PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PEMAHAMAN MEMBACA BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PERGURUAN PRAYATNA DAN PERGURUAN BUDISATRYA.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PEMAHAMAN MEMBACA BAHASA INGGRIS SISWA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PERGURUAN PRAYATNA DAN PERGURUAN BUDISATRYA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

FATMA DEWANI HARAHAP NIM: 8116121021

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PEMAHAMAN MEMBACA BAHASA INGGRIS SISWA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PERGURUAN PRAYATNA DAN PERGURUAN BUDISATRYA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

FATMA DEWANI HARAHAP NIM: 8116121021

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRACT

Fatma Dewani Harahap. 8116121024. The Effect of Instructional Strategy and Social Interaction Toward English Learning Achievement at State Junior High School of Medan. A Thesis. Postgraduate Program. State University Of Medan. 2014

The objectives of this research were to find out: (1) thedifferent effect between two stay two stray and expository instructional strategy toward English learning achievement, (2) the difference of the English achievement between student with cooperative social interaction dan competitive social interaction, an (3) the interaction between instuctional strategy and social interaction toward English learning achievement.

The population of this research was all student of Grade VIII, State Junior High School of Medan of ten classes. The sampling technique applied was cluster random sampling taught with two stay two stray instructional strategy and the student taught with expository instructional strategy. The instrumen used to measure the English learning achievement was a multiple choice. The instrument used to measure the students’ social interaction was questionaire. The normality test used liliefors and the homogeneity test was Fisher test and Bartlett test. The data analysis technique was Analysis of Variance with two-way at the level of significance �= 0,05 followed by Scheffe test.

The research findings were: (1) on average the students’ English learning achievement taught with two stay two stray instructional strategy was X 28.14 which was higher tahn the average the students’ English learning achievement taught with expository strategy, which was X 27.07, with Fcount = 35.08 > Ftable 3.96, (2) on average the student English learning achievement with cooperative social interaction was X 29.91which was higher tha the students’ English learning achievement with competitive social interaction was X 26.05, with Fcount = 4.28 > Ftable =3.96, and (3) there was interaction between instructional strategy and social interaction toward English learning achievement with Fcount = 9.94 > Ftable = 3.96.

Based on the data analysis result, it can be concluded that students with cooperative social interaction characteristics should be best taught with two stay to stray instructional strategy while students with competitive social interaction with expository instructional strategy. The implication is that the implementation of two stay two stray and expository instructional strategies should be in accordance with the social interaction. It also suggested that teachers who plan ti implement the instructional strategy should know the characteristics of students’ social interaction.


(7)

ii ABSTRAK

Fatma Dewani Harahap. 8116121024. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Medan. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2014

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan hasil belajar kelompok siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspositori pada mata pelajaran Bahasa Inggris, (2) perbedaan hasil belajar Bahasa Inggris siswa antara kelompok siswa yang memiliki interaksi sosial kooperatif dengan kelompok siswa yang memiliki interaksi sosial kompotitif, dan (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan interkasi sosial terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa.

Populasi dalam penelitian ini adalah suswa kelas VIII (delapan) SMP Prayetna dan Budi Satrya Medan Tahun Pelajaran 2013/2014 terdiri dari 10 kelas dengan sebaran seluruh siswa berjumlah 411 orang. Sampel penelitian ini ditetapkan satu kelas sebagai kelas pembelajaran Two Stay Two Stray dan satu kelas pembelajaran ekspositori. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Instrumen penelitian adalah tes dan angket. Tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar. Sedangkan angket digunakan untuk melihat karakteristik interaksi sosial siswa. Uji normalitas dengan uji Lilliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji Barlett. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi �= 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajar kan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray x28,14lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori x27,07, dengan Fhitung = 35,08 > Ftabel 3,96, (2) rata-rata hasil belajar siswa dengan interaksi sosial kooperatif x29,91lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang dengan interaksi sosial kompetitif

05 , 26 

x , dengan Fhitung = 4,28 > Ftabel =3,96, dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial terhadap hasil belajar Bahasa Inggris dengan Fhitung = 9,94 > Ftabel = 3,96.

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa dengan karakteristik interaksi sosial kooperatif maka strategi pembelajaran yang tepat digunakan adalah strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan siswa dengan karakteristik interaksi sosial kompetitif maka strategi yang tepat digunakan adalah strategi pembelajaran ekspositori. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada guru Bahasa Inggris yaitu dalam penerapan strategi pembelajaran memperhatikan karakteristik siswa khususnya interaksi sosial.


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang atas rahmat dari-Nyalah, tesis yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar Pemahaman Membaca Bahasa Inggris Siswa Sekolah Menengah Pertama Perguruan Prayatna Dan Perguruan Budisatrya Medan” dapat diselesaikan. Tesis ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penulisan tesis ini penulis dalam segala keterbatasannya menghadapai kendala dan tantangan, namun berkat arahan, dorongan dan inovasi dari berbagai pihak untuk keberhasilan studi mencapai gelar Magister Pendidikan.

Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan kepada Prof. Dr. H. Muhammad Badiran, M.Pd; dan Prof.Tina Mariany Kariman, M.A., Ph.D. sebagai pembimbing I dan pembimbing II, atas kesediaan untuk meluangkan waktu yang sangat berharga dalam memberikan bimbingan, komentar dan wawsan pengetahuan yang luas untuk kesempurnaan tesis ini.

Penulis ingin mengungkapkan bahwa kesempatan untuk mengikuti studi di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan adalah sesuatu yang sangat berharga. Untuk ini penulis ucapkan terima kasih kepada Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan: Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd,, Asisten Direktur I : Dr. Arif Rahman, M.Pd, Asisten Direktur II: Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd; Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan: Prof. Dr. Harun Sitompul,


(9)

iv

M.Pd., Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan : Dr. R. Mursid, M.Pd dan kak Noni sebagai Tata Usaha di Program Studi Teknologi Pendidikan, atas segala bantuan dalam memenuhi persyaratan-persyaratan akademis untuk proses penyelesaian administrasi.

Dalam proses pengumpulan data tesis ini, penulis mendapat izin dan dukungan dari Kepala Sekolah SMP Prayatna Medan: Abdul Kadir Siregar,, Kepala Sekolah Budisatrya Medan : Nursyam Syamsuar Guci, B.Sc dan guru-guru di Perguru-guruan Prayatna dan Budisatrya Medan yang telah membantu memberikan informasi data dalam pelaksanaan penelitian .

Keinginan penulis untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan ini sangat mendapat dukungan moril dan material dan doa dari Ayahanda, Ibunda dan suami tercinta, serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungannya. Selanjutnya keceriaan dalam mengikuti perkuliahan adalah berkat persahabatan yang sangat indah dari teman-teman di Program Pascasarjana Angkatan XX Program Studi Teknologi Pendidikan di Kelas A. Terima kasih atas kebersamaan kita dalam melewati hari-hari yang penuh dengan tugas.

Akhir kata tidak ada hasil kerja yang sempurna tetapi kesempurnaan itu adalah proses yang panjang, semoga tesis ini sebagai suatu karya akademik bermanfaat bagi peningkatan proses pembelajaran

Medan, Maret 2014 Penulis,

Fatma Dewani Harahap NIM. 8116121021


(10)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13

A. Kajiian Teoretis ... 13

1. Hakikat Belajar Dan Hasil Belajar Membaca Bahasa Inggris ... 13

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 22

a. Hakikat Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray 25 b. Hakikat Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 27

3. Hakikat InteraksiSosial ... 34

B. HasilPenelitian yang Relevan ... 40

C. Kerangka Berpikir ... 42

1. PerbedaanHasil BelajarPemahamanMembaca BahasaInggrisSiswa yang DiajarDengan StrategiPembelajaranTwo Stay Two Stray Dan StrategiEkspositori ... 42

2. PerbedaanHasilBelajarPemahamanMembaca BahasaInggrisAntaraSiswaDenganInteraksiSosial LebihTinggiDenganInteraksiSosialRendah ... 45

3. InteraksiSosialPembelajaran Dan interaksiSosial SiswaTerhadapHasilBelajarBahasaInggris ... 47


(11)

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 51

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 51

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 51

C. Metode dan Rancanan Penelitian ... 52

D. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 54

1. Prosedur Perlakuan ... 54

2. Pelaksanaan Perlakuan ... 55

E. Pengontrolan Perlakuan ... 57

F. DefinisiOperasionalVariabelPenelitian ... 60

G. Teknik Pengumpulan Data dan InstrumenPenelitian ... 62

1. Teknik Pengumpulan Data ... 62

2. Instrumen Penelitian ... 62

a. TesHasiBelajarBahasaInggris ... 62

1) UjiCobaInstrumenPenelitian ... 64

a) UjiValiditas ... 65

b) UjiReliabilitas ... 65

c) UjiIndeksKesukaran ... 66

d) UjiDaya Beda ... 66

H. Teknik Analisis Data ... 66

I. Hipotesis Statistik ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 68

A. Deskripsi Data ... 68

1. Hasil Belajar BahasaInggrisSiswa Yang Dibelajarkan DenganStrategiPembelajaranTwo stay Two stray ... 68

2. HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang DibelajarkanDenganStrategiEkspositori ... 70

3. HasilBelajarBahasaInggrisSiswaDenganHasil InteraksiSosialKooperatif ... 71

4. HasilBelajarBahasaInggrisSiswaDenganHasil InteraksiSosialKompetitif ... 72

5. HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang Dibelajarkan DenganStrategiPembelajaranTwo Stay Two Straydan HasilInteraksiSosialKooperatif ... 74

6. HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang Dibelajarkan DenganStrategiPembelajaran Two Stay Two Stray dan SosilKompetitif ... 75

7. HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang DibelajarkanDenganStrategiPembelajaran EkspositoridanHasilBelajarSosialKooperatif ... 77

8. Hasil BelajarBahasaInggrisSiswa Yang Dibelajarkan DenganStrategiPembelajaranEkspositori Dan Hasil InteraksiSosialKompetitif ... 78

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 79

1. UjiNormalitas Data ... 79

2. UjiHomogenitasVariansSampel ... 83


(12)

vii

D. PembahasanPenelitian ... 90

E. KeterbatasanPenelitian ... 96

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 98

A. Simpulan ... 98

B. Implikasi ... 99

C. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103


(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 PerkembanganNilaiUjianAkhirSemester di SMP

Prayatna Dan SMP Budisatrya Medan ... 4

2.1 PembelajaranEkspositoriDitinjaudariAspek Guru ... 32

2.2 PembelajaranEkspositoriDitinjau Dari AspekSiswa ... 33

3.1 RancanganEksperimenDesainFaktorial 2 x 2 ... 53

3.2 Kisi-Kisi TesBahasaInggris ... 63

3.3 Kisi-Kisi InstrumenInteraksiSosial ... 64

4.1 RangkumanHasilBelajarBahasaInggris...68

4.2 DeskripsiHasilBelajarBahasaInggrisSiswaYang DibelajarkanDenganStrategiPembelajaranTwo Stay Two Stray ... 69

4.3 Deskripsi Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswaDengan InteraksiSosialKoperatif ... 70

4.4 Deskripsi data HasilBelajarBahasaInggrisSiswaDengan InteraksiSosialKompetitif ... 72

4.5 Deskripsi Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang DibelajarkanDenganStrategiPembelajaranTwo Stay Two StraydanInteraksiSosialKooperatif ... 73

4.6 HasilDeskripsi Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang DibelajarkanDenganStrategiPembelajaranTwo Stay Two StraydanInteraksiSosial ... 74

4.7 Deskripsi Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang DibelajarkanDenganStrategiPembelajaranEkspositori DanInteraksiSosialKooperatif ... 76

4.8 Deskripsi Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang DibelajarkanDenganStrategiPembelajaranEkspositori DanInteraksiSosialKooperatif ... 77

4.9 RangkumanAnalisisUjiNormalitas ... 78

4.10 RangkumanAnalisisUjiHomogenitas ... 80

4.11 Data Penelitian ... 83

4.12 RangkumanAnalisisFaktorial 2x 2 ... 84

4.13 RangkumanUjiScheffe ... 85

6.1 HasilUji Coba Validitas Tes Hasil Belajar BahasaInggris ... 132

6.2 PerhitunganIndeksKesukarandandaya Beda ... 137

6.3 ValiditasAngketInteraksiSosial ... 144

6.4 Data IndukPenelitian ... 150

6.5 DistribusiFrekuensiHasilBelajarBahasaInggris DenganMenggunakanStrategiPembelajaranTwo Stay Two Stray ... 152

6.6 DistribusiFrekuensiHasilBelajarBahasaInggris DenganMenggunakanStrategiPembelajaranEkspositori ... 154

6.7 DistribusiFrekuensiHasilBelajarBahasaInggrisSiswa DenganInteraksiSosialKooperatif ... 157 6.8 DistribusiFrekuensiHasilBelajarBahasaInggrisSiswa


(14)

ix

DenganInteraksiSosialKompetitif ... 160 6.9 DistribusiFrekuensiHasilBelajarBahasaInggris

DenganMenggunakanStrategiPembelajaranTwo Stay

Two StraydenganStrategiSosialKooperatif ... 162 6.10 DistribusiFrekuensiHasilBelajarBahasaInggris

DenganMenggunakanStrategiPembelajaranTwo Stay

Two StraydenganStrategiSosialKompetitif ... 165 6.11 DistribusiFrekuensiHasilBelajarBahasaInggris

DenganMenggunakanStrategiPembelajaranEkspositori

DenganInteraksiSosialKooperatif ... 167 6.12 DistribusiFrekuensiHasilBelajarBahasaInggris

DenganMenggunakanStrategiPembelajaranEkspositori

DenganInteraksiSosialKompetitif ... 170 6.13 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa

MelaluiStrategiPembelajaranTwo Stay Two Stray ... 173 6.14 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa

MelaluiStrategiPembelajaranEkspositori ... 174 6.15 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa

Yang MemilikiInteraksiSosialKooperatif ... 175 6.16 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa

Yang MemilikiInteraksiSosialKompetitif ... 176 6.17 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa

MelaluiStrategiPembelajaranTwo Stay Two Straydan

InteraksiSosialKooperatif ... .177 6.18 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa

MelaluiStrategiPembelajaranTwo Stay Two Straydan

InteraksiSosialKompetitif ... 178 6.19 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa

MelaluiStrategiPembelajaranEkspositoridanInteraksi

SosialKooperatif ... 179 6.20 UjiNormalitas Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswa

MelaluiStrategiPembelajaranEkspositoridanInteraksi

SosialKompetitif ... 180 6.21 RingkasanHasilPerhitunganVariansStrategiPembelajaran

Two Stay Two StraydanEkspositori ... 181 6.22 RingkasanHasilPerhitunganVariansInteraksiSosial

KooperatifDan Kompetitif ... 182 6.23 RingkasanHasilPerhitunganHomogenitasVariansPopulasi

UjiBarlett ... 183 6.24 Data HasilBelajarBahasaInggrisSiswaDengan

StrategiPembelajaran Two Stay Two Stray dan EkspositoriBerdasarkanInteraksiSosialkooperatifdan

kompetitif ... 184 6.25 RingkasanHasilPerhitunganAnalisisDeskriptif

StrategiPembelajaran Two Stay Two Stray dan EkspositoriBerdasarkanInteraksiSosialKooperatifdan

Kompetitif ... 185 6.26 RangkumanAnalisisVarians (ANAVA) ... 187


(15)

x

6.27 TabelHasilUjiLanjutdenganmenggunakanUjiScheffe ... 190

6.28 Distribusi r Product Moment ... 192

6.29 NilaiKritis L UjiLiliefors ... 194

6.30 TabelLuas di BawahLengkunganKurva Normal dari 0 s/d Z. ... 196

6.31 TabelNilai-Nilai Chi Kuadrat ... 200


(16)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 PembelajaranEkspositoriDitinjaudariAspek Guru ... 31 2.2 PembelajaranEkspositoriDitinjaudariAspeksiswa ... 32

4.1 Histogram HasilBelajarBahasaInggris Siswa yang

Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi

PembelajaranTwo Stay Two Stray ... 70

4.2 Histogram HasilBelajarBahasaInggris Siswa yang

Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi

PembelajaranEkspositori ... 71

4.3 Histogram HasilBelajarBahasaInggrisSiswadengan

InteraksiSosialKooperatif ... 72

4.4 Histogram HasilBelajarBahasaInggrisSiswadengan

InteraksiSosialKompetitif ... 73

4.5 HasilBelajarBahasaInggrisSiswa yang Dibelajarkandengan

StrategiPembelajaranTwo Stay Two StraydanInteraksi

SosialKooperatif ... 75

4.6 HasilBelajarBahasaInggrisSiswa yang Dibelajarkandengan

StrategiPembelajaranTwo Stay Two StraydanInteraksi

SosialKompetitif ... 76

4.7 HasilBelajarBahasaInggrisSiswa yang Dibelajarkandengan

StrategiPembelajaranEkspositoridanInteraksiSosial

Kooperatif ... 78

4.8 HasilBelajarBahasaInggrisSiswa yang Dibelajarkandengan

StrategiPembelajaranEkspositoridanInteraksiSosial

Rendah ... 79 4.9 InteraksiStrategiPembelajarandanInteraksiSosial ... 89

6.1 Histogram HasilBelajarBahasaInggrissiswa Yang

DibelajarkandenganMenggunakanStrategiPembelajaran

Two Stay TwoStrayStray……...152

6.2 Histogram HasilBelajarBahasaInggrissiswa Yang

DibelajarkandenganMenggunakanStrategi

PembelajaranEkspositori ... 155

6.3 Histogram hasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang Memiliki

InteraksiSosialKooperatif ... 157

6.4 Histogram hasilBelajarBahasaInggrisSiswa Yang Memiliki

InteraksiSosialKompetitif ... 160

6.5 Histogram HasilBelajarBahasaInggrissiswadengan

InteraksiSosialKooperatif yang Dibelajarkandengan


(17)

xii

6.6 Histogram HasilBelajarBahasaInggrissiswadengan

InteraksiSosialKompetitif yang Dibelajarkandengan

MenggunakanStrategiPembelajaranTwo stay Two stray ... 165

6.7 Histogram HasilBelajarBahasaInggrissiswadengan

InteraksiSosialKooperatif yang Dibelajarkandengan

MenggunakanStrategiPembelajaranEkspositori ... 168

6.8 Histogram HasilBelajarBahasaInggrissiswadengan

InteraksiSosialKompetitif yang Dibelajarkandengan


(18)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Silabus ... 106

2 RPP Perlakuan ... 108

3 InstrumenTeshasilBelajarBahasaInggris ... ... 120

4 UjiCobaInstrumenhasilbelajar...……… . 131

5 InstrumenInteraksiSosial ... 139

6 UjiCobaInstrumenInteraksiSosial... 143

7 Analisis Data Penelitian ... 149

8 TabelStatistik ... 191

9 PedomanPenggunaanStrategi……….. .... 196

10 FotoDokumentasiKegiatanPelaksanaanPenelitian ... 201 11 SuratKeputusanPembimbingTesis……….

12 Undangan Seminar Proposal Tesis……… 13 SuratKeteranganvalidasiInstrumenPenelitian……… 14 SuratizinMelakukanUjiCobaSoalTesHasilBelajar…… 15 SuratIzinMelakukanPenelitianLapangan Dari Pascasarjana 16 SuratIzinMelakukanPenelitianKeTempat Yang Dituju….. 17 SuratKeteranganTelahMelaksanakanPenelitian…………...

18 UndanganUjianTesis………..


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek penting dalam kemampuan berkomunikasi yang harus dikuasai agar seseorang berhasil dalam kehidupannya. Membaca akan memberikan informasi-informasi penting yang dapat menjadi sarana untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi sangat disayangkan bahwa tidak semua pihak menyadari akan penting nya membaca untuk menunjang kehidupannya kearah yang lebih baik. Jadi, tidaklah berlebihan jika pengajaran membaca perlu mendapatkan posisi yang sangat penting karena dengan membaca kita dapat mengakses informasi-informasi yang berguna sebagai alat untuk memperoleh kesejahteraan.

Peran Bahasa Inggris diatas akan dapat tercapai apabila system pendidikan berlangsung dengan baik, karena pendidikan sangat berperan penting dalam meningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mendukung kemajuan bangsa dan Negara. Dalam hal ini, Undang-undang republik Indonesianomor 20 tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 menjelaskan: Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini memberi makna bahwa pelaksanaan pendidikan nasional memiliki tujuan yang kompleks, disamping bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pendidikan juga diharapkan mampu


(20)

2

membentuk peserta didik menjadi sosok yang cakap terhadap ilmunya dan mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.

Salah satu bahasa asing dipelajari di sekolah khususnya ditingkat Sekolah Menengah Pertama adalah Bahasa Inggris. Bahasa Inggris dipergunakan sebagai bahasa yang digunakan antara lain sebagai bahasa komunikasi internasional, bahasa ilmu pengetahuan, teknologi modern, perdagangan dan politik yang dipakai hampir disemua bidang, maka Bahasa Inggris menjadi prioritas untuk dipelajari siswa di antara bahasa-bahasa asing yang lain.

Sesuai dengan kedudukan nya maka Bahasa Inggris diajarkan disekolah-sekolah, mulai dari SMP bahkan ada yang memulainya diSekolah Dasar (SD) sampai dengan semua jurusan di perguruan tinggi. Pada lembaga-lembaga tersebut Bahasa Inggris diajarkan terutama untuk memupuk serta meningkatkan kemampuan membaca untuk mengikuti perkembangan serta memanfaatkan ilmu dalam berbagai lapangan dan bidang studi yang biasanya dikomunikasikan dalam Bahasa Inggris.

Pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan yaitu: mengembangkan kompetensi dalam bentuk tulisan dan lisan dalam tingkatan fungsional, memiliki kesadaran dan hakikat tentang pentingnya Bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing dalam dunia global dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dan budaya. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs meliputi: (1) kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/tulisan yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk


(21)

3

mencapai tingkat literasi fungsional, (2) kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esai berbentuk procedure, descriptive dan recount. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman membaca untuk kelas VIII, yang mana kurikulum kelas VIII masih merujuk pada KTSP, sebab Kurikulum 2013 yang diberlakukan pemerintah pada saat ini berlaku untuk kelas 1-4 SD, kelas VII dan Kelas X saja.

Menurut Crawley & Mountain dalam Suswandi, (2010: 35) membaca pada hakikatnya melibatkan tiga komponen dasar yaitu recording, decoding dan meaning. Recording merujuk pada kata dan kalimat kemudian mengasosiasikan dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan system tulisan yang digunakan sedangkan proses decoding (penyandian) merujuk pada proses penterjemahan rangkaian grafis ke kata-kata. Sementara proses meaning (memahami makna) berlangsung melalui dua proses yaitu proses perseptual dan kognitif.

Peningkatan kemampuan membaca ini sesuai dengan hakekat pelajaran Bahasa Inggris di Indonesia sebagai Teaching English as a Foreign Language (TEFL), selain itu, pengajaran Bahasa Inggris dengan ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam dibandingkan hanya penguasaan keterampilan berbahasa, diselenggarakan disekolah-sekolah yang mengajarkan aspek-aspek kebahasaan, sastra dan metode pengajarannya. Peserta didik dituntut memiliki kompetensi memahami bacaan, disamping kemampuan bahasa lainnya (mendengarkan, berbicara dan menulis) merupakan kemahiran yang sangat penting.Pada waktu membaca seseorang dituntut untuk berinteraksi melalui teks seseorang dapat memperoleh pesan yang ingin disampaikan oleh bacaan yang dibaca.


(22)

4

Meskipun usaha perbaikan disegala segi yang menyangkut pendidikan sudah dilakukan secara terus menerus, namun ditemukan hambatan-hambatan serta kekurangan-kekurangan. Hal yang memprihatinkan yang dapat dilihat langsung adalah hasil nilai ujian akhir semester Kelas VIII yang belum mencapai hasil yang diharapkan. Berdasarkan data yang peneliti peroleh di SMP Prayatna dan SMP Budisatrya Medan saat ini kondisinya masih kurang memuaskan sebagaimana tersaji pada Tabel 1.1

Tabel 1.1. Perkembangan Nilai Ujian Akhir Semesterdi SMP Prayatna dan SMP Budisatrya Medan

No Tahun

Pelajaran KKM

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Prayatna Budisatrya Prayatna Budisatyra Prayatna Budisatrya 1 2009/2010 7,0 5,23 5,67 7,68 7,89 6,07 6,59 2 2010/2011 7,0 5,17 5,12 7,34 7,15 6,01 6,15 3 2011/2012 7,0 5,34 5,46 7,27 8,24 6,17 6,59

Tabel 1.1 menunjukkan rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris masih dibawah dari nilai standard ketuntasan belajar minimal yang telah ditentukan yakni 7,0.Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran, secara operasional terdapat lima variabel utama yang berperan, yakni: (1) tujuan pembelajaran, (2) materi pelajaran, (3) metode dan teknik mengajar, (4) guru, dan (5) logistik. Semua variabel tersebut memiliki ketergantungan satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri dalam memberhasilkan pembelajaran.

Dalam rangka mengatasi persoalan perolehan hasil belajar siswa SMP kelas VIII di Perguruan Prayatna dan di perguruan Budisatrya yang masih rendah, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa


(23)

5

khususnya pada bidang studi Bahasa Inggris. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran yang lebih tepat.Strategi pembelajaran yang dikembangkan haruslah berpusat dan menitik beratkan pada keaktifan siswa.Melalui pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, harapan-harapan penigkatan mutu dan hasil belajar dapat dipenuhi.Untuk itu dituntut kemampuan guru menguasai teknologi pembelajaran untuk merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi serta melakukan feedback menjadi faktor penting guna mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran. Kemampuan guru menguasai materi pembelajaran, gaya mengajar, penggunaan media, penentuan strategi dan pemilihan strategi pembelajaran merupakan usaha-usaha untuk melancarkan proses pembelajaran dan meningkatkan hail pencapaian tujuan pembelajaran.

Siswa dapat belajar dengan baik maka strategi dan strategi pembelajaran harus dilakukan secara tepat dan efektif.Artinya strategi sangatlah berperan dalam usaha pengombinasian kegiatan-kegiatan yang dapat memunculkan serta meningkatkan motivasi membaca siswa.Agar mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan diperlukan strategi pembelajaran yang optimal.

Strategi pembelajaran yang digunakan guru Bahasa Inggris selama ini di SMP Prayatna dan SMP Budisatrya Medan belum optimal, ini berarti bahwa untuk mencapai kualitas pembelajaran yang tinggi, bidang studi harus diorganisasikan dengan teknik pembelajaran yang tepat. Untuk mengurangi atau bahkan menghindari strategi pembelajaran yang terlalu monoton diupayakan berbagai strategi pembelajaran yang lebih efektif dalam menciptakan komunikasi yang multi arah, sehingga diharapkan juga menimbulkan dan meningkatkan


(24)

6

interaksi yang proaktif dalam pembelajaran.Namun perlu disadari bahwa strategi tersebut tidak ada yang terbaik atau buruk, karena strategi pembelajaran tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

Selain dari pemilihan strategi yang tepat perolehan hasil belajar juga dipengaruhi oleh pengidentifikasian tingkah laku masukan dan karakteristik siswa dalam mengembangkan program pembelajaran.Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa sangat perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas perseorangan untuk mengetahui kualitas perseorangan untuk dapat dijadikan sebagai petunjuk dan mendeskripsikan perencanaan pengelolahan pembelajaran.Terdapat jenis-jenis interaksi sosial yaitu interaksi sosial koperatif dan interaksi sosial kompetitif. Ciri utama dari interaksi sosial koperatif adalah tipe siswa yang memilikikarakter bekerja sama sedangkan pada interaksi sosial kompetitif adalah tipe siswa yang individual. Untuk itu guru hendaknya mampu mengetahui dan memahami karakteristik interaksi sosial yang dimiliki siswa.Agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik secara efektif dan efisein maka dengan mengetahui karakteristik interaksi sosial siswa seorang guru dapat menyesuaikan, menyusun dan membuat materi ajar yang relevan untuk membantu dan mengarahkan kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran khususnya untuk materi membaca.

Sekarang ini sangat banyak teknik atau strategi yang digunakan dalam pembelajaranbahasa, khususnya pada keterampilan pemahaman membaca.Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dibutuhkan dan disesuaikan dengan karakteristik siswa, untuk mempelajari materi Bahasa Inggris yang cukup padat dituntut interaksi sosial siswa dalam mencari sumber-sumber lain. Oleh


(25)

7

karena itu, interaksi sosial siswa adalah salah satu komponen yang harus diperhatikan seksama oleh guru dalam mengidentifikasikan kemampuan yang dimiliki peserta didik nya yang akan membantu dalam menentukan materi, strategi, metode dan media yang tepat untuk digunakan.

Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, individu dengan kelompok, kelompok dengan individu.Terdapat 3 tipe tingkah laku individu dalam berinteraksi sosial yaitu: pekerja sama (cooperator) adalah tingkah laku yang mementingkan pemaksimalan ganjaran yang diterimanya maupun yang diterima temannya, Pesaing (competitor) adalah tingkah laku yang berorientasi pada pemaksimalan hasilnya sendiri agar lebih banyak dari hasil temannya, dan Individualis adalah tingkah laku yang mengutamakan pemaksimalan hasilnya sendiri tanpa memperdulikan kekalahan atau kemenangan temannya.

Agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien, maka karakteristik siswa perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam menentukan strategi pembelajaran.Untuk lebih mengetahui apakah siswa memiliki interaksi sosial secara koperatif dapat dilihat dariciri-cirinya yaitu Consensus rasa memiliki bersama yaitu ada nya penerimaan bersama terhadap atauran-aturan atau keadaan-keadaan noramatif yang menyangkut masalah-masalah yang relevan bagi kelompok, Saling ketertarikan yaitu ketertarikan dalam bentuk menyukai pribadi dan setiap anggota menganggap adanya nilai keuntungan yang diperoleh diantara mereka, dan Solidaritas yaitu respon secara terkoordinasi dalam kelompok dimana tingkah laku anggota dalam kelompok secara serentak atau berurutan saling memperkuat kelompok. Sedangkan untuk interaksi sosial secara kompetitif dapat


(26)

8

dilihat dari ciri-cirinya yaitu menarik keuntungan dari orang lain yaitu imbalan-imbalan interpersonal yang diterima seseorang dengan cara mendekati orang lain, Tidak tergantung pada orang lain yaitu sikap yang menganggap dirinya realistis dengan mengakui bahwa setiap orang harus mengurus diri sendiri, dan Merasa unggul dari orang lain yaitu sikap bertahan dimana yang paling kuat akan membinasahkan yang lemah dengan kebutuhan utamanya menguasai orang lain.

Penelitian ini berupaya untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menguasai dan memahami bahan bacaan yang tercantum dalam tes. Hasil belajar membaca Bahasa Inggris diwujudkan dalam bentuk skor tes pada ranah kognitif. Dengan menerapkan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray sebagai salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran Bahasa Inggris, interaksi sosial siswa juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa. Pemilihan dan penerapan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dalam pembelajaran Bahasa Inggris dilakukan sesuai dengan karakteristik siswa. Disini ingin dilihat bahwa apakah strategi Two Stay Two Stray mampu meningkatkan kemampuan siswa yang disesuaikan dengan karakteristiknya, dimana dalam kegiatan pembelajaran Two Stay Two Stray dikembangkan kemampuan berpikir, keterampilan intelektual, berinteraksi, bekerja sama guna pemecahan belajar serta belajar tentang berbagai peran dengan melibatkan diri.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di identifikasikan masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, yakni:apakah guru mata pelajaran


(27)

9

telah membuat perencanaan yang baik dan strategi pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran? Bagaimanakah cara menyampaikan urutan materi pelajaran yang paling baik dalam pembelajaran Bahasa Inggris? Urutan bagaimanakah yang lebih tepat dan dapat membantu proses belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris? Apakah perbedaan dalam strategi pembelajaran Bahasa Inggris memberikan hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa?Apakah tujuan pembelajaran yang berbeda membutuhkan kondisi pembelajaran yang berbeda pula?Apakah perbedaan karakteristik belajar siswa mempengaruhi hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa?Apakah strategi pembelajaran tertentu hanya efektif untuk siswa yang memiliki karakteristik tertentu pula? Apakah hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Straylebih tinggi daripada hasil belajar membaca Bahasa Inggris yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori? Apakah hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa dengan interaksi sosial koperatif lebih tinggi daripada hail belajar membaca Bahasa Inggris siswa dengan interaksi sosial kompetitif?dan Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial siswa terhadap hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan untuk interaksi sosial yaitu koperatif dan kompetitif. Strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar pemahaman membaca Bahasa Inggris di kota Medan.


(28)

10

Berkaitan dengan lokasi penelitian, penelitian terbatas hanya pada SMP Perguruan Prayatna dan Perguruan Budisatrya Medan. Penelitian terbatas dalam mengikut sertakan siswa kelas VIII.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar Bahasa Inggris yang diajar dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi daripada hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori?

2. Apakah kelompok siswa yang memiliki interaksi sosial kooperatif memperoleh hasil belajar membaca Bahasa Inggris lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif? 3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial

terhadap hasil belajar membaca Bahasa Inggris?

E. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari masalahyang diteliti, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dari


(29)

11

pada hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Hasil belajar membaca Bahasa Inggris antara siswa dengan karakteristik sosial koperatif lebih tinggi daripada hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa dengan karakteristik interaksi sosial kompetitif.

3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial terhadap hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada guru yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. Manfaat teoretis dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran Bahasa Inggris. 2. Sebagai kontribusi pemikiran dalam usaha mengoptimalkan kebijakan

pembelajaran untuk mencapai hasil belajar siswa.

3. Bahan masukan bagi lembaga pendidikan sebagai aplikasi teoretis dan teknologi pembelajaran

4. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan meneliti permasalahan yang sama.


(30)

12

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru guru tentang strategi pembelajaran Bahasa Inggris yang dapat diterapkan guru bagi kemajuan dan peningkatan keberhasilan belajar siswa.

2. Sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam hal-hal yang berhubungan dengan aplikasi teknologi pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Inggris.


(31)

98

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pertama, rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi daripada hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

Kedua, terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial siswa yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Perbedaan pengaruh tersebut: (a) pada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori, (b) pada kelompok siswa dengan interaksi sosial kooperatif memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif, (c) hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan startegi pembelajaran Two Stay Two Stray dan interaksi sosial kooperatif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif, (d) hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori dan interaksi sosial kooperatif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif, (e) hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan interaksi sosial kooperatif lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori dan interaksi sosial kooperatif, (f) hasil belajar siswa


(32)

99

yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan interaksi sosial kompetitif lebih rendah daripada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori dan interaksi sosial kompetitif.

B. Implikasi

Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa. Hal ini dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian konsekuensinya apabila strategi yang kurang tepat dalam pembelajaran maka tentu akan berakibat berkurang pula partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Melalui penelitian ini menunjukkan rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan startegi pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dari hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Two Stay Two Stray lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, karena dalam pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray, siswa cenderung aktif untuk merekonstruksi sendiri ilmu yang akan diperolehnya.

Konsekuensi dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa berimplikasi kepada tenaga pengajar untuk


(33)

100

melaksanakan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray. Dengan demikian strategi pembelajaran Two Stay Two Stray diharapkan tenaga pengajar dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray maka tenaga pengajar harus terlebih dahulu dituntut memahami kebutuhan pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran.

Kedua, Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa interaksi sosial berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa. Siswa dengan interaksi sosial kooperatif secara rata-rata mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai interaksi sosial kompetitif. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan dan penegasan bahwa interaksi sosial signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa. Konsekuensi logis dari pengaruh interaksi sosial tehadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa berimplikasi kepada tenaga pengajar untuk melakukan identifikasi dan prediksi didalam menentukan interaksi sosial siswanya. Apabila interaksi sosial siswa dapat dikelompokkan maka tenaga pengajar dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa, disamping itu juga siswa dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan interaksi sosial kooperatif diberikan keterampilan motorik tinggi, sedangkan siswa dengan interaksi sosial kompetitif diberikan pembelajaran yang berkompetisi antar individu.


(34)

101

Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi interaksi sosial mengisyaratkan kepada tenaga pengajar saat memilih strategi pembelajaran haruslah mempertimbangkan interaksi sosial siswa. Dengan adanya motivasi belajar dalam diri siswa maka siswa akan berperan aktif dan bereaksi positif dalam pembelajaran yang berlangsung.

Adanya perbedaan interaksi sosial ini juga berimplikasi pada tenaga pengajar dalam membangkitkan motivasi belajar siswa. Bagi siswa dengan interaksi sosial kooperatif hal tersebut tidaklah menjadi kesulitan bagi tenaga pengajar dalam meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, tapi bagi siswa dengan interaksi sosial kompetitif maka tenaga pengajar perlu memberikan perhatian yang lebih dan kontinu untuk membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Dapatlah dimaklumi bahwa pemberian motivasi kepada siswa akan efektif bila terjalin hubungan yang harmonis antara guru dan siswa.

Ketiga, hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial siswa terhadap hasil belajar. Interaksi tersebut menunjukkan bahwa siswa dengan interaksi sosial kooperatif lebih baik dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan siswa dengan interaksi sosial kompetitif lebih baik dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa dipengaruhi oleh strategi pembelajaran dan interaksi sosial. Dalam hal ini antara tenaga pengajar dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar Bahasa Inggris yang


(35)

102

maksimal, maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan interaksi sosial perlu menjadi perhatian sekaligus.

C. Saran

Dari hasil temuan-temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah disampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran Two Stay Two Stray memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dalam mata pelajaran Bahasa Inggris dibandingkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Bagi siswa yang memiliki interaksi sosial kooperatif disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray, sedangkan bagi siswa dengan interaksi sosial kompetitif disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.

3. Karakteristik siswa yang diteliti dari penelitian ini hanya terbatas pada interaksi sosial. Untuk ini kepada peneliti lain disarankan untuk meneliti karakteristik siswa yang lain misalnya retensi, gaya kognitif, dan yang lainnya.

4. Strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan ekspositori ini hanya diterapkan pada pelajaran Bahasa Inggris dalam ranah kognitif, disarankan untuk peneliti lain dapat meneliti dalam ranah lainnya.


(36)

103

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar Cet. Ke-19.

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Apriyati, Tri, Joharman, Harun Setyo Budi. 2010. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Membaca Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia. Jurnal:

Universitas Sebelas Maret. 1 (1): 4

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, S. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arisma, Olynda Ade. 2012. P eningkatan Minat dan Kemampuan Membaca

Melalui Penerapan Program Jam Baca Sekolah di Kelas VII SMP Negeri 1 Puri. Skripsi

Borg, W. R and Gall, M. D. 1978. Educational Research: An Introduction (7th ed).

Boston: Allyn & Bacon

Bruner, Jerome S. 1999. The Process of Education (2nd ed). London. Harvard University Press

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Daryanto& Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media

Dawisaptri, Tuty & Abdul Muin Sibuea. Strategi Pembelajaran dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan. Jurnal: Teknologi Pendidikan.

6 (2): 233

Dick, Walter, Lou Carey & James O. Carey. 2005. The Systematic Design of

Instruction. New York. Pearson

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif:

Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S. B. dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada


(37)

104

Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan

Model Terapan. Yokyakarta: Pustaka Pelajar

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: ISCOM

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Marliah, Lily. 2007. Efficient Reading. Jurnal: Sosioteknologi. 11 (06): 267 Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet.

Ke-4. Jakarta: Kencana

Muslim, Asrul. 2013. Interaksi Sosial dalam Masyarakat Multietnis. Jurnal:

Diskursus Islam. 1 (3): 485

Praditya, Pertiwi P & Sugiyanto. Efektivitas Permainan Konstruktif-Aktif untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar.

Jurnal Psikologi. 34 (2): 152

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Purwanto, Ngalim. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Reigeluth, Charles M. 2009. Instructional Design Theories and Models Vol III.

New York. Routledge

Rusman, Deni Kurniawan & Cepi Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta. Kencana

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta

Seels, Barbara & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan

Kawasannya. Jakarta: UNJ

Setiawati, Eka & Suparno. 2010. Interaksi Sosial dengan Teman Sebaya pada Anak Homeschooling dan Anak Sekolah Reguler (Study Deskriptif Komparatif). Jurnal: Indigenous: Jurnal Ilmiah Berskala Psikologi.


(38)

105

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Suparman, Atwi. 2001. Desain Instruksional.Jakarta: Universitas Terbuka

Suswandi, Markhamah dan Atiqah Sabardila. 2010. Artikel: Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) pada Siswa Kelas VI SD Negeri Kutawaru 04 Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009-2010

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos

Tuckman, Brucwe E. 1978. Conducting Educational Research. San Diego: Harcourt Brace Jovanovich Publisher

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana

Uno, Hamzah B. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara

Yetti, Rivda. 2009. Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Terhadap Minat Membaca Anak Ditinjau dari Pendekatan Stress Lingkungan. Jurnal: Jurnal Ilmiah


(1)

100

melaksanakan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray. Dengan demikian strategi pembelajaran Two Stay Two Stray diharapkan tenaga pengajar dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray maka tenaga pengajar harus terlebih dahulu dituntut memahami kebutuhan pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran.

Kedua, Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa interaksi sosial berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa. Siswa dengan interaksi sosial kooperatif secara rata-rata mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai interaksi sosial kompetitif. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan dan penegasan bahwa interaksi sosial signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa. Konsekuensi logis dari pengaruh interaksi sosial tehadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa berimplikasi kepada tenaga pengajar untuk melakukan identifikasi dan prediksi didalam menentukan interaksi sosial siswanya. Apabila interaksi sosial siswa dapat dikelompokkan maka tenaga pengajar dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa, disamping itu juga siswa dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan interaksi sosial kooperatif diberikan keterampilan motorik tinggi, sedangkan siswa dengan interaksi sosial kompetitif diberikan pembelajaran yang berkompetisi antar individu.


(2)

Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi interaksi sosial mengisyaratkan kepada tenaga pengajar saat memilih strategi pembelajaran haruslah mempertimbangkan interaksi sosial siswa. Dengan adanya motivasi belajar dalam diri siswa maka siswa akan berperan aktif dan bereaksi positif dalam pembelajaran yang berlangsung.

Adanya perbedaan interaksi sosial ini juga berimplikasi pada tenaga pengajar dalam membangkitkan motivasi belajar siswa. Bagi siswa dengan interaksi sosial kooperatif hal tersebut tidaklah menjadi kesulitan bagi tenaga pengajar dalam meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, tapi bagi siswa dengan interaksi sosial kompetitif maka tenaga pengajar perlu memberikan perhatian yang lebih dan kontinu untuk membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Dapatlah dimaklumi bahwa pemberian motivasi kepada siswa akan efektif bila terjalin hubungan yang harmonis antara guru dan siswa.

Ketiga, hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial siswa terhadap hasil belajar. Interaksi tersebut menunjukkan bahwa siswa dengan interaksi sosial kooperatif lebih baik dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan siswa dengan interaksi sosial kompetitif lebih baik dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa dipengaruhi oleh strategi pembelajaran dan interaksi sosial. Dalam hal ini antara tenaga pengajar dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar Bahasa Inggris yang


(3)

102

maksimal, maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan interaksi sosial perlu menjadi perhatian sekaligus.

C. Saran

Dari hasil temuan-temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah disampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran Two Stay Two Stray memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dalam mata pelajaran Bahasa Inggris dibandingkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Bagi siswa yang memiliki interaksi sosial kooperatif disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray, sedangkan bagi siswa dengan interaksi sosial kompetitif disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.

3. Karakteristik siswa yang diteliti dari penelitian ini hanya terbatas pada interaksi sosial. Untuk ini kepada peneliti lain disarankan untuk meneliti karakteristik siswa yang lain misalnya retensi, gaya kognitif, dan yang lainnya.

4. Strategi pembelajaran Two Stay Two Stray dan ekspositori ini hanya diterapkan pada pelajaran Bahasa Inggris dalam ranah kognitif, disarankan untuk peneliti lain dapat meneliti dalam ranah lainnya.


(4)

103

A.M. Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar Cet. Ke-19.

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Apriyati, Tri, Joharman, Harun Setyo Budi. 2010. Pengaruh Perhatian Orang Tua

dan Minat Membaca Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia. Jurnal:

Universitas Sebelas Maret. 1 (1): 4

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, S. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arisma, Olynda Ade. 2012. P eningkatan Minat dan Kemampuan Membaca Melalui Penerapan Program Jam Baca Sekolah di Kelas VII SMP

Negeri 1 Puri. Skripsi

Borg, W. R and Gall, M. D. 1978. Educational Research: An Introduction (7th ed).

Boston: Allyn & Bacon

Bruner, Jerome S. 1999. The Process of Education (2nd ed). London. Harvard

University Press

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Daryanto& Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:

Gava Media

Dawisaptri, Tuty & Abdul Muin Sibuea. Strategi Pembelajaran dan Kemandirian

Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan. Jurnal: Teknologi Pendidikan.

6 (2): 233

Dick, Walter, Lou Carey & James O. Carey. 2005. The Systematic Design of

Instruction. New York. Pearson

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S. B. dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta

Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif, Jakarta:


(5)

104

Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan

Model Terapan. Yokyakarta: Pustaka Pelajar

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: ISCOM

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Marliah, Lily. 2007. Efficient Reading. Jurnal: Sosioteknologi. 11 (06): 267

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet.

Ke-4. Jakarta: Kencana

Muslim, Asrul. 2013. Interaksi Sosial dalam Masyarakat Multietnis. Jurnal:

Diskursus Islam. 1 (3): 485

Praditya, Pertiwi P & Sugiyanto. Efektivitas Permainan Konstruktif-Aktif untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar.

Jurnal Psikologi. 34 (2): 152

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Purwanto, Ngalim. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Reigeluth, Charles M. 2009. Instructional Design Theories and Models Vol III.

New York. Routledge

Rusman, Deni Kurniawan & Cepi Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta. Kencana

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta

Seels, Barbara & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan

Kawasannya. Jakarta: UNJ

Setiawati, Eka & Suparno. 2010. Interaksi Sosial dengan Teman Sebaya pada Anak Homeschooling dan Anak Sekolah Reguler (Study Deskriptif

Komparatif). Jurnal: Indigenous: Jurnal Ilmiah Berskala Psikologi.


(6)

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Suparman, Atwi. 2001. Desain Instruksional.Jakarta: Universitas Terbuka

Suswandi, Markhamah dan Atiqah Sabardila. 2010. Artikel: Peningkatan

Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) pada Siswa Kelas VI SD Negeri Kutawaru 04 Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009-2010

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos

Tuckman, Brucwe E. 1978. Conducting Educational Research. San Diego:

Harcourt Brace Jovanovich Publisher

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep,

Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana

Uno, Hamzah B. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta:

Bumi Aksara

Yetti, Rivda. 2009. Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Terhadap Minat Membaca

Anak Ditinjau dari Pendekatan Stress Lingkungan. Jurnal: Jurnal Ilmiah