Pupuk NPK Bascom-AVR Sistem Tanam Aeroponik Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535

9 merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan. Pupuk NPK mempunyai berbagai bentuk. Yang paling khas adalah pupuk padat yang berbentuk granul atau bubuk. Salah satunya adalah pupuk NPK Mutiara Biru pupuk ini memiliki banyak keunggulan dibanding pupuk NPK lainnya seperti pupuk NPK Phonska dan pupuk NPK Pelangi. Keunggulan tersebut diantaranya adalah: 1. Mengandung unsur hara NPK sekaligus hara mikro CaO dan MgO yang sangat dibutuhkan tanaman. 2. Dibuat menggunakan proses Odda sehingga bersifat mobile dan cepat bereaksi pada tanaman. 3. Menjaga keseimbangan unsur hara makro dan mikro pada tanah. 4. Pengapliaksiannya yang cukup mudah sehingga biaya pemupukan relatif lebih kecil. Komposisis pada pupuk NPK Mutiara Biru ada pada table 2.1 Table 2.1 Komposisi NPK Mutiara Biru Pupuk NPK Nitrogen N Phospate P Kalium K2O Magnesium MgO Kalsium CaO Mutiara Biru 16 16 16 0.5 6 Data dari tabel tersebut didapat dari karung pembungkus pupuk NPK Mutiara biru yang terdapat di tempat penjualan pupuk.

2.4 Mikrokontroler AVR ATMEGA 8535

AVR ATMEGA 8535 merupakan IC CMOS 8-bit yang memiliki daya rendah dalam pengopersiannya dan berbasis pada arsitektur RISC AVR ATMEGA 8535 dapat mengeksekusi satu instruksi dalam sebuah siklus clock, dan dapat mencapai 1 MIPS per Mhz, sehingga para perancang dapat megoptimalkan penggunaan daya rendah dengan kecepatan yang tinggi. 10 2.4.1 Arsitektur ATMega8535  Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D  ADC 10 bit sebanyak 8 Channel  Tiga buah timer counte  32 register  Watchdog Timer dengan oscilator internal  SRAM sebanyak 512 byte  Memori Flash sebesar 8 kb  Sumber Interrupt internal dan eksternal  Port SPI Serial Pheriperal Interface  EEPROM on board sebanyak 512 byte  Komparator analog  Port USART Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter

2.4.2 Konfigurasi Pin ATMega8535

AVR ATMEGA 8535 mempunyai 40 kaki setiap port terdiri dari 8 pin, sehingga terdapat 4 port, yaitu port A, port B, portC, port D. seperti pada gambar 2.2. Ganbar 2.2 Kofigurasi Pin AVR ATMEGA 8535 11 Penjelasan Pin :  VCC merupakan Pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya  GND merupakan Pin Ground  Port A PA0...PA7 merupakan pin IO dan pin masukan ADC  Port B PB0...PB7 merupakan pin IO dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu TimerCounter, komparator Analog dan SPI  Port C PC0...PC7 merupakan port IO dan pin yang mempunyai fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator  Port D PD0...PD1 merupakan port IO dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial  RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler  XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal  AVCC merupakan pin masukan untuk tegangan ADC  AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC

2.4.3 Port Miktrokontroler AVR ATMEGA 8535

Dilihat dari gambar diatas Mikrokontroler AVR ATMEGA 8535 ini memiliki 4 buah port paralel dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda : 1. Port A PA0-PA7 Port A berfungsi sebagai input analog ke ADC. Port A juga dapat berfungsi sebagai port IO 8 bit bidirectional, jika ADC tidak digunakan maka pin port dapat menyediakan resistor pull-up internal dipilih untuk setiap bit. 2. Port B PB0-PB7 Port B merupakan IO 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal dipilih untuk setiap bit 3. Port C PC0-PC7 Port C merupakan IO 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal dipilih untuk setiap bit 4. Port D PD0-PD7 Port D merupakan IO 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal dipilih untuk setiap bit 12

2.5 Bascom-AVR

BASCOM-AVR adalah program basic compiler berbasis windows untuk mikrokontroler keluarga AVR merupakan pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi ” BASIC ” yang dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS elektronika sehingga dapat dengan mudah dimengerti atau diterjemahkan. Dalam program BASCOM-AVR terdapat beberapa kemudahan, untuk membuat program software ATMEGA 8535, seperti program simulasi yang sangat berguna untuk melihat, simulasi hasil program yang telah kita buat, sebelum program tersebut kita download ke IC atau ke mikrokontroler. Ketika program BASCOM-AVR dijalankan dengan mengklik icon BASCOM-AVR, maka akan keluar jendela seperti pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Tampilan Jendela Program BASCOM-AVR BASCOM-AVR menyediakan pilihan yang dapat mensimulasikan program. Program simulasi ini bertujuan untuk menguji suatu aplikasi yang dibuat dengan pergerakan LED yang ada pada layar simulasi dan dapat juga langsung dilihat pada LCD, jika kita membuat aplikasi yang berhubungan dengan LCD. 13 Gambar 2.4 Tamplan Simulasi BASCOM-AVR Pada gambar 2.4 adalah penjelasan tentang intruksi yang dapat digunakan pada editor Bascom-AVR relatif cukup banyak dan tergantung dari tipe dan jenis AVR yang digunakan. Beberapa instruksi-instruksi dasar yang dapat digunakan pada mikrokontroler ATMEGA 8535 yang di tunjukan pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Beberapa instruksi dasar Bascom AVR Instuksi Keterangan DO ..... LOOP Perulangan GOSUB Memanggil Prosedur IF ...... THEN Percabangan FOR ..... NEXT Perulangan WAIT Waktu Tunda Detik WAITMS Waktu Tunda MiliDetik WAITUS Waktu Tunda MicroDetik GOTO Loncat Kealamat Memori SELECT ...... CASE Percabangan 14

2.6 Modul Suhu Dan Kelembaban SHT11

SHT11 merupakan modul sensor temperatur dan kelembaban relatif dari Sensirion yang sudah terintegrasi analog to digital converter 14 bit. Dan kontroler masukan-keluaran. Ukurannya cukup kecil 2x4mm sehingga cukup praktis pada banyak penerapan. [3] Bentuk fisik SHT11 ditunjukan pada gambar 2.5. Gambar 2.5 Sensor SHT11 SHT11 adalah sebuah single chip sensor suhu dan kelembaban relatif dengan multi modul sensor yang outputnya telah dikalibrasi secara digital. Dibagian dalamnya terdapat kapasitas polimer sebagai elemen untuk sensor kelembaban relatif dan sebuah pita regangan yang digunakan sebagai sensor temperatur. Output kedua sensor digabungkan dan dihubungkan pada ADC 14 bit dan sebuah interface serial pada satu chip yang sama. Sensor ini menghasilkan sinyal keluaran yang baik dengan waktu respon yang cepat. SHT11 ini dikalibrasi pada ruangan dengan kelembaban yang teliti menggunakan hygrometer sebagai referensinya. Koefisien kalibrasinya telah diprogram kedalam OTP memory. Koefisien tersebut akan digunakan untuk mengaklibrasi keluaran dari sensor selama proses pengukuran. Adapun spesifikasi dari SHT11 ini adalah sebagai berikut: 1. Berbasis sensor suhu dan kelembaban relatif Sensirion SHT11. 2. Mengukur suhu dari -40˚C hingga +123,8˚C atau dari -40˚F hingga +254,9˚F dan kelembaban relatif dari 0 RH hingga 1RH. 3. Memiliki ketetapan akurasi pengukuran suhu hingga 0,5˚C pada suhu 25˚C dan ketetapan akurasi pengukuran kelembaban relatif hingga 3,5RH. 15 4. Memiliki antarmuka serial synchronous 2 wire, bukan I2C. 5. Jalur antarmuka telah dilengkapi dengan rangkaian pencegah kondisi sensor lock-up. 6. Membutuhkan catu daya +5V DC dengan konsumsi daya rendah 30µW. 7. Modul ini memiliki faktor bentuk 8 pin DIP 0,6 sehingga memudahkan pemasangannya. Sistem sensor SHT11 ini mempunyai 1 jalur data yang digunakan untuk perintah pengalamatan dan pembacaan data. Pengambilan data untuk masing- masing pengukuran dilakukan dengan memberikan perintah pengalamatan oleh mikrokontroler. Kaki serial data yang terhubung dengan mikrokontroler memberikan perintah pengalamatan pada pin data SHT11 “00000101” untuk mengukur kelembaban relatif dan “00000011” untuk pengukuran temperatur. SHT11 memberikan keluaran data kelembaban dan temperatur pada pin data secara bergantian sesuai dengan clock yang diberikan mikrokontroler agar sensor dapat bekerja. Sensor SHT11 memiliki ADC Analog to Digital Converter didalamnya sehingga keluaran data SHT11 sudah terkonversi dalam bentuk data digital dan tidak memerlukan ADC eksternal dalam pengolahan data mikrokontroler. Skema pengambilan data SHT11 dapat dilihat pada gambar 2.6. Gambar 2.6 Skema Pengambilan data SHT11

2.7 Mist Maker

Sebuah alat pengembun air yang biasa kita kenal dengan alat penghasil kabut air. Pengembun air tersebut akan dimanfaatkan untuk menyirami akar tanaman yang menggunakan system tanam aeroponik. Dikenal dengan istilah