UJT Uni Junction Transistor

250 Uni junction Transistor disingkat UJT adalah piranti elektronik yang tidak mempunyai elektroda kolektor sebagaimana transistor bipolar ataupun dioda rectifier, dan sebagai penggantinya ditambahkan sebuah elektroda basis sehingga piranti ini mempunyai dua buah basis dan sebuah emiter. Nama lain untuk piranti ini adalah Double Base Diode. Gambar 3-4.15 UJT a. Susunan UJT, b . Lambang skematik Guna menjelaskan bagaimana suatu UJT bekerja, maka perhatikan gambar contoh berikut gambar 3-4.16 . R B2 R E E U BB = 9 volt E = 1V R B1 Gambar 3-4.16. Prinsip kerja UJT Suatu UJT akan menghantar jika U E = U p dan I E  I p . Jika tegangan basis ke basis U BB = 9 volt dan tegangan emitter U E = 1 volt variabel serta R B1  R B2 dengan perbandingan 8 : 1, maka R B1 dan R B2 akan merupakan pembagi tegangan U BB sehingga U RB1 = 8 volt dan U RB2 = 1 volt. Karena tegangan anoda U E lebih kecil dari U RB1 , maka dioda tidak akan menghantar. 251 Sekarang jika harga U E dinaikkan sehingga melebihi tegangan U RB1 , dioda akan menghantar dan kejadian ini diikuti dengan penurunan tegangan U RB1 dikarenakan penurunan nilai resistansi R B1 , misalkan saja U RB1 sekarang sebesar 2 volt. Jika U E diturunkan hingga 2 volt, maka arus I E tidak akan mengalir lagi dan harga R B1 akan naik kembali atau U RB1 juga ikut naik dan dioda akan menyumbat lagi. Gambar 4.8 memperlihatkan tingkat kontak Switching Niveau suatu UJT. Gambar 4.8. Switching Niveau UJT Salah satu aplikasi UJT dalam rangkaian elektronik adalah sebagai osilator pembangkit pulsa guna menyulut piranti thyristor. Rangkaian ini dikenal sebagai Relaxation Oscillator yang dapat membangkitkan tiga macam bentuk pulsa. Gambar 4.9. Rangkaian Relaxation Oscillator. Tugas 3.10. Membandingkan saklar Thyristor dan saklar mekanik 252 Setelah kalian mengamati,membaca dan mempelajari tentang komponen thyristor, coba kalian diskusikan bandingkan kelemahan dan kelebihan antara saklar thyristor dengan saklar elektro-mekanik?

5. Operational Amplifier Op-Amp

Pernahkah kalian mendengar kata Operational Amplifier? Mungkin yang sering kalian dengar adalah kata Amplifier yang artinya penguat sinyal. Tugas 3.11 Menganalisa sinyal keluaran op-amp Untuk lebih jelas coba kalian perhatikan gambar 3-5.1 berikan penjelasan tentang gambar tersebut, bagaimana sinyal output gitar akustik, setelah sinyal dari gitar tersebut melewati rangkaian penguat sinyal OpAmp? Gambar 3-5.1 Rangkaian OP-AMP Setelah kalian memberikan jawabannya, sebenarnya ada beberapa manfaat rangkaian operational amplifier yang akan dijelaskan tidak hanya untuk penguat sinyal audio, tetapi dapat digunakan misalnya untuk mendesain sinyal level meter, histeresis pengatur suhu, osilator, pembangkit sinyal, penguat audio, penguat mic, filter aktif seperti tapis nada bass, mixer, konverter sinyal, integrator, differensiator, komparator dan sederet aplikasi lainnya, selalu pilihan yang mudah adalah dengan membolak-balik data komponen yang bernama Op-amp. Pada awalnya rangkaian penguat terdiri dari komponen transistor-transistor kemudian berkembang menjadi kemasan IC integrated circuits ini memang adalah komponen serbaguna dan dipakai pada banyak aplikasi hingga sekarang. Hanya dengan menambah beberapa resitor dan potensiometer. 253 Op-amp adalah suatu rangkaian terintegrasi yang dibangun dari sejumlah komponen aktif maupun pasif. Dari generasi awal sampai sekarang op-amp melewati perbaikan demi perbaikan hingga mendapatkan suatu komponen dengan karakteristik yang diinginkan. Op-amp dinamakan juga dengan penguat diferensial differential amplifier. Sesuai dengan istilah ini, op-amp adalah komponen IC yang memiliki 2 input tegangan dan 1 output tegangan, dimana tegangan output-nya adalah proporsional terhadap perbedaan tegangan antara kedua input-nya itu. Penguat diferensial seperti yang ditunjukkan pada gambar 3-5.2 merupakan rangkaian dasar dari sebuah op-amp. Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat diferensial, lalu ada tahap penguatan gain, selanjutnya ada rangkaian penggeser level level shifter dan kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat push-pull kelas B. Gambar 3-5.3 berikut menunjukkan skema diagram simbol dari op-amp. Gambar 3-5.2 Diagram blok Op-Amp Gambar 3-5.3 Diagram schematic simbol Op-Amp