IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PEMBUATAN DESAIN PROGRAM
Pembuatan desain program untuk simulasi ruang tumbuh jamur terkendali ini dimulai dengan pembuatan algoritma dan juga diagram alir.
Algoritma dari program ini adalah bahwa ketika suhu ruang tumbuh jamur tersebut nilainya lebih besar dari 17
C. maka program akan menjalankan animasi kipas yang sedang berjalan. Untuk kelembaban udara ketika
kelembaban udara dari ruang tumbuh jamur tersebut nilainya kurang dari 80 , maka animasi nozel akan menyemprotkan air.
Tujuan dari pembuatan algoritma ini adalah untuk mempermudah dalam pembuatan diagram alir program simulasi ruang tumbuh jamur terkendali ini.
Diagram alir dibuat mengacu pada pembuatan algoritma dia tas. Diagram alir ini berfungsi untuk mempermudah programer dalam pembuatan program
dengan Visual Basic 6.0. Diagram alir ini dimulai dengan memasukkan input dari program
simulasi ruang tumbuh jamur terkendali. Variabel input yang dimasukkan adalah temperatur T dan kelembaban udara RH. Alasan pemasukkan
variable temperature T dan kelembaban udara RH sebagai faktor input program dikarenakan faktor temperatur T dan kelembaban RH merupakan
faktor utama yang perlu dikendalikan dalam budidaya jamur terutama didataran rendah. perintah Input program dalam diagram alir ini dilambangkan
dengan bentuk jajaran genjang. Data temperature T dan kelembaban udara RH yang dimasukkan
diambil dari penelitian Krissandi Wijaya pada tahun 1999 dengan judul Pengendalian Suhu pada Rumah Tanaman Jamur dengan Sistem Kendali
Fuzzy Lampiran 2. Setelah pemasukan input dilakukan proses pembacan oleh program.
Temperatur T dan kelembaban udara dimasukkan dalam input sebagai satu kesatuan data. Proses pembacaan dilakukan secara brurutan antara nilai
temperatur T dan nilai kelembaban udara RH, nilai temperatur dibaca
terlebih dahulu sebelum dilakukan pembacaan terhadap nilai kelembaban udara. Input program dilakukan dengan memasukkan nilai data yang
kemudian disimpan dalam data base yang diseimpan dalam file text. Proses pengolahan data dilakukan dengan kendali if . Kendali if dapat
mengendalikan dua variabel yaitu temperatur T dan kelembaban udara RH secara bersamaan. Kendali if dipilih karena sederhana dan mudah dimengerti
oleh programer dalam mengendalikan dua variabel temperatur T dan kelembaban udara RH. Logika yang dipakai dalam pengendalian if ini adalah
sebagai berikut : 1. Jika temperatur T 17 dan kelembaban udara RH 80 maka
program akan menjalankan animasi kipas AC ON dan animasi sprayer sprayer ON.
2. Jika temperatur T 17 dan kelembaban udara RH = 80 maka program akan menjalankan animasi kipas AC ON, tetapi
mematikan animasi sprayer sprayer OFF. 3. Jika temperatur T = 17 dan kelembaban udara RH 80 maka
program akan mematikan animasi kipas AC OFF dan menjalankan animasi sprayer sprayer OFF.
4. Jika temperature T = 17 dan kelembaban udara RH = 80 maka program akan mematikan animasi kipas AC OFF dan
animasi sprayer sprayer OFF. Jika dalam pada pembacaan data memenuhi statement pertama maka
program akan menjalan aksi yang pertama, jika tidak memenuhi statement yang pertama maka program akan menuju kestatement yang ke dua. Jika
statement yang kedua dipenuhi maka program akan menjalankan aksi ke dua, jika tidak memenuhi statement yang ke dua maka program akan menuju
kestatement yang ke tiga. Jika statement yang ke tiga dipenuhi maka program akan menjalankan aksi yang ke tiga, jika tidak memenuhi statement yang ke
tiga maka program akan menuju kestatement yang ke empat. Dalam diagram alir ini kendali if dilambangkan dengan gambar belah ketupat.
Setalah dilakukan pengendalian if maka program akan menjalankan aksi sesuai dengan perintah dari kendali if. Aksi yang dilakukan program ini adalah
menjalankan atau mematikan animasi kipas dan sprayer. Aksi yang dilakukan oleh program dalam program ini adalah :
1. Menjalankan animasi kipas dan animasi sprayer. 2. Menjalankan animasi kipas dan mematikan animasi sprayer.
3. Mematikan animasi kipas dan menjalankan animasi sprayer. 4. Mematikan animasi kipas dan animasi sprayer.
Perintah aksi dalam diagram alir ini dilambangkan dengan gambar persegi panjang.
Setelah aksi dijalankan oleh program sesuai dengan pengendalian if maka program akan membaca data berikutnya. Pembacaan kembali data dari
variabel input ini dilakukan dengan perintah looping. Perintah looping akan membaca data terus menerus setelah aksi yang dijalankan program. Perintah
looping didalam diagram alir digambarkan dengan bentuk garis dengan anak panah yang menunjuk pada perintah input dalam diagram alir berbentuk
jajaran genjang.
B. PEMBUATAN ANIMASI PROGRAM