dengan lama harapan hidup pasien HD kronik di KSGH Rasyida dapat dilihat pada tabel dan gambar dibawah. Tabel 12. Lama Harapan Hidup Pasien HD Kronik di KSGH Rasyida Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Kasus Meninggal n Mean Harapa n Hidup 95 CI Median Harapa n Hidup 95 CI Laki-laki Perempua n 36 20 27,76 34,09 22,36- 33,16 29,74- 46,46 21 36 2,82-39,18 15,20- 56,79 63 Lama harapan hidup bulan Gambar 17. Probabilitas Harapan Hidup Menurut Jenis Kelamin di KSGH Rasyida

5.4.8. Berbagai Karakteristik dengan PhA

Secara statistik berdasarkan uji T dan ANOVA ternyata baik etiologi HD, usia HD 1x maupun BMI berhubungan dengan PhA p0,005. Pada tabel terlihat bahwa PhA pasien dengan DM, usia lanjut dan BMI underweight lebih rendah, begitu juga dengan jenis kelamin perempuan meskipun secara statistik tidak signifikan. 64 Tabel 13. Hubungan PhA dengan Berbagai Karakteristik Pasien HD Kronik di KSGH Rasyida Karakteristik Mean PhA ± SD p 1. Etiologi HD: • DM • Non DM 2. Jenis Kelamin: • Lk • Pr 3. Usia HD 1x tahun: • 40 • 40-59 • 60 4. Lama HD bulan: • 60 • 60-120 • 120 5. BMI: • 18,5 • 18,5-22,9 • 23 • 3,46 ± 0,93 • 4,48 ± 0,85 • 4,24 ± 1,04 • 3,89 ± 0,97 • 3,93 ± 1,14 • 4,35 ± 1,06 • 3,64 ± 0,70 • 4.09 ± 1,06 • 4.34 ± 1,03 • 3.82 ± 0,72 • 3,59 ± 1,14 • 3,93 ± 0,91 • 4,43 ± 1 0,000 0,107 0,012 0,497 0,017 65

5.5. Analisis Multivariat

Pada análisis ini dilakukan beberapa tahap untuk menentukan besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen lama harapan hidup. Pertama menentukan variabel yang diikutsertakan dalam análisis yaitu variabel yang bermakna secara statistik pada uji bivariat dengan nilai p0,05. Pada tahap ini yang masuk dalam análisis adalah lama HD, usia HD pertama kali, etiologi HD dan PhA, sedangkan BMI dan jenis kelamin tidak masuk dalam análisis. Hasil seleksi variabel dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 14. Hasil Análisis Multivariat Regresi Cox 4 Variabel Variabel p RR 95 CI PhA : • 4,1 • 4,1 Usia HD Pertama Kali tahun: • 40 • 40-59 • 60 Etiologi HD: • DM 0.261 - - 0.415 0.197 0.050 1.466 1 1 1.555 2.047 1.898 0.753-2.854 - - 0.538-4.493 0.689-6.081 0.994-3.624 66 • Non DM Lama HD bulan: • 60 • 60-120 • 120 - 0.002 0,414 - 1 9.829 2,489 1 - 1.290-74.898 0.280-22.148 - Interpretasi masing-masing variabel yang berhubungan dengan lama harapan hidup adalah: 1. Phase Angle Pasien dengan PhA 4,1 mempunyai resiko untuk meninggal 1.466 kali bila dibandingkan dengan pasien dengan PhA 4,1. 2. Usia HD Pertama Kali Resiko untuk meninggal pada pasien yang memulai HD pada usia 60 tahun adalah 2.047 kali dan 1.555 kali pada pasien dengan usia HD pertama kali 40-59 tahun bila dibandingkan dengan usia HD pertama kali 40 tahun. 3. Etiologi HD Pasien DM mempunyai resiko untuk meninggal 1.898 kali bila dibandingkan dengan pasien non DM. 4. Lama HD 67 Dibandingkan dengan lama HD 10 tahun, maka resiko untuk meninggal pada pasien dengan lama HD 5 tahun adalah 9.829 kali dan 2,489 kali pada pasien dengan lama HD 5-10 tahun. Kedua; melakukan pemeriksaan interaksi pada tiap variabel secara multiplikatif, kemudian dilihat signifikansinya dengan menggunakan ratio likelihood . Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut akhirnya diketahui bahwa variabel yang berhubngan dan mempengaruhi lama harapan hidup pasien HD kronik adalah lama HD dan etiologi HD. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 15. Hasil Análisis Multivariat Regresi Cox Variabel p RR 95 CI Lama HD bulan: • 60 • 60-120 • 120 Etiologi HD: • DM • Non DM 0.002 0.030 0,414 - 0.001 - 9.215 2,285 1 2.4211 1 1.237-68.669 0.263-19.849 - 1.410-4.159 - 68

BAB VI PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan retrospective longitudinal observational study , menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien HD kronik di KSGH Rasyida. Data lama harapan hidup diperoleh dari rekam medik dan penelusuran lewat telepon.

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phase Angle

PhA telah digunakan sebagai petanda prognostik pada beberapa keadaan dimana integritas membran sel dan keseimbangan cairan terganggu, seperti infeksi HIV, sirosis hati, penyakit paru obstruktif kronik, sepsis, HD dan kanker. Pada penelitian ini didapatkan bahwa PhA pasien HD kronik berkorelasi negatif dengan usia HD pertama kali p=0,012 dan berkorelasi positif dengan BMI p=0,017. Hal yang sama juga didapatkan oleh Dittmar, Buffa dkk serta Kyle dkk pada penelitian dengan populasi normal. Korelasi dengan BMI tidaklah mengherankan karena PhA berhubungan langsung dengan membran sel jumlah dan fungsi. Seseorang dengan BMI tinggi memiliki lebih banyak sel lemak atau sel otot sehingga nilai PhAnya lebih tinggi. Sedangkan penurunan PhA dengan peningkatan usia menunjukkan bahwa PhA selain sebagai indikator komposisi tubuh dan status nutrisi juga merupakan indikator fungsi dan kesehatan secara umum. 69

Dokumen yang terkait

Pengaruh Antara Kombinasi Hemodialisis / Hemoperfusi Dengan Harapan Hidup(Phase Angle) Pada Pasien Hemodialisis

3 80 55

Hubungan Antara Lingkar Lengan Atas Dengan Phase Angle Sebagai Penanda Kualitas Hidup Yang Diukur Menggunakan Bio Electrical Impedance Analysis Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis Reguler

0 61 77

Hubungan antara phase angle pada pemeriksaan bioelectrical impedance analysis dengan skor Child Pugh pada penderita sirosis hati.

1 41 76

Hubungan antara Subjective Global Assessment dengan Phase Angle dari Bioelectrical Impedance Analysis dan Kualitas Hidup pada pasien Limfoma Non Hodgkin

2 64 71

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 22

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 2

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 4

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 17

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 3

Pengaruh Antara Kombinasi Hemodialisis / Hemoperfusi Dengan Harapan Hidup(Phase Angle) Pada Pasien Hemodialisis

0 0 12