direksi,  mengindikasikan  semakin  seringnya  komunikasi  dan  koordinasi  antar anggota  sehingga  lebih  mempermudah  untuk  mewujudkan good  corporate
governance Suryono  dan  Prastiwi,  2011.  Informasi  yang  diungkapkan perusahaan  tidak  hanya  informasi  mengenai  keuangan,  tetapi  juga  mengenai
kinerja  sosial  dan  lingkungan  dalam  suatu  laporan  keberlanjutan sustainability reporting. Apabila corporate  governance di  perusahaan  tersebut  sudah  berjalan
baik,  yang  tercermin  dari  seringnya  komunikasi  dalam  rapat  dewan,  maka  akan semakin  besar  kemungkinan  perusahaan  dalam  mengungkapkan  kinerjanya.
Penelitian  Suryono  dan  Prastiwi  2011  juga  berhasil  menemukan  bahwa  dewan direksi  berpengaruh  terhadap  praktik  pengungkapan Sustainability  Report. Oleh
karena itu, penelitian ini mengasumsikan bahwa: H4
:  Dewan  direksi  berpengaruh  positif  terhadap  publikasi Sustainability Report.
2.6.5 Pengaruh Komite Audit Terhadap publikasi
Sustainability Report
Komite  audit  merupakan  salah  satu  dewan  pengawasan  dari  sistem corporate  governance.  Komite  audit  memiliki  peran  yang  penting  dalam
mengkoordinasikan  anggota-anggotanya  agar dapat  menjalankan  tugas  secara efektif  dalam  hal  pengawasan  laporan  keuangan,  pengendalian  internal,  dan
pelaksanaan  GCG  perusahaan  Luthfia,  2012.  Berdasarkan  keputusan  Bapepam Nomor  Kep-643BL2012 disebutkan  bahwa  komite  audit  mengadakan  rapat
sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan minimal rapat dewan komisaris yang ditetapkan  anggaran  dasar  perusahaan. Semakin  berkualitas  komite  audit,  maka
mereka  akan  semakin  dapat  memahami  makna  strategis  dari  pengungkapan informasi  dan  apa  yang  dibutuhkan stakeholder secara  luas  Suryono  dan
Prastiwi, 2011. Penelitian Suryono dan Prastiwi 2011 menunjukkan bahwa komite audit
yang  diproksikan  dengan  jumlah  rapat  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap pengungkapan Sustainability Report. Merujuk pada teori stakeholder, perusahaan
ingin memenuhi harapan para stakeholder dengan membuat Sustainability Report yang  mendeskripsikan  mengenai  aktivitas  perusahaan  dibidang  sosial  dan
masyarakat  sekitar. Oleh  karena  itu,  komite  audit  dibentuk  untuk  membantu manajemen dalam mempublikasikan sustainability report yang sangat dibutuhkan
oleh stakeholder untuk  mendapat  legitimasi  dari  masyarakat. Oleh  karena  itu, dapat diasumsikan hipotesis sebagai berikut :
H5 : Komite Audit berpengaruh positif terhadap publikasi Sustainability
Report.
2.6.6 Pengaruh
Governance  Committee Terhadap  publikasi Sustainability Report
Governance committee adalah komite yang terdiri dari beberapa anggota dewan direksi. Penciptaan good corporate  governance suatu  perusahaan dapat
diwujudkan  salah  satunya  melalui pembentukan dan penunjukkan anggota governance committee yang berkompeten dan berkualitas. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Dilling 2009, menunjukkan bahwa governance committee berpengaruh  signifikan terhadap pengungkapan sustainability report. Luthfia
2012 mengemukakan bahwa adanya prinsip responsibilitas dalam pencapaian good corporate  governance, maka governance committee sebagai komite
penunjang  pelaksanaan good corporate governance maka komite ini dapat merekomendasikan pengungkapan tanggung  jawab sosial perusahaan melalui
sustainability report. Oleh karena itu, penelitian ini mengasumsikan bahwa: H6
: Governance committee berpengaruh positif terhadap publikasi Sustainability  Report.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  kuantitatif  dimana  data  yang digunakan  yaitu  laporan  keuangan  tahunan  annual  report perusahaan industri
pertambang dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2011-2013 .Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data yang
digunakan berasal dari annual report dan sustainability report perusahaan di BEI dari  tahun  2011  sampai  dengan  2013.  Sumber-sumber  data  dapat  diperoleh  di
website Bursa Efek Indonesia BEI dan website resmi perusahaan.
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu Indriantoro dan Supomo, 2002. Populasi
penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan  Industri Pertambangan yang listed go public di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 44 perusahaan Industri Pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2013.
Sampel adalah bagian dari elemen–elemen populasi Indriantoro dan Supomo, 2002:115. Teknik pemilihan sampel  berdasarkan purposive sampling
dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
49