Dasar Penelitian Lokasi Penelitian Fokus Penelitian Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Dasar Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Bogdan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Menurut Karl dan Miller, penelitian kualitatif tergantung pada pengamatan pada manusia dan kawasannya sendiri dan hubungan dengan orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya Moleong, 2002:3.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan Telawa yang mana KPH Telawa mempunyai luas 18.317 Ha. Penelitian ini diutamakan pada Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Karangrayung dan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Ketawar, dimana bagian wilayah tersebut berada di wilayah Kabupaten Grobogan yang sering terjadi pencurian dan penjarahan hutan kayu jati milik perhutani, menurut data dari perhutani lebih dari 50 dari jumlah wilayahnya pernah terjadi pencurian dan penjarahan hutan selain itu wilayah hutan Telawa yang paling tinggi tingkat kerawanan pencurian adalah kedua BKPH tersebut.

3.3 Fokus Penelitian

Penelitian difokuskan pada hal-hal sebagai berikut : 1. Cara, frekuensi, volume, kualitas, lokasi pencurian kayu jati di KPH Telawa. 37 2. Sebab-sebab pencurian kayu perhutani di KPH Telawa.. 3. Proses penanganan pencurian hutan kayu perhutani di KPH Telawa..

3.4 Sumber Data

1. Informan Informan atau person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket Arikunto, 2002:107. Dalam penelitian ini informan yang dimintai keterangan yaitu polisi hutan dan staf Kesatuan Pemangkuan Hutan Telawa serta PPNS sebanyak 10 orang, Polri sebanyak 3 orang serta masyarakat sekitar hutan sebagai responden sebanyak 10 orang. 2. Dokumen Adalah setiap bahan tertulis ataupun film Moleong, 2002:161. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tentang jumlah kayu yang dicuri, luas hutan kayu jadi KPH Telawa dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian ini yang berfungsi sebagai pelengkap dari informasi yang disampaikan informan.

3.5 Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) PERUM PERHUTANI PASCA BENCANA ALAM BANJIR DI WILAYAH RESORT POLISI HUTAN LEBAKHARJO BAGIAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN DAMPIT (STUDY PADA HUMAS PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH) MALANG)

0 5 2

AKTIVITAS HUMAS PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH) PARENGAN DALAM PENGEMBANGAN WISATA ALAM GOA PUTRI ASIH DI MONTONG TUBAN (Studi pada Humas Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan di Bojonegoro)

0 4 3

ANALISIS VEGETASI HERBA DI HUTAN SEPUTIH BAGIAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN MAYANG KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN JEMBER

0 6 17

Tingkat Pendapatan Usaha Tani Tumpang Sari Hutan di Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro

0 9 128

Sosial Ekonomi Petani Tambak Tumpangsari di Kawasan Perhutani Sosial, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cikiong, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, Resort Polisi Hutan (RPH) Cibuaya Suatu Studi Diagnosis

0 4 5

Upaya Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat dalam Mengurangi Laju Kerusakan Hutan

9 49 120

Pengelolaan hutan lindung bersama masyarakat di kesatuan pemangkuan hutan perhutani Bandung Selatan analisis perilaku ekonomi rumahtangga

0 16 440

Tingkat Pendapatan Usaha Tani Tumpang Sari Hutan di Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro

0 8 118

Penanganan Pencurian Kayu Perhutani Oleh Pemangkuan Kesatuan Hutan Telawa.

0 0 2

FUNGSI MARKETING KAYU JATI PADA PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN TUBAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 16 108