kearifan lokal dalam proses pembelajarannya. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Lestari memanfaatkan batik sebagai sarananya, sedangkan peneliti dalam
penelitian ini menggunakan nilai budaya dalam kesenian Ebeg sebagai sarana mengembangkan bahan ajar menulis teks deskriptif.
Beberapa penelitian tersebut memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan menulis teks deskriptif dan bahan ajar pembelajaran. Penelitian ini dilakukan
sebagai tindak lanjut untuk melengkapi penelitian-penelitian tersebut. Jika penelitian sebelumnya berkaitan dengan pengembangan bahan ajar tanpa
menyelipkan kearifan lokal budaya sekitar pada kurikulum 2013, dalam penelitian ini delengkapi dengan hal tersebut.
2.2 Kerangka Teori
Beberapa teori yang menjadi landasan teoritis dalam penelitian ini meliputi 1 bahan ajar, 2 keterampilan menulis, 3 memproduksi teks
deskripsi, dan 4 nilai budaya. Berikut penjelasan mengenai teori-teori tersebut.
2.2.1 Bahan Ajar
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan bahan ajar, yakni pengertian bahan ajar, fungsi dan manfaat bahan ajar, karakteristik bahan ajar, prinsip-prinsip
penyusunan bahan ajar, dan bentuk bahan ajar. Penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan bahan ajar adalah sebagai berikut.
2.2.1.1 Pengertian Bahan Ajar
Buku merupakan hal penting dalam pendidikan, khususnya dalam bidang pembelajaran. Buku mengandung berbagai informasi yang dapat dimanfaatkan
untuk mengetahui hal di masalalu, masa sekarang hingga masa yang akan datang
sehingga dapat membantu pembaca untuk menemukan gagasan baru. Informasi yang diperoleh dari buku dapat memberikan pengetahuan baru yang menyegarkan
apabila buku dibuat sesuai dengan kaidah yang ditentukan dalam membuat buku. Jika tidak melakukan hal itu, dikhawatirkan kaidah yang terdapat dalam buku
dapat merusak moral dan mental pembacanya. Sitepu 2012:12 menuliskan bahwa kata “buku” dalam bahasa Indonesia
memiliki persamaan dalam berbagai bahasa. Dalam bahasa Yunani disebut “biblos”, dalam bahasa Inggris disebut “book”, dalam bahasa Belanda disebut
“boek”, dan dalam bahasa Jerman disebut “dan Buch”. Jika dilihat dari bentuk katanya, masing-
masing kata menggunakan huruf „b‟ sehingga benar kemungkinan kata buku berasal dari akar kata yang sama yaitu berasal dari
bahasa Yunani. Jika dilihat dari masing-masing kamus bahasanya, kata tersebut pada hakikatnya memiliki fungsi yang sama dan dipergunakan untuk benda yang
sama yaitu kumpulan kertas yang dijilid. Sementara itu, Prastowo 2011:17 mengungkapkan bahwa bahan ajar
merupakan segala bahan baik informasi, alat, maupun teks yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikua tsai
peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Lestari 2013
menjelaskan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi pelajaran yang mengacu pada kurikulum yang digunakan dalam rangka mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Pendapat lain juga dikemukakan, Abidin 2014:263, bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dipelajari siswa agar mencapai kompetensi dasar yang diinginkan. Selain itu, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri atas pengetahuan
fakta, konsep, prinsip, prosedur, keterampilan, dan sikap atau niai Depdiknas 2006:3. Atas dasar definisi ini, bahan ajar dapat didefinisikan sebagai
seperangkat fakta, konsep, dan prosedur yang disusun untuk memudahkan proses pengajaran. Rumusan senada juga dikemukakan oleh Loveridge Muslich
2010:50 bahwa bahan ajar merupakan buku yang memuat bahan yang telah diseleksi mengenai bidang studi tertentu, dalam bentuk tertulis yang memenuhi
syarat tertentu dalam kegiatan belajar mengajar, dan disusun secara sistematis untuk diasimilasikan.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dan
siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Bahan ajar sangat menentukan dalam keberhasilan suatu pembelajaran. Bahan ajar harus dikuasai
dan dipahami oleh siswa karena membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengelompokkan buku menjadi dua, yaitu buku teks pelajaran dan buku nonteks pelajaran. Buku bahan ajar merupakan
salah satu buku nonteks pelajaran. Bahan ajar dikembangkan dari kompetensi inti dan kemampuan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Kompetensi dasar dalam
kurikulum dianalisis unsur-unsurnya dan dijabarkan menjadi sub kompetensi,
selanjutnya diuraikan berdasakan buku sumber yang ada. Uraian materi pembelajaran berisikan butir-butir materi yang penting key concept yang harus
dipelajari siswa atau dalam bentuk uraian secara lengkap seperti yang terdapat dalam buku-buku pelajaran. Bahan ajar atau materi pembelajaran berisikan
pengetahuan keterampilan, dan sikap atau nilai yang harus dipelajari siswa. Jenis materi pembelajaran perlu diidentifikasikan atau ditentukan dengan tepat karena
setiap materi pembelajaran memerlukan strategi, media, dan cara mengevaluasi yang berbeda-beda.
2.2.1.2 Fungsi dan Manfaat Bahan Ajar