Tabel 13 Rekapitulasi Personel Pengamanan Hutan
KPH Telawa Tahun 2005 No. BKPH Asper
KRPH Mandor
Satpam Jumlah
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. Karangrayung
Ketawar Krobokan
Kedung Compleng Karangwinong
Guwo Gemolong
Polmob 1
1 1
1 1
1 1
- 4
4 4
4 4
4 5
1 17
14 10
14 19
15 13
9 2
22 19
15 19
24 20
19 12
Jumlah 150
Sumber : Data nominatif personel pengamanan hutan KPH Telawa tahun 2005 3. Banyaknya senjata api, kendaraan yang tidak layak pakai
Senjata api dan kendaraan operasional yang sudah tidak layak pakai menyebabkan petugas sangat terbatas dalam mengamankan hutan. Persenjataan
merupakan alat yang mutlak bagi personel pengamanan hutan, dengan banyaknya senjata yang tidak berfungsi menyebabkan para personel pengamanan hutan tidak
menggunakan senjata api, sehingga mengakibatkan para pencuri tidak takut pada petugas. Selain itu kendaraan operasional yang digunakan oleh para personel
pengamanan hutan masih sangat terbatas, hal ini menyebabkan keterbatasan para personel dalam melaksanakan patroli ke seluruh wilayah hutan mengalami
hambatan.
4.1.4 Proses Penanganan Pencurian Kayu Perhutani di KPH Telawa
A. Proses Penyidikan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS
Proses penyidikan oleh PPNS dimulai dari adanya pelaku pencuri yang tertangkap tangan oleh petugas keamanan hutan, pelaku dan barang bukti di bawa ke
PABIN untuk disidik oleh PPNS. Adapun barang bukti yaitu berupa alat yang digunakan untuk memotong, alat angkut serta kayu hasil curian tersebut.
Dalam penyidikan bila pelaku dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana maka pelaku tersebut dikirim ke Polres setempat beserta Bukti Acara Pemeriksaan.
Untuk lebih jelasnya contoh pelanggaran yang ditangani oleh PPNS, dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 8 Peristiwa yang Ditangani PPNS KPH Telawa
Bulan Januari 2005 No. Pelanggaran
UU yang
Dilanggar Yang
Melanggar Keterangan
1. 2.
3. Membawa, memikul,
kayu jati asal dari mengambil di hutan
negara petak 60B RPH Rejosari, BKPH
Karangwinong tanpa ijin pejabat yang berwenang
dan tidak dilengkapi surat-surat syahnya Hasil
Hutan. Membawa, memikul,
kayu jati asal dari mengambil di hutan
negara petak 60B RPH Rejosari, BKPH
Karangwinong tanpa ijin pejabat yang berwenang
dan tidak dilengkapi surat-surat syahnya Hasil
Hutan. Mengangkut kayu di
jalan masuk wilayah hutan RPH Ngrombo
BKPH Guwo tanpa ijin pejabat yang berwenang
dengan menggunakan kendaraan truk.
Pasal 50 ayat 3 huruf H, jo.
Pasal 78 ayat 15 UU RI No.
41 tahun 1999 tentang Ke-
hutanan Pasal 50 ayat 3
huruf H, jo. Pasal 78 ayat
15 UU RI No. 41 tahun 1999
tentang Ke- hutanan
Pasal 50 ayat 3 huruf H, jo.
Pasal 78 ayat 7 UU RI No.
41 tahun 1999 tentang Ke-
hutanan. Marno bin
Sawijan Maryono bin
Kartosardi Marmo bin
Harjo Maeno Tersangka dititipkan
penahannya di rutan Polres Boyolali,
BAP masih diproses Tersangka dititipkan
penahannya di rutan Polres Boyolali,
BAP masih diproses Tersangka dititipkan
penahannya di rutan Polres Boyolali,
BAP masih diproses
Sumber : Data peristiwa yang ditangani PPNS Januari 2005
Tabel di atas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan oleh tersangka serta UU yang dilanggar. UU yang dilanggar bagi pelaku pencurian adalah pasal 50 ayat 3.
Jo. Pasal 78 ayat 5 UU RI No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Sedangkan bagi yang mengangkut kayu curian dikenakan pasal 50 ayat 3. Jo. Pasal 78 ayat 7 UU RI
No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Adapun tersangka sebelum sidang pengadilan dititipkan di Polres setempat. Selain penyidikan yang dilakukan oleh PPNS, juga
dilakukan penyidikan di Polres setempat dan dilanjutkan ke pengadilan untuk diproses lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa proses penyidikan tidak hanya
sampai berhenti di pihak Perhutan saja, melainkan sampai ke pihak Polres serta ke proses pengadilan sampai putusan pengadilan. Pencurian yang telah mendapat
putusan pengadilan dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 9 Data Pencurian Kayu KPH Telawa yang telah
Mendapat Putusan Pengadilan Negeri Tahun 2005 Jumlah dan Volume
No. Tanggal Kejadian
Jenis Kayu
Batang M
3
Putusan Pengadilan
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
23 Januari 2005 23 Januari 2005
24 Januari 2005 05 April 2005
13 Juni 2005 23 Agustus 2005
27 Agustus 2005 17 Januari 2005
Jati Jati
Jati Jati
Jati Jati
Jati Jati
2 37
3 2
7
20 4
8 0,099
0,396 0,123
0,06 1,173
0,464 0,428
0,313 6 bulan penjara
6 bulan penjara 6 bulan penjara
7 bulan penjara 4 bulan penjara
8 bulan penjara 10 bulan penjara
5 bulan penjara
Sumber : Data pencurian yang telah mendapat putusan Pengadilan Negeri 2005
Adapun kasus yang terjadi di tahun 2005 terdapat 11 kasus dengan rincian 8 kasus telah mendapat putusan pengadilan dan 3 kasus masih dalam proses peradilan.
Adapun hambatan penyidikan yang dilakukan oleh PPNS adalah terdapat pada masalah anggaran yang sangat terbatas, karena untuk mengirim serta memproses
perkara ke tingkat selanjutnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan anggaran dari pemerintah sangat terbatas.
B. Kerjasama Antara Pihak Perhutani dan Polri