Gambar 2.1 Tanaman Jeringau
Tumbuhan berasal dari Eropa. Mudah ditanam di rawa, empang, sawah atau tanah yang digemburkan. Memperbanyak tanaman dengan menanam ujung akar
tinggal yang bertunas, setelah dibersihkan akar serabutnya dan dipangkas daun tunasnya. Bila ditanam ditanah darat, pengolahan tanah mirip padi, namun menjelang
panen tanah harus diairi agar memudahkan penghasilan akar Ruslan Haris,1990 . Komponen kimia utama minyak jeringau adalh Hidrokarbon, acorin,
trimetilamin, asarone www.a1b2c3.comdrugs
hak cipta . Menurut trubus 2009
minyak jeringau banyak diaplikasikan karena menjadi sumber utama sequisterpena teroksigenasi dengan struktur yang berbeda-beda tiap hasil sulingannya. Komponen
utamanya antara lain fenilpropana, monoterpen, termobile sequisterpen. Sebanyak 250 unsur menguap terdapat pada minyak jeringau antara lain beta-asaron, metileuenol,
cis-metilsoeugenol, geranilasetat. Beta-asaron memiliki efek psikoaktif karena memiliki struktur yang mirip ampetamin. Asaron memiliki efek relaksasi dalam
merenggangkan jaringan otot dan anti kejang.
2.2 Manfaat Minyak Jeringau
Minyak jeringau dikenal juga sebagai calamus oil. Biasanya digunakan sebagai obat berbagai penyakit. Penyakit yang diobati dengan jeringau antara lain maag, diare,
disentri, asma dan cacingan. Selain sebagai obat, minyaknya digunakan sebagai sampo dan bahan sabun karena dapat menghilangkan berbagai penyakit kulit, pemberi
citarasa pada industri minuman, permen, makanan, dan industri parfum. Sebagai insektisida, minyak jeringau digunakan sebagai pengemulsi. Ekstrak alkohol jeringau
Universitas Sumatera Utara
sangat berguna sebagai bahan antibakteri. Manfaat lainnya sebagai anti sekresi dan dapat menekan pertumbuhan jaringan perusak pada tubuh Trubus,2009 .
2.3 Cara Pengolahan Minyak Jeringau
Dalam tanaman terdapat kelenjer minyak atau pada bulu-bulu kelenjer. Biasanya proses difusi berlangsung sangat lambat. Untuk mempercepat proses difusi maka
sebelum penyulingan dilakukan bahan tanaman harus diperkecil dengan cara dipotong-potong atau digerus. Pemotongan menjadi kecil-kecil atau penggerusan
merupakan upaya mengurangi ketebalan bahan hingga difusi dapat terjadi. Peningkatan difusi akan mempercepat penguapan dan penyulingan minyak atsiri
Hardjono Sastrohamidjojo,2004 . Kemudian dilakukan proses pengeringan, dimana pengeringan adalah suatu
metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas Winarno,1980.
Air dalam bahan pangan berperan sebagai pelarut dari beberapa komponen disamping ikut sebagai bahan pereaksi. Pengurangan air baik secara pengeringan atau
penambahan bahan penguap air bertujuan mengawetkan bahan pangan dan dapat menjaga mutu bahan pangan tersebut Hari Purnomo,1995 .
Pengerjaan utama penyulingan adalah mengisolasi atau mengeluarkan minyak atsiri dari bahan tanaman yang berbau. Minyak atsiri akan keluar setelah uap
menerobos jaringan-jaringan tanaman yang terdapat dipermukaan. Proses lepasnya minyak atsiri ini hanya dapat terjadi dengan hidrodifusi atau penembusan air pada
jaringan-jaringan tanaman. Pengambilan ekstraksi minyak atsiri dari tumbuhan dapat dilakukan dengan
tiga cara yaitu : 1.
Penyulingan Air 2.
Penyulingan Uap dan Air 3.
Penyulingan Uap Langsung
Universitas Sumatera Utara
Penyulingan Air Dengan cara, bahan yang akan disuling berhubungan langsung dengan air
mendidih. Bahan yang disuling akan mengembang atau menguap di atas air atau terendam seluruhnya, tergantung pada berat jenis dan kuantitas bahan yang akan
diproses. Air dapat didihkan dengan api secara langsung. Penyulingan air ini tidak ubahnya bahan tanaman direbus secara langsung.
Penyulingan Uap dan Air Bahan tanaman yang akan diproses secara penyulingan uap dan air
ditempatkan dalam suatu tempat yang bagian bawah dan tengah berlobang-lobang yang ditopang diatas dasar alat penyulingan. Bagian bawah alat penyulingan diisi
dengan sedikit air dimana bahan ditempatkan. Bahan tanaman yang akan disuling hanya terkena uap dan tidak terkena air yang mendidih Hardjono
Sastrohamidjojo,2004 . Penyulingan Uap
Dalam penilitian ini, penulis menggunakan cara ketiga yang dikenal sebagai penyulingan uap atau penyulingan uap langsung dan perangkatnya mirip dengan
kedua alat penyuling sebelumnya hanya saja tidak ada air dibagian bawah alat. Uap yang digunakan lazim memiliki tekanan yang lebih besar daripada tekanan atmosfer
dan dihasilkan dari hasil penguapan air yang berasal dari suatu pembangkit uap air. Uap yang dihasilkan kemudian dimasukkan ke dalam alat penyulingan Hardjono
Sastrohamidjojo,2004 .
Menurut G. Bernasconi 1995 penguapan dan destilasi umumnya merupakan proses pemishan stu tahap. Pada proses destilasi ini, campuran yang akan dipisahkan
dimasukkan kedalam alat penguap umumnya alat penguap labu dan dididihkan. Pendidihkan terus dilangsungkan hingga sejumlah komponen tertentu yang mudah
menguap terpisahkan. Selama pendidihan, fraksi komponen yang sukar menguap dalam cairan bertambah besar sehingga komposisi destilat yang dihasilkan juga
berubah terus.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Standart Mutu Minyak Jeringau