RTH perkotaan dapat menyediakan habitat satwa. Salah satu satwa yang umumnya terdapat pada kawasan RTH kota adalah burung. Burung
membutuhkan tanaman sebagai tempat bersarang atau mencari makan. E kosistem perkotaan dapat menyediakan tempat hinggap, ini merupakan suatu faktor yang
mempengaruhi keanekaan habitat di lingkungan perkotaan Emlen 1974. Menurut Pakpahan 1993 kehadiran burung di perkotaan selain mempunyai nilai
keindahan, dapat menimbulkan rasa senang dan nyaman bagi manusia. Selain itu burung dapat dijadikan tolak ukur kualitas lingkungan.
Keberadaan RTH di wilayah studi sebagai fungsi ekologis sangat penting. Berdasarkan uraian di atas banyak kawasan-kawasan yang ada di Pontianak
mengalami perubahan fungsi sebagai konsekuensi perkembangan kota, misalnya kawasan kebun campuran menjadi permukiman, kawasan konservasi menjadi
lahan pertanian, paritsaluran ditutup menjadi tempat pedagang. Untuk itu perlu dilakukan upaya pengendalian dan pengembangan sebagai penyeimbang antara
lain dengan mengendalikan proporsi antara kawasan yang terbangun dan kawasan
RTH, sesuai dengan fungsi wilayah.
2.3.2. Fungsi Ekonomi RTH dapat memberikan fungsi ekonomi kepada masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung berupa produk pertanian yang dihasilkan yang dapat dijual, secara tidak langsung misalnya pemanfaatan
kawasan sebagai objek wisata masyarakat. Potensi sumber daya alam sebagai aset kota dapat dijadikan paket ekowisata hutan kota sebagai hutan tropis, hutan
mangrove, dan pemukiman masyarakat lokal tepi sungai sebagai water front culture tourism, apabila kawasan tersebut dikelola dengan baik akan memberikan
pendapatan kepada daerah Savage Kong 2003.
2.3.3. Fungsi Sosial Ruang terbuka yang tersedia pada suatu kawasan perkotaan merupakan
salah satu sarana bagi masyarakat untuk meningkatkan interaksi sosial baik diantara warga kota, maupun kepada lingkungan sekitarnya Grey Deneke
1986 . Keberadaan RTH dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, tempat
berkumpul, sarana rekreasi, dan tempat ibadah pada waktu-waktu tertentu. Pada bentuk-bentuk yang lain, RTH dapat bermanfaat sebagai pelengkap keindahan,
sarana pengaman, pengarah pengguna jalan dan sebagai identitas suatu kota. Tersedianya kawasan hijau, merupakan salah satu aspek yang penting dalam
rangka pembangunan nilai-nilai sosial suatu kota Nagtegaal Nas 2000. Fungsi sosial RTH yang lain diantaranya sebagai wadah pendidikan
masyarakat terhadap permasalahan lingkungan serta solusi pemecahannya melalui berbagai forum yang berkaitan dengan isu konservasi lingkungan. RTH dapat
merupakan motivasi penggerak pembangunan dengan merubah melalui regulasi dan pengawasan peran serta masyarakat dalam pros es pembangunan.
Keberhasilan Kota Singapura menjadi kota taman melalui program penghijauan “Clean and Green Week ” yang dicanangkan pada tahun 1990. Program ini
melibatkan sekolah, organisasi masyarakat, dan kelompok bisnis. Hal tersebut menunjukkan ada nya dorongan moral masyarakat untuk membangun kota RTH,
yang selanjutnya akan dimanfaatkan secara bersama Savage Kong 2003.
2.3.4. Fungsi Budaya Penanaman pohon menjadikan budaya tanggap terhadap pengelolaan
lingkungan Savage Kong 2003. Adanya variasi baik secara individual maupun kolektif akan memberikan fungsi arsitektural, serta bagian dari
perkembangan sejarah kota Nagtegaal Nas 2000. Fungsi RTH dalam meningkatkan identitas lingkungan kota akan terwujud apabila RTH yang
dikembangkan mampu membangkitkan kesan yang mendalam bagi warga kota akan ciri khas suatu kawasan atau unit administrasi tertentu Nurisyah 1997.
Kawasan RTH di wilayah studi yang mencerminkan budaya belum dikembangkan secara optimal. Di kawasan studi terdapat banyak jenis tanaman
lokal yang memberikan ciri khas yang memiliki nilai budaya yang dapat digunakan sebagai elemen lanskap, misalnya tanaman putat Ba rringtonia sp
sebagai barisan pagar tepi sungai barau hidup, tanaman hanjuang Cord yline sp, pinang Areca pinata , sirih Piper betel sebagai elemen adat budaya melayu, dan
tanaman bambu Bambusa vulgaris dalam ritual etnis cina.
2.4. Jenis Ruang Terbuka Hijau Menurut Fakuara 1987, jenis RTH berdasarkan kriteria sasaran dan fungsi
penting, vegetasi, intensitas manajemen serta statusnya dapat berupa taman city park , kebun dan pekarangan, jalur hijau dan hutan kota urban forest. Taman
bukan hanya memiliki nilai keindahan saja, namun tanaman sebagai komponen pembentuknya harus dipilih secara selektif sesuai dengan kondisi kawasan.
Kebun dan pekarangan halaman merupakan kumpulan tanaman yang mendukung paling sedikit kebutuhan oksigen penduduk kota, selain juga untuk
tujuan produksi yang bernilai ekonomi, yaitu yang dapat menghasilkan buah- buahan, sayuran dan hasil lainnya. Jalur hijau yang dibangun dapat berupa jalur
dengan ukuran yang sesuai dengan bentuk tapak yang ada. Jenis tanaman dipilih berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu, misalnya sebagai pemisah median jalan,
pengarah, peredam kebisingan, penangkal angin, penghasil oksigen dan sebagainya.
Jalur hijau tediri atas beberapa bentuk yaitu jalur hijau jalan termasuk jalur hijau median jalan, jalur hijau tepian air, dan jalur hijau penyempurna. Menurut
Brabec et al. 1994, jalur hijau jalan merupakan koridor vegetasi yang digunakan sebagai outdoor recreation untuk berjalan, jogging, bersepeda. Selanjutnya
dijelaskan bahwa jalur hijau jalan merupakan jalur yang kompak yang digunakan pada persimpangan jalan di pemukiman, sebagai fitur alami koridor sungai dan
jembatan, sepanjang jalur kereta, saluran, dan interaksi sosial serta penelitian perubahan lanskap. Untuk melindungi kualitas air, jalur hijau yang terdapat pada
koridor sungai berfungsi sebagai penyerap polutan dan pengikisan oleh arus air yang mengandung pupuk pertanian Brabec e t a l. 1994.
Jenis-jenis RTH lainnya dapat berupa lapangan olah raga, taman rekreasikawasan agrowisata, pemakaman umum, green belt, dan hutan kota.
Dalam pengelolaannya RTH dapat difungsikan sebagai perlindungan lahan pertanian, kehutanan, dan komponen rekreasi. Grey dan Deneke 1986
menjelaskan bahwa komponen RTH yang fungsi dan manfaatnya sangat beragam, apabila dikelola dengan baik akan memberikan manfaat benefit kepada
penduduk kota.
2.5. Luas Ruang Terbuka Hijau Menurut Odum 2004, suatu kawasan perkotaan terdiri atas beberapa