e. Penggambaran watak seseorang. Aspek perwatakan ini paling sulit dideskripsikan. Pengarang mampu menafsirkan lahir yang terkandung di bali
fisik manusia. Dengan keahlian dan kecermatan yang dimiliki, penulis mampu mengidentifikasi unsure-unsur dan kepribadian seorang tokoh.
Kemudian menampilkan
dengan jelas
unsure-unsur yang
dapat memperlihatkan watak seseorang.
Secara garis besar dapat dibedakan dua macam deskripsi, yaitu yang pertama disebut deskripsi ekspositoris. Tujuan deskripsi ini adalah memberikan
informasi dan menimbulkan pembaca melihat, mendengar, merasakan apa yang diekspresikan itu yang kedua disebut deskripsi impresionistik atau stimulatif.
Tujuan deskripsi ini adalah pembaca mempancainderakan dan membuat ia bereaksi secara emosional akan apa yang dideskripsikan. Deskripsi impresionistik
berlangsung lain, karena pengarang ingin mendapatkan jawaban atau reaksi pembaca, maka mula pertama pengarang harus menentukan dahulu jawaban atau
reaksi apa yang mereka kehendaki Wiyanto, 2004:65
1. Langkah-langkah Menyusun Teks Deskripsi
Langkah-langkah dalam menulis karangan deskripsi menurut Akhadiah 2001:21 adalah:
1. Menentukan tema, kegiatan yang mula-mula dilakukan jika akan menulis suatu karangan adalah menentukan tema. Hal ini berarti bahwa harus
ditentukan apa yang akan dibahas dalam tulisan. Tema adalah gagasan pokok yang hendak disampaikan dalam penulisan. Gagasan atau ide pokok dapat
diperoleh dari pengalaman, hasil penelitian, beberapa sumber, pendapat, dan
pengamatan. Pernyataan tema mungkin saja sama dengan judul, tetapi mungkin saja sama dengan judul, tetapi mungkin juga tidak,
2. Menetapkan tujuan penulisan, setiap penulis harus mengungkapkan dengan jelas tujuan penulisan yang akan dilaksanakannya. Perumusan tujuan
penulisan sangat penting dan harus ditentukan lebih dahulu karena hal ini akan merupakan titik tolak dalam seluruh kegiatan menulis selanjutnya.
Dengan menentukan tujuan penelitian, akan diketahui apa yang harus dilakukan pada tahap penulisan, bahan-bahan yang diperlukan, macam
organisasi karangan yang akan diterapkan, atau mungkin juga sudut pandang yang akan dipilih. Tujuan merupakan penentu yang pokok dan akan
mengarahkan serta membatasi karangan. Kesadaran mengenai tujuan selama proses penulisan akan menjaga keutuhan tulisan,
3. Mengumpulkan bahan, pada waktu memilih dan membatasi topik kita hendaknya sudah memperkirakan kemungkinan mendapatkan bahan. Dengan
membatasi topik maka maka sebetulnya telah memusatkan perhatian pada topik yang terbatas itu serta mengumpulkan bahan yang khusus pula. Bahan
penulisan ini dapat dikumpulkan pada tahap prapenulisan dan dapat pula pada waktu penulisan berlangsung. Untuk masalah kecil yang tujuannya sudah
jelas dalam pikiran kita penetapan dan pengumpulan bahan dapat dilakukan pada waktu penulisan,
4. Membuat kerangka karangan, agar organisasi karangan dapat ditentukan, sebelumnya kita harus menyusun karangan.
Menyusun kerangka karangan merupakan satu cara untuk menyusun suatu rangkaian yang jelas dan terstruktur yang teratur dari karangan yang akan ditulis,
kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang dapat digunakan sebagai garis besarnya dalam mengarang. Kerangka karangan juga menjamin penulis
dalam ide secara logis dan teratur. Penyusunan kerangka karangan sangat dianjurkan karena akan menghindari penulis dari kesalahan-kesalahan yang tidak
perlu terjadi. Kegunaan kerangka karangan bagi penulisan adalah
1. Kerangka karangan dapat membantu menyusun karangan secara teratur dan tidak membahas satu gagasan dua kali, serta dapat mencegah penulis keluar
dari sasaran yang saudah dirumuskan dalam topik atau judul. 2. Sebuah kerangka karangan memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan
serta memberi kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut. Hal ini akan membantu penulis menciptakan suasana yang berbeda-beda, sesuai
dngan variasi yang diinginkan. 3. Sebuah kerangka karangan akan memperlihatkan kepada penulis bahan-bahan
atau materi apa yang diprlukan dalam pembahasan yang akan ditulisnya nanti. 4. Mengembangkan kerangka karangan, langkah selanjutnya setelah menyusun
kerangka karangan adalah mengembangkan kerangka karangan menjadi suatu karangan atau tulisan yang utuh.
2.2.4 Nilai Budaya