Analisa indikator air Analisa Mist Maker

46 5 75 Menyala 6 80 Menyala 7 85 Menyala 8 90 Menyala 9 98 Mati 10 99 Mati Ternyata Mist Maker bekerja dengan baik, ketika 68RH Mist Maker mati, menunjukan kelembaban di dalam ember terlalu tinggi.

4.7.4 Kendala Pada Sistem Tanam Aeroponik

Sirkulasi larutan nutrisi di dalam budidaya sistem aeroponik sangat tergantung pada listrik, tanaman akan mati jika tidak mendapat siraman larutan nutrisi lebih dari 2 jam. Untuk mengatasinya gunakan media tanam yang bisa mengikat air relative lebih lama, sepeti rockwool. Potongan rockwool berbentuk kubus 2 cm bisa membuat tanaman bertahan hidup selama 3 jam walaupun tidak mendapat nutrisi. [3] Pupuk atau larutan nutrisi harus di pisahkan dengan air karena kadar kimia yang ada pada larutan nutrisi bias merusak Mist Maker . Jika Mist Maker mati maka tanaman tidak mendapat larutkan nutrisi dan air untuk pertubuhan karena air dan larutan nutrisi tidak diembunkan oleh Mist Maker.[3] Sama dengan budidaya tanaman yang lain, kegiatan bertanam secara aeroponik juga rentan ganguan hama, terlebih jika dilakukan di tempat terbuka.berbagai serangga pemakan daun menjadi ancaman dalam kegiaan aeroponik di tempat terbuka.[3] 47 BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil percobaan yang dilakukan, sistem tanam Aeroponik berjalan dengan baik dan pengukuran daun dengan cara tanam aeroponik pertumbuhannya tidak jauh berbeda di bandingkan dengan yang di tanam di tanah. 2. Pengukuran tinggi tanaman pada aeroponik dan yang ada di tanah perbedaan nya adalah 10 cm, perbedaan tinggi yang sangat jauh di sebabkan oleh posisi tanaman aeroponik yang miring dan sebagian batang masuk ke dalam ember. 3. Penempatan air dan larutan nutrisi harusnya dipisah agar larutan nutrisi tidak merusak aquator yaitu Mist Maker. Selain mengembunkan air Mist Maker juga mengembunkan larutan nutrisi yang di campur kedalam ember. Larutan nutrisi yang di campur dengan air kedalam ember dapat menyebabkan kerusakan Pada Mist Maker.

5.2 Saran

Saran dalam perancanan ini alat ini adalah: 1. Kontroler masih menggunakan avr jenis 8 bit, pengembangan diharapkan bisa memakai jenis avr 16 bit atau 32 bit. 2. Penempatan kipas yang lebih baik supaya tidak terjadi konsleting istrik pada kipas. 3. Akuator yang berupa Mist Maker sebaik nya di ganti dengan sprinkler jet spray karena pada penelitian terjadi kerusakan pada mist maker. 4. Penempatan untuk sensor suhu dan keembaban yang harus benar penempatan nya dan pembungkus sensor harus lebih baik supaya sensor tidak mengalami keruksakan pada saat terkena embun dari Mist Maker. 5. Penempatan larutan nutrisai harus di pisah agar tidak mengganggu kerja Mist Maker.