Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Menjadi unit usaha hulu migas terbaik di Pertamina EP. Misi : Mengelola kegiatan bisnis di bidang hulu migas secara profesional, kompetitif dengan menerapkan good oil gas engineering practices, berwawasan lingkungan dan memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

3. Struktur Organisasi

Organisasi adalah salah satu modal yang akan menciptakan sistem saling mempengaruhi antar kelompok dan individu yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengawasan yang teratur dan intensif dari pimpinan agar aktifitas PT. PERTAMINA PERSERO dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Salah satu alat yang mempengaruhi keefektifan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinana ialah struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan penyajian kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan unutk pencapaian suatu organisasi, hubungan fungsi-fungsi serta wewenang dan tanggung jawab masing-masing pemegang jabatan yang ada dalam fungsi-fungsi tersebut. Adapun struktur organisasi oganisasi yang diterapkan oleh PT. PERTAMINA PERSERO Pangkalan Susu dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini : Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. PERTAMINA PERSERO Sumber : PT. PERTAMINA PERSERO Field Manager Assisten Manager Operasi Produksi Assisten Manager Perencanaan dan Engeenering Assisten Manager Work Over dan Well service Staf Administrasi MIGAS Kepala Terminal dan Loading Kepala Operasi Distrik II Kepala Operaasi Distrik I Assisten Manager Layanan Operasi Assisten Manager Pemeliharaan Kepala HSE Sekretaris Sesuai dengan struktur organisasinya, sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, maka untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Field Manager a. Merencanakan, menerapkan, merealisasikan, mengevaluasi Rencana Kerja RK dan anggaran secara efektif untuk mendukung pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. b. Mengkoordinir kegiatan engineering untuk optimalisasi produksi sumur migas agar mencapai sasaran produksi yang telah ditetapkan. c. Mengkoordinir dan mengendalikan operasi produksi, pengelolaan fasilitas produksi, operasi penyaluran migas serta mengusahakan kuantitas dan kualitas migas sesuai dengan permintaan konsumen. d. Mengkoordinir optimalisasi peralatan Work Over, Well Service dan penyediaan peralatan lifting sumur migas. e. Mengkoordinir dan mengoptimalkan pekerjaan pemeliharaan fasilitas produksi dan fasilitas umum, penyediaan utilasi listrik, gas dan air dan pekerjaan Top-Sop untuk menunjang kelancaran operasi produksi. f. Mengkoordinir operasional pengelolaan air terproduksi dalam upaya meningkatkan produksi dan zero discharge. g. Membina hubungan yang harmonis dengan Stakeholder untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan memotivasi, memberdayakan, mengembangkan SDM Field Pangkalan Susu. h. Menjamin penyelengaraan opeasi produksi Field Pangkalan Susu secara efektif, efisien, aman, sehat, ramah lingkungan dan sesuai SOP serta Standar good Oil Gas Practices. 2. Kepala HSE a. Merencanakan, mengembangkan dan mengawasi atas penerapan, pencatatan prosedur seta kebijakan dan peraturan perundangan serta peraturan perusahaan dalam aspek HSE. b. Mengoordinir, melaksanakan dan mengevaluasi rencana kerja dan anggaran bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lindungan Lingkungan dan Inspeksi untuk menunjang kegiatan operasi produksi. c. Merencanakan dan melaksanakan pembinaan SDM di lingkungan HSE untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme. d. Mengkoordinir, merealisasikan dan mengevaluasi kebutuhan sarana peralatan HSE. e. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan lindungan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja dan inspeksi peralatan operasional yang berkaitan dengan undang-undang, ketetapan, peraturan dan standarisasi. f. Mengkoordinir dan mengawasi serta mengevalusi pelaksanaan pelatihan aspek HSE kepada pekerja, pekarya, dan mitra usaha. g. Mengidentifikasi, mengevaluasi dan menganalisa serta memberi saran dampak bahaya yang akan timbul, pada setiap kegiatan operasional bila terjadinya pencemaran dan kebakaran maupun kerusakan peralatan. h. Mengkoordinir pelaporan, pemeiksaan, pengujian, pemantauan dan perijinan dari instansi pemerintah yang berkaitan dengan aspek HSE. i. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan inspeksi peralatan fasilitas produksi dan uji material. j. Implementasi kebijakan HSE, baik tingkat region maupun field. k. Mensosilisasikan aspek HSE kepada seluruh pekerja dan pekarya melalui pembinaan di semua fungsi untuk meningkatkan kesadaran HSE. l. Memberikan informasi dan rekomendasi kepada atasan mengenai aspek HSE. m. Menerapkan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan Sistem Manajemen HSE di field dan pelaksanaan tindak lanjutnya. n. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat dan kesiapan sarana penanggulangannya. o. Melaksanakan koordinasi dan membina hubungan yang harmonis dengan Instansi terkait dan masyarakat sekitar daerah kegiatan. 3. Sekretaris a. Membantu Field Manager dalam hal merencanakan rapat. b. Mengurus arsip-arsip direktur, mengadakan jadwal dan mengatur jadwal dan mengatur waktu pertemuan yang akan diadakan oleh Field Manager. 4. Assisten Manager Perencanaan dan Engineering a. Mengkoordinir, merencanakan dan mengevaluasi produksi sumur-sumur existing untuk perencanaan optimalisasi produksi. b. Mengkoordinasikan pelaksanaan rencana-rencana kerja fungsi Engineering. c. Mengkoodinir Well History dan MRPW monthly report per well. d. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi RK, rencana biaya operasi dan biaya investasi fungsi Field secara teknis dan ekonomis yang reliable dan achievable. e. Mengkoordinir pembuatan dan monitoring realisasi dan closed out AFE dilua Asset-0 Field Pangkalan Susu. f. Menyelenggarakan, mengevaluasi dan mengendalikan penggunaan Anggaran Operasi dan Kapital fungsi Field secara efektif dan efisien. g. Menyelenggarakan dan mengevaluasi administrasi arus migas serta administrasi umum operasi produksi. 5. Assisten Manager Operasi Produksi a. Mengkoordinir kegiatan operasi produksi dari kepala sumur sampai ke sales point secara aman, efektif dan efisien. b. Menentukan rencana kerja operasi meliputi upaya-upaya strategi pencapaian sasaran existing dengan meminimalkan Low Off, usaha-usaha optimasi produksi serta mengupayakan sumur berproduksi secara optimal sesuai performance sumur. c. Mengkoodinir, mengelola dan mengoperasikan seluruh fasilitas produksi, mencari solusi permasalahan fasilitas produksi meliputi fasilitas sumur, sistem penyaluran, proses dehydrasi treatment migas dan penampungan serta penyaluan produksi sampai ke sales point. d. Mengkoordinir pengelolaan fasilitas uji produksi dan pelaksanaan pekerjaan uji produksi untuk sumur-sumur bor baru EPT dan existing. e. Mengupayakan kualitas migas sesuai dengan persyaratan konsumen. f. Mengoptimalisasi sistem saluran minyak dengan cara melakukan utilisasi sistem transportasi minyak sebagai ”Common Use Facilities” bersama Mitra Usaha. g. Mengkoordinir dan mengoptimalisasi pemanfaatan gas untuk gas lift dan penjualan ke konsumen sehingga mengarah ke zero flare gas. h. Merencanakan, mengendalikan, merealisasikan dan evaluasi anggaran operasi produksi untik mendukung pencapaian sasaan poduksi. i. Mengkoordinasi dan memonitor kegiatan operasional poduksi mitra usaha JOB dan TAC. j. Mengkoordinir pelaksanaan administrasi arus migas. 6. Kepala Distrik I a. Mengoordinir, mengawasi, mengoptimasi pelaksanaan operasi produksi di stuktur Paluh Tabulan Timar dan Paluh Tabulan Barat. b. Mengkoordinir, mengawasi, mengoptimasi pelaksanaan operasi produksi sumur-sumur migas dari sumur sampai dengan SP. c. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan individual test sumur-sumur. d. Mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan proses pengiriman produksi minyak dari stasiun pengumpul ke Pusat Penampungan Produksi PPP dan produksi gas ke Tanki Gas TG dan konsumen. e. Mengatasi permasalahan operasi produksi dari problem-problem yang timbal untuk meminimalkan low dan off sumur. f. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan operasi produksi sesuai dengan Standar Operasi Produksi SOP dan kaidah HSE. g. Mengatur dan menetukan pola operasional produksi meliputi proses pemisahan fluida dan gas di separator dan pengaturan pengelompokan sumur. 7. Kepala Distrik II a. Mengkoordinir, mengawasi, merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan operasi produksi di struktur GebangSecurai dan Hamparan PerakWampu. b. Mengkoordinir, mengawasi, mengoptimasi pelaksanaan operasi produksi sumur-sumur migas dari sumur sampai dengan SP. c. Mengkoodinir dan mengawasi pelaksanaan individual test sumur-sumur. d. Mengkoordinir, mengawasi, pelaksanaan proses pengiriman produksi minyak dai stasiun pengumpul ke PPP dan produksi gas ke TG dan konsumen. e. Mengatasi permasalahan operasi produksi dari problem yang timbal untuk meminimalkan low dan off sumur. f. Mengkoodinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan operasi poduksi sesuai SOP dan kaidah HSE. g. Mengatur dan menentukan pola operacional produksi meliputi proses pemisahan fluida dan gas di separator dan pengaturan pengelompokan sumur. 8. Kepala Terminal dan Loading a. Mengatasi masalah berdasarkan yang timbul dan berusaha mengatasinya. b. Merencanakan anggaran operasi dan investasi. c. Melakukan check dan counter check laporan PPP sebelum di distibusikan ke semua fungsi. d. Melakukan check dan counter check laporan Hill of Landing BL pada saaat lifting minyak sebelum didistribusikan ke semua pihak terkait. e. Menganalisa losses pengiriman minyak dari Own Pertamina, Mitra Usaha ke PPP serta mencari jalan keluar penyelesaiannya. f. Mengupayakan teknologi tepat guna yang ekonomis dan efisien untuk kelancaran operasi. g. Memeriksa spec minyak-minyak Mitra Usaha yang akan diserahkan ke Pertamina. h. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan Mooring dan Unmooring dari Tanki Terminal ke Kapal Tanker. i. Mengkoordinir pelaksanaan pencegahan tumpahan minyak di laut dan bahaya kebakaran sewaktu loading dari Tanki Termianal ke Kapal Tanker. j. Membuat tentative pemompaan minyak dari SP-SP, mitra usaha ke PPP P.Susu. k. Sebagai loading Master pada saat pengapalan minyak. 9. Staf Administasi MIGAS a. Menyelenggarakan pendataan arus Migas yang memenuhi standard QAS Migas dan key in data arus Migas kedalam SAP agar dapat segera diakses secara korporat. b. Menyajikan data laporan harian produksi meliputi pencapaian sasaran produksi figure stasiun pengumpul, pemompaan, penerimaan figure PPP per lapangan. c. Menyajikan data joint report penerimaan minyak di PPP antara Petamina dan Mitra Kerja. d. Memonitor jumlah dan kualitas pengiriman minyak own Pertamina dan Mitra Pertamina di metering akhir PPPTerminal P.Susu. 10. Assisten Manajer Work Over dan Well Service a. Mengkoordinir, merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi Rencana Kerja RK dan anggaran untuk menunjang pekerjaan perawatan sumur. b. Mengkoordinir, merencanakan dan mengendalikan operasional kineja Hoist meliputi kerja ulang, reparasi, dan perawatan sumur migas. c. Mengkoordinir, merencanakan dan mengendalikan operasional dan pemeliharaan peralatan bawah tanah untuk menunjang kinerja sumur migas. d. Mengkoordinir, merencanakan dan mengendalikan operasional pendataan bawah tanah BHP Survey Sonolog – Dynagraph unutk penyelidikan data bawah tanah dalam upaya optimasi produksi sumur. e. Implementasi kebijakan HSE. f. Mengkoordinir pendataan well history sehingga selalu dalam kondisi up date. 11. Assisten Manajer Pemeliharaan a. Mengkoordinir dan mengendalikan kegiatan Perencanaan pemeliharaan meliputi kegiatan prediktif dan preventif maintenance serta general overhaul. b. Mengkoodinir dan mengendalikan kegiatan Mekanik terdiri dari perawatan dan perbaikan hoist, fasilitas produksi dan pemipaan serta kegiatan perbengkelan. c. Mengkoordinir dan mengendalikan kegiatan Utilities terdiri dari operasional power plant, water treatment plant, distribusi listrik, air dan gas dan perbaikan peralatan instrumentasi. d. Mengkoordinir dan mengendalikan kegiatan Topografi – Sipil dalam menunjang kegiatan operasi eksploitasi dan produksi migas serta fasilitas umum. e. Merencanakan, mengkoordinir, mengelola dan mengendalikan RK dan RAB Pemeliharaan. f. Mengkoordinir penyusunan RKS dan estimasi pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal. g. Menjamin operasional kegiatan Mekanik, Utilities dan TopSIP berjalan secara efektif, efisien, aman, sehat, ramah lingkungan dan sesuai dengan SOP serta good oil gas practices. h. Melaksanakan pembinaan seluruh Pekerja Pemeliharaan di Field dalam upaya meningkatkan kinerja dan professionalisme Pekerja. 12. Kepala Layanan Operasi a. Mengkoordinir dan mengevaluasi rencana kerja dan anggaran biaya layanan operasi secara tepat dan efisien. b. Mengupayakan pembinaan hubungan dan kerjasama yang baik dan harmonis dengan Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Daerah DPRD, Pers, masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM , TNIPOLRI dan paa mitra verja di Field Pangkalan Susu. c. Merencanakan, menyeleksi, melaksanakan dan mengevaluasi pemohonan bantuan pihak ketiga Community Relation secara efektif dan tepat sasaran guna kelancaran operasi perusahaan. d. Mengkoordini dan mengawasi kegiatan formalitas hukum berupa proses pengurusan legalitas kegiatan lelangtender, bahan peledak yang melibatkan pihak ketiga dan instansi berwenang. e. Menyelesaikan permasalahan sosial tuntutan masyarakat demo, pencurian, dan lain-lain yang terjadi di lingkungan operasional perusahaan. f. Mengkoordinir penyelesaian permasalahan hukum dan pertanahan yang timbal sehubungan pengenaan pajak, retribuís maupun tagihan-tagihan yang bersumber dari aspek hukum di lingkungan perusahaan. g. Mengkoordinir dan mengawasi pengurusan ijin-ijin, inventarisasi, negoisasi dan pembayaran ganti rugi pembebasan tanah. h. Mengkoordinir pengamanan wilayah kerja Field Pangkalan Susu terhadap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam perusahaan. i. Mengkoordinir dan mewakili pihak perusahaan dalam penyelesaian hukum. j. Memfasilitasi kerjasama antara unsur layanan operasi dengan pihak ketiga Kepolisian, Perwakilan Badan Pemeriksaan BP MIGAS dan Instansi terkait dalam menangani suatu kasus yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh anggota pengamanan peusahaan. k. Mengkoordinir dan mengevaluasi laboran harian sebagai bahan laporan bulanan yang dikirim ke field Manager, Manager Businness Support, Ast Manager Hukum dan Petanahan, Ast Man sekuriti dan Ast Man Humas. Jumlah pekerja utama pada PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Pangkalan Susu sebanyak 8 orang, 62 orang jumlah pekerja madya, dan 24 orang jumlah pekerja biasa. Sehingga total karyawan tetap dari PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Pangkalan Susu untuk bulan Mei 2008 sebanyak 94 orang. Selain karyawan tidak tetap, PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Pangkalan Susu juga mempekerjakan karyawan kontrak atau harian yang disebut pekarya sebanyak 614 orang. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 2.1 : Rekapitulasi Pekerja PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Pangkalan Susu Bulan Mei 2008 Pekerja No Fungsi Utama Madya Biasa Jumlah Pekarya 1 Field Manager 1 - - 1 - 2 Kepala HSE - 5 2 7 18 3 Ast Manager perencanaan Enginnering 1 6 - 7 12 4 Ast Manager Operasi Produksi 1 9 8 18 103 5 Ast Manager WO WS 1 4 - 5 28 6 Ast Manager PML 1 7 7 15 143 7 Kepala Layanan Operasi - 5 1 6 56 8 Kepala Logistik 1 4 1 6 126 9 Kepala Jasa SDM - 2 1 3 46 10 Kepala Poliklinik - 3 - 3 32 11 Kepala Keuangan - 4 - 4 6 12 Laboratorium - 2 - 2 5 13 Data TI - 1 1 2 13 JUMLAH 6 52 21 79 588 14 Pertagas Area SBU 2 10 3 15 26 GRAND TOTAL 8 62 24 94 614 Sumber: Kepala Jasa SDM, 28 April 2008 BAB III GAMBARAN DATA PAJAK

1. Dasar Hukum Dasar hukum pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah Undang-Undang