2.1.11. Unsur-unsur Belajar
Menurut Catharina Tri Anni, dkk 2006:4-5 yang mengutip dari Gagne 1977:4, belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya
terdapat berbagai unsur yang saling kait-mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Pembelajar, dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar, dan
peserta pelatihan. Pembelajaran memiliki organ pengindraan yang digunakan untuk menangkap rangsangan; otak yang digunakan untuk
mentransformasikan hasil pengindraannya ke dalam memori yang kompleks; dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan
kinerja yang menunjukkan apa yang telah dipelajari. Rangsangan stimulus yang diterima oleh pembelajar kemudian diorganisir dalam
bentuk kegiatan syaraf, beberapa rangsangan itu disimpan di dalam memorinya. Kemudian memori tersebut diterjemahkan ke dalam
tindakan yang dapat diamati seperti gerakan syaraf atau otot dalam merespon stimulus.
2. Rangsangan stimulus. Peristiwa yang merangsang pengindraan peserta
didik disebut situasi stimulus. Dalam kehidupan seseorang terdapat banyak stimulus yang berada di lingkungannya. Suara, sinar, warna,
panas, dingin, tanaman, gedung, dan orang adalah stimulus yang selalu berada di lingkungan seseorang. Agar pembelajar mampu belajar
optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati.
3. Memori. Memori pembelajar berisi pelbagai kemampuan yang berupa
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya.
4. Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut
respon. Pembelajar yang sedang mengamati stimulus, maka memori yang ada di dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap
stimulus tersebut. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut dengan perubahan perilaku atau perubahan
kinerja performance.Keempat
unsur belajar
tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut. Aktivitas belajar akan terjadi pada diri pembelajar apabila terdapat interaksi antara situasi stimulus dengan isi
memori sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya situasi stimulus tersebut. Perubahan perilaku pada diri
pembelajar itu menunjukkan bahwa pembelajar telah melakukan aktivitas belajar.
2.1.12. Hasil Belajar Siswa