PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIC SMP MUHAMMADYAH 06 DAU MALANG
i
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIC SMP MUHAMMADYAH 06
DAU MALANG
SKRIPSI
DISUSUN OLEH: ANTHOFANI FARHAN
07330082
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATI DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011
(2)
ii
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIC SMP MUHAMMADYAH 06
DAU MALANG
SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
ANTHOFANI FARHAN (07330082)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATI DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011
(3)
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Anthofani Farhan
Nim : 07330082
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Penerapan Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIIC Smp Muhammadyah 06 Dau Malang
Diajukan Untuk Dipertangung Jawabkan Dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Setrata Satu (S1)
Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadyah Malang
Menyetujui
Pembimbing I, Pembimbing II,
(4)
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Anthofani Farhan
Nim : 07330082
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Penerapan Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIIC Smp Muhammadyah 06 Dau Malang
Diajukan Untuk Dipertangung Jawabkan Dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Setrata Satu (S1)
Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadyah Malang
Menyetujui
Pembimbing I, Pembimbing II,
(5)
v
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan Didepan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadyah Malang
Dan Diterima Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persaratan Memperoleh Gelas (S1) Pendidikan Biologi
Mengesahkan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadyah Malang
Malang, 1 November 2011 Dekan,
(Drs Fauzan, M. Pd.)
Dewan Penguji
1. DR. Rr Eko Susetyarini, M.Si 1……….. 2. DR. Moch. Agus Krisno B, M, Kes 2………..
3. Husamah Spd 3………..
(6)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Takdir Kita Nanti Itu Adalah Pilihan Yang Kita Pilih Sekarang Dan Pilihan Kita Sekarang Ini Adalah Yang Akan Menjadi Takdir Kita Nanti Kesuksesan Yang Akan Didapatkan Itu Karena Selalu Menantang Tantangan Dan Tidak Pernah Menghindari Tantangan Yang Datang
Menantang
Jika Kau Ingin Sukses Dunia Maka Raihlah Dengan Ilmu, Jika Kau Ingin Sukses Akhirat Raihlah Pula Dengan Ilmu, Jika Kau Ingin Sukses Keduanya
Maka Raihlah Pula Dengan Ilmu
Karya Ini Kupersembahkan Untuk :
Rhomo Drs Suwito Dan Ibunda Halimah S.Pd, Abang Sulung Rahmawan Wira Ghani St, Adik Roudhotul Fauziah, (Alm Mbah Dasio, Suminah, Sampun) Mbah Thik Serta Bani Sampun Dan Bani Dasio Terima Kasih Atas
Semua Do’a Dan Kasih Sayangnya
Semua Keluarga Besarku Dimalang Raya dan Selitarnya Orang Terkasih, Fatqu Roviqoh Dewi Dan Temen-Temen (Biologi 07, Kostan, Kkn, Dan
Teman - Teman Cangkruk Alias Ngopi) Terimaksih Untuk Semua Dukungan Dan Do’anya Dan Hanya Allah Yang Bisa Membalasnya Dan
(7)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang ini dapat terselesaikan.
Selama proses penyusunan hingga selasainya sekripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadyah Malang
2. Ibu Dra. Sri Wahyuni, M.Kes, Selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
3. DR Rr Eko Susetyarini, M.Si selaku pembimbing I, yang telah sabar membimbing dan memberi motivasi seta meluangkan waktunya selama proses penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Dr. Moch. Agus Krisno B, M. Kes, selaku pembimbing II, yang telah sabar membimbing dan memberi motivasi seta meluangkan waktunya selama proses penyelesaian skripsi ini.
5. Seluruh dosen Universitas Muhammadiyah Malang khususnya Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan atas semua ilmu yang telah diberikan selama menempuh pendidikan di kampus putih ini.
6. Bapak Dadang Sumanto, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Muhammdyah 06 Dau Malang, yang telah member kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP Muhammdyah 06 Dau Malang.
7. Bapak H. Khoirul Iskak Harahap, S.Pd. selaku guru Mata Pelajaran Ilmu Pengatahuan Alam di SMP Muhammdyah 06 Dau Malang, atas bimbingan, kerjasama dan bantuannya dalam pengumpulan data dan informasi sehubungan dengan penulisan skripsi.
(8)
viii
8. Kanjeng Rhomo Drs Suwito dan Ibunda Halimah S.Pd tercinta, yang telah memberikan biaya, semangat, do’a serta kasih sayang yang tidak mungkin ananda bisa untuk membalasnya.
9. Abang Sulung Rahmawan Wira Ghani ST, MT dan my little sister Roudhotul Fauziah, yang telah memberikan semangat serta do’anya. 10. Para sesepuh (Alm Mbah Dasio, Mbah Suminah, Mbah Sampun) dan
Mbah Muktik. Spesial Mbah Sampun” Ngapunten Engkang Katah Mbah Kulo Mboten Sagek Ngajak Panjenengan Dateng Malang”.
11. Sahabat-sahabatku Biology 07 (Sarkawi alias Sri, Mira, Aup Celleng, Sipit lanang, Sipit wedok, Lihong, Prank, Smosh, Mukono, Senok shimerhu dll) serta temen-temen kotsan dan ngopi serta temen-temen KKN yang telah membantu penyelesaian skripsi ini semoga persahabatan kita jangan putus sampai disini.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan untuk pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang lain yang terkait. Amiin.
Malang, 19 Oktober 2011 Penulis,
(9)
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……… ii
LEMBAR PERSETUJUAN ………... iii
SURAT PERNYATAAN………... iv
LEMBAR PENGESAHAN…….……… v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……….. vi
KATA PENGANTAR……….. vii
ABSTRAK ………... ix
DAFTAR ISI ………..………. xi
DAFTAR TABEL …………..………. xiv
DAFTAR GAMBAR …………..………. xv
DAFTAR GRAFIK …………..…..………. xvi
DAFTAR LAMPIRAN …………..………. xvii
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
1.1 Latar Belakang ……….. 1
1.2 Rumusan Masalah ………. 6
1.3 Tujuan Penelitian ……….. 7
1.4 Kegunaan Penelitian……….. 7
1.5 Ruang Lingkup Penelitian …..……….. 8
1.6 Definisi Operasional ……..………... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……….... 10
(10)
x
2.2 Pembelajaran Model STAD …….……….………. 15
2.3 Peta Konsep ……… 18
2.3.1 Pengertian Peta Konsep ……….. 18
2.3.2 Landasan Penggunaan Peta Konsep ……..……….. 20
2.3.3 Ciri-ciri Peta Konsep ……….……….. 22
2.3.4 Cara Menyusun Peta Konsep …………..………. 24
2.3.5 Kegunaan Peta Konsep ………..……….. 25
2.3.6 Hubungan Antara Pembelajaran Kooperatif STAD dengan Pembuatan Peta Konsep ………..… 26
2.3.7 Hubungan Antara Pembelajaran Kooperatif STAD dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Aktivitas da Hasil Belaja.. 30
2.4 Aktivitas Belajar ………..………... 34
2.5 Hasil Belajar ………..………..…… 38
BAB III METODE PENELITIAN ………..………... 40
3.1 Jenis Penelitian dan Rencana Penelitian ………..………... 40
3.2 Kehadiran Peneliti Dilapangan ……… 42
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ………..……. 42
3.4 Subyek Penelitian ………..……….. 42
3.5 Prosedur Penelitian ..…….……….. 43
3.5.1 Kegiatan Pra Penelitian ……….………... 43
(11)
xi
3.5.2.1 Siklus I ……….….………. 44
3.5.2.2 Siklus II ………..…………... 49
3.6 Data dan Sumber Data ………..………... 51
3.7 Instrument Penelitian ………..………. 52
3.8 Analisis Data ……….………... 53
3.9 Indikator Keberhasilan…..……….………... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….... 57
4.1 Pra Penelitian ……….………...………... 57
4.2. Hasil Penelitian Perencanaan I ...………. 59
4.2.1 Penerapan Pembelajaran STAD dengan Peta Konsep Siklus I ……..………..………. 59
4.2.1.1 Tahap Perencanaan Siklus I……… 59
4.2.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I ………...……… 60
4.2.1.3 Tahap Observasi Tindakan Siklus I ... 67
4.2.1.4 Tahap Refleksi Tindakan Siklus I ………. 70
4.2.2 Penerapan Pembelajaran STAD dengan Peta Konsep Siklus II ……….………..………… 73
4.2.2.1 Tahap Perencanaan Tindakan Siklus II ….……… 73
4.2.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II………..……… 73
4.2.2.3 Tahap Observasi Tindakan Siklus II…………..………..…. 79
(12)
xii
4.3 Pembahasan …….………... 85
4. 3.1 Perbandingan Hasil Tindan Siklus I dan Siklus II ... 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 92
5.1 Kesimpulan ………...……. 92
5.2 Saran-saran ………. 93
DAFTAR PUSTAKA ……….. 94 LAMPIRAN
(13)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel:
2.1 Sintaks Pembelajaran Kooperatif STAD dengan Peta Konsep……….. 30 3.1. Penentuan Kualitas Aktivitas
Belajar………... 54
4.1. Persentase Aktivitas Belajar Siswa dan Taraf Keberhasilan Tindakan Pada Siklus1………... 67 4.2 Ringkasan Hasil Belajar Siswa Siklus I………. 69 4.3 Data Nilai Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa Pada Siklus I……….… 69 4.4. Persentase Aktivitas Belajar Siswa dan Taraf Keberhasilan Tindakan
Pada Siklus II………....……….… 80 4.5 Ringkasan hasil belajar siswa siklus II……….. 82 4.6 Data Nilai Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa Pada Siklus II………... 82 4.7 Perbandingan Persentase Aktivitas Belajar Siswa Antara Siklus I dan
Siklus II………. 86 4.8 Perbandingan Skor Akhir Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II………. 88 4.9 Perbandingan Data Nilai Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa Pada
Siklus I dan Siklus II………. 89 4.10 Ketuntasan Belajar Klasikal Siklus I dan Siklus II……….... 90
(14)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar:
3.1 Skema Siklus I dan Siklus II ………...………...… 41
4.1 Penyajian Kelas Oleh Guru Pada Siklus I………...… 62
4.2 Siswa Belajar Dalam Kelompok Siklus I……..……….. 63
4.3 Peta Konsep Buatan Siswa Siklus I…………..………....….. 64
4.4 Penyajian Pembuatan Peta Konsep Di Depan Kelas Siklus I……….… 65
4.5 Siswa Mengerjakan Ulangan Siklus I……….… 66
4.6 Penyajian Kelas Oleh Guru Siklus II……….……. 75
4.7 Siswa Belajar Dalam Kelompok Siklus II……….. 76
4.8 Peta Konsep Buatan Siswa Siklus II……….…….. 77
4.9 Penyajian Laporan Hasil Diskusi Kelompok Pada Siklus II…………... 78
(15)
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik:
4.1 Aspek Aktivitas Belajar Siswa Siklus I……….………... 68
4.2 Aspek Aktivitas Belajar Siswa Siklus II.……….……...…….. 81
4.3 Peningkatan Aktivitas Belajar……….. 86
4.4 Peningkatan Hasil Belajar………. 88
(16)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Format Wawancara ... 97
Lampiran 2: Hasil observasi dan Wawancara dengan Guru Bidang Studi ... 89
Lampiran 3: Silabus Siklus I ... 100
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 102
Lampiran 5: Materi Esensial Siklus I ... 105
Lampiran 6: Rubik Penilaian Peta Konsep ... 114
Lampiran 7: Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian Siklus I ... 116
Lampiran 8: Soal Ulangan Harian Siklus I ... 120
Lampiran 9: Kunci Jawaban Soal Ulangan Harian (UH) Siklus I... 122
Lampiran 10: Kisi-Kisi Perbaikan Ulangan Siklus I ... 123
Lampiran 11: Soal Perbaikan Ulangan Siklus I ... 125
Lampiran 12: Kunci Jawaban Soal Perbaikan... 126
Lampiran 13: LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)... 127
Lampiran 14: Format Lembar Observasi Kegiatan Guru ... 128
Lampiran 15: Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I... 130
Lampiran 16: Format Catatan Lapangan ... 132
Lampiran 17: Catatan Lapangan... 133
(17)
xvii
Lampiran 19: Jumlah Siswa Yang Melakukan Diskriptor Aspek Aktivitas
Kelas Siklus I... 136
Lampiran 20: Format Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa ... 138
Lampiran 21: Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus I... 139
Lampiran 22: Daftar Anggota Kelompok ... 141
Lampiran 23: Penilaian Peta Konsep Siklus I ... 142
Lampiran 24: Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 145
Lampiran 25: Silabus Siklus II ... 148
Lampiran 26: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II... 150
Lampiran 27: Materi Esensial Siklus II ... 153
(18)
xviii
Lampiran 29: Soal Ulangan Harian Siklus II ... 167
Lampiran 30: Kunci JawabaN Soal Ulangan Harian (UH) Siklus II... 170
Lampiran 31: Kisi-Kisi Soal Perbaikan Ulangansiklus II... 171
Lampiran 32: Soal Perbaikan Ulangan Siklus II ... 173
Lampiran 33: Kunci Jawaban Soal Perbaikan Siklus II... 174
Lampiran 34: Jumlah Siswa Yang Melakukan Diskriptor Aspek Aktivitas Kelas Siklus II... 175
Lampiran 35: Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II ... 177
Lampiran 36: Observasi Kegiatan Guru Siklus I ... 178
Lampiran 37: Ringkasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 180
(19)
xix
DAFTAR PUSTAKA
Anwar. 2006.Penggunaan Peta Konsep Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk meningkatkan Proses, Hasil Belajar dan Respons Pada konsep Ekosistem Siswa Kelas X SMAN 8 Malang. Tesis tidak diterbitkan Malang: PPS UM
Dahar, RW. 1988.Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Damayanti, D. C. A. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Devision) Dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Belajar Biologi Siswa Kelas VIID SMPN13 Malang.Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: UM
Darsono, Max. 2000.Belajar dan Pembelajaran. Semarang: Ikip Semarang Press Depdiknas. 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 5
Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta:Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Sekolah Lanjufan Tingkat Peitama.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang.
Dimyati dan Mujiono. 2002. Beiajar dan Pembelajaran. Dirjen Pendidikar. Tinggi DEPDIKBUD.
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Gulo, W. 2002. Strategi Beiajar Mengajar. Jakarta: PT. Gramedia Widisa^ana
Indonesia
Handayani (2007) Metode Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Peta Konsep Dapat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XB SMAN 3 Badengan Ponorogo. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: UM
Hamalik, Oemar. 2009.Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan Cbsa Menuju Profesionalisme Guru dan Tenaga Pendidik. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah Pascasrjana UNESA. Penerbit: Universitas Negeri Surabaya University Press.
(20)
xx
Indriani (2006), Pembelajaran Kooperatif Model STAD (Student Teams Achievement Devision) Melalui Peta Konsep Dapat Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas VIII A di SMPN 2 Beji Pasuruan, Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: UM
Nurhadi dan Senduk, A. G. 2004.Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning CTL) dan Penerapannya dalam KBK.Malang: UM.
Poerwadarminta. 1996.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka. Sardiman, A. M 2001Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Sardinian, A. M. 2005. Interaksi dan Motivasi Beiajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slavin. 1991. R. E.Educational Psychology.Ed. 3 . Boston: Allyn and Bacon. Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning: Theory. Research, and Practice.
Boston: Allyn and Bacon.
Soewolo. 2005. Metode Pembelajaran Kooperatif Konstruktivistik. Makalah disajikan dalam Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Kooperatif Konsiruktivistik bagi Mahasiswa dan Guru Pelaksana PTK A2 di SMPN dan SMAN Purwosari Pasuruan, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negen Malang, Malang, 18 Juni.
Sudjana, N. 2008 Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.
Suparno. 1997.Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan.Yogyakarta: Kanisius. Susanto, P. 1999. Strategi Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah.Malang:
FMIPA UM.
Susanto, P. 2002.Keterampilan Dasar Mengajar Berbasis Konstruktivis.Malang: FMIPA UM.
Susanto, P. 2009.Keterampilan Dasar Mengajar Berbasis Konstruktivis.Malang: FMIPA UM.
Susilo, H 2001, Peta Konsep: Alat Pembelajaran Yang Penting Untuk Pembelajaran Sains Dengan Filosofi Konstuktivitisme. Makalah Disajikan Dalam Pembelajaran Sains Dengan Pendekatan Sains
(21)
xxi
Teknologi Masyarakat Bagi Guru Sains SLTP dan SMUN Dikabupaten Malang. Tanggal 12-15 juli 1999.
Widiastuti (2006) Efektivitas Penggunaan Kooperatif STAD Dengan Peta Konsep Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar dan Sikap Siswa Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Zat Aditif Makanan Siswa Kelas Xi Di Sma Negeri 2 Tamanan Bondowoso.Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: UM
Yaqin, A. A. 2009.Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Dipadu Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 10 Malang. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: UM
Zaenab, N. 2009.Penerapan Siklus Belajar Dengan Menggunakan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MA Al-lttihad Poncokusumo Malang. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: UM
(22)
1
✁ ✂
✄☎ ✆✝✁ ✞✟✠ ✟✁ ✆
✡☛ ✡☛✠☞ ✌ ☞✍✎✏ ✑ ☞✒☞ ✓✔
Di era yang semakin maju ini, dibutuhkan generasi–generasi penerus bangsa yang benar-benar dapat diandalkan untuk membentuk generasi– generasi yang unggul salah satunya adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan ini pemerintah bersama kalangan swasta bersama-sama dan telah berusaha membangun pendidikan yang lebih berkualitas. Usaha tersebut antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga pendidikan yang lain. Namun demikian berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang merata.
Selama ini secara umum metode pembelajaran yang diterapkan disekolah sekolah masih bersikap konvensional yaitu metode ceramah. Proses belajar mengajar masih berpusat pada guru, guru dijadikan rujukan atau pemberi informasi. Sehingga ada kecenderungan pada siswa untuk pasif, karena kebanyakan siswa datang hanya duduk, mendengar, mencatat dan mengerjakan tugas. Konsep atau rumusan-rumusan teori secara umum langsung didapat dari guru tanpa siswa mencari sendiri sehingga ketika mempelajari siswa cenderung menghafal. Selain itu metode yang seperti ini memberikan peluang terjadi miskonsepsi akibat miskomunikasi. Pada metode
(23)
2
ceramah cenderung pada bentuk komunikasi satu arah, guru berfungsi sebagai
✕✖✗ ✘ ✙✚✛ ✛✕✜ ✖ dan siswa sebagai ✖✜ ✢✜ ✛✣✜ ✖. Siswa sebagai ✖✜ ✢✜ ✛✣✜ ✖ siswa tidak mungkin menerima 100% apa yang dikatakan oleh guru. Padahal menurut Gulo (2002) bahwa komunikasi yang baik terjadi apabila ✖✜ ✢✜ ✛✣ ✜✖ dapat menerima 100% informasi dari ✕✖✗ ✘✙ ✚✛ ✕ ✕✜✖, kurang dari itu akan mengakitbatkan miskomunikasi. Dengan aktivitas yang sama tanpa melibatkan siswa ikut aktif dalam proses belajar mengajar, inilah yang akan membuat siswa jenuh dan bosan mempelajari biologi sehingga akan mempengaruhi sikap siswa terhadap biologi dan pada akhir juga akan mempengaruhi tingkat pengusaan biologi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi kelas VIIC SMP Muhammadyah 06 Dau Malang yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2011 diketahui bahwa aktivitas belajar siswa tergolong rendah. Rendahnya aktivitas belajar siswa ini akan mengakibatkan pada hasil belajar siswa yang rendah, dari hasil evaluasi ulangan harian kelas VII C pada materi “Klasifikasi Makhluk Hidup Dan Jenis-Jenis Klasifikasi Makhluk Hidup” yang terdiri dari 29 siswa hanya 19 siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 yang merupakan standar ketuntasan belajar minimal (SKBM), jadi hanya 65,51% ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIIC dan dinyatakan belum tuntas belajar karena masih dibawah 85% merupakan standar klasikal ketuntasan hasil belajar yang berlaku disekolah tersebut. Sehingga setiap kali ulangan guru selalu mengadakan remidi atau ulangan perbaikan, sedang hasil observasi yang lain yaitu: 11 siswa menunjukkan sikap kurang perhatian pada saat
(24)
3
proses pembelajaran, hal ini ditunjukkan dengan ada siswa yang tidak mendengarkan dan mencatat saat guru menjelaskan materi tetapi malah berbicara dengan teman sebangku dan berbicara tentang hal-hal yang diluar pelajaran kemudian serta, siswa tidak menyelesaikan tugas sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, hal ini dapat dilihat ketika guru menyuruh mengumpulkan hasil pekerjaan mereka hanya sebagian saja siswa yang mengumpulkan hasil pekerjaan mereka.
Selain itu tidak ada usaha untuk memperoleh materi pelajaran yang ditunjukkan dengan tidak bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dimengerti dan tidak membaca literatur karena terbiasa dengan metode pembelajaran ceramah, dimana peran guru masih dominan (✤ ✥✦ ✧★ ✥✩✪
✧ ✥✫✤ ✥ ✩✥✬), Fakta lain yaitu 7 siswa terlihat mengantuk selama proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan sering menguap dan meletakkan kepala diatas meja. Data lain menunjukkan 9 siswa sering kali memicu kegaduhan didalam kelas pada saat belajar mengajar dengan mengganggu teman atau celometan sedangkan saat diminta mengungkapkan pendapat atau diberi pertanyaan siswa tidak mampu menjawab.
Menurut keterangan guru sebenarnya sudah pernah dilakukan upaya untuk membuat siswa aktif yaitu menggunakan metode pembelajaran inquiri dan jigsaw dan dengan memberikan tugas berupa mengerjakan lembar kerja pesreta didik (LKPD) dan presentasi, tetapi kenyataan tidak semua siswa terlibat aktif, hanya beberapa siswa yang benar-benar mengerjakan LKPD sehingga pada saat diskusi presentasi hanya siswa-siswa tersebut yang
(25)
4
mendominasi kegiatan pembelajaran berlangsung dan siswa lainnya hanya diam saja. Hal ini mengakibatkan kecenderungan individualis yang tinggi dalam diri siswa, sehingga siswa yang bekemampuan akademik tinggi akan menyabotase tugas yang diberikan oleh guru dan sebaliknya siswa yang berkemampuan rendah tidak diberi kesempatan untuk mengerjakan sehingga kemampuan mereka tidak berkembang. Aktivitas belajar siswa yang rendah ini akan mengakibatkan pada hasil belajar siswa yang rendah pula.
Ada tiga tehnik pembelajaran yang digolongkan pada pembelajaran kooperatif, yaitu STAD, JIGSAW, dan INVESTIGASI (Susanto, 1999; 47). Pembelajaran kooperatif STAD dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pada tipe pembelajaran kooperatif lainnya (Nurhadi dan Senduk, 2004 : 64)
Pembelajaran kooperatif STAD dan pembelajaran melalui peta konsep menurut berbagai penelitian yang pernah dilaksanakan menunjukkan hasil positif. Berbagai penelitian tersebut antara lain:
1. Indriani (2006), dalam pelaksanaannya menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif model STAD (student teams achievement devision ) melalui peta konsep dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar fisika siswa kelas VIII A di SMPN 2 Beji Pasuruan,
2. Widiastuti (2006) menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan kooperatif STAD dengan peta konsep dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap siswa pada pembelajaran kimia pokok bahasan zat aditif makanan siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Tamanan Bondowoso.
(26)
5
3. Handayani (2007) menyimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif STAD dengan peta konsep dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas XB SMAN 3 Badengan Ponorogo.
Pembelajaran kooperatif STAD dengan Peta Konsep pada penelitian kali ini digunakan unutuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi pada materi pencemaran lingkungan siswa kelas VIIC SMP Muhammadyah 06 Dau Malang pada penelitian ini siswa–siswa bekerja dalam kelompok yang beragam dalam kemampuan atau jenis kelamin. Setiap anggota kelompok beranggotakan 4-5 orang anggota dan bekerja sama antara yang satu dengan yang lain untuk belajar materi – materi akademik melalui media peta konsep. Dalam pembelajaran ini, siswa “mengkontruksikan” bukan “menerima” pengetahuan. Selama proses pembelajaran, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar dan mengajar. Menurut susanto (1999:46-47) Pengalaman belajar kooperatif dapat mendorong siswa untuk meningkatkan aktivitas yang tinggi untuk belajar, terutama aktivitas intrinsik, minimbulkan kepuasan yang tinggi, membentuk sikap menerima perbedaan antara sesama dan memperbaiki interaksi antara siswa yang mempunyai latar belakang etnik yang berbeda, dan antara siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan yang tidak mengalami kesulitan belajar.
Anwar (2006:32) menarik kesimpulan "penggunaan peta konsep dibangun sebagai hasil perkembangan kognitif pendidikan dari Ausubel". Menurut Yaqin (2009) strategi peta konsep dapat dikerjakan oleh siswa
(27)
6
secara kolaboratif dalam kelompok-kelompok kecil. Pembelajaran menggunakan peta konsep yang disusun oleh siswa berorientasi pada proses, yang memfokuskan penemuan siswa secara individu. Menurut Novak (1984) dalam Anwar (2006) strategi peta konsep yang disusun oleh siswa akan memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan proses belajar bermakna.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul :”✭✮ ✯✮✰✱✭ ✱✯✭ ✮✲✳ ✮ ✴ ✱✵ ✱✰ ✱✯✶ ✷✷ ✭✮✰ ✱✸ ✹✺✻✸ ✱✼
✼✮ ✯✽✱✯ ✭✮✸ ✱ ✶✷✯✻ ✮ ✭ ✾✯✸✾✶ ✲✮ ✯✹✯✽✶ ✱✸✶✱✯ ✱✶✸✹✿✹✸ ✱✻
✼✱✯ ❀✱✻ ✹✴ ✳ ✮ ✴ ✱✵ ✱✰ ✳ ✹✷ ✴✷✽✹ ✻ ✹✻❁✱ ✶ ✮ ✴ ✱✻ ✿✹✹❂ ✻✲ ✭
✲✾❀✱✲ ✲✱✼❃✱❀❄❅✼✱✾✲ ✱✴ ✱✯✽”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Penerapan Pembelajaran Kooperatif STAD dengan Peta Konsep dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas VIIC SMP Muhammadyah 06 Dau Malang?
2. Bagaimanakah peningkatan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas VIIC SMP Muhammadyah 06 Dau Malang dengan menggunakan pembelajaran kooperatif STAD dengan Peta Konsep?
(28)
7
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan pembelajaran kooperatif STAD dengan Peta Konsep untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIC pada mata pelajaran biologi di SMP Muhammadyah 06 Dau Malang
2. Mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIC pada mata pelajaran biologi di SMP Muhammadyah 06 Dau Malang dengan menggunakan pembelajaran kooperatif STAD dengan Peta Konsep.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan diantaarnya adalah:
1. Bagi Universitas, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang Penerapan pembelajaran kooperatif melalui model STAD (❆ ❇ ❈❉ ❊ ❋❇ ●❊ ❍ ■ ❏❑▲ ▼❊ ◆❊■❊❋❇ ❖▼◆ ▼ P▼ ◗ ❋) dengan Peta konsep dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi
2. Bagi Sekolah, penelitian ini dapat memberi masukan sebagai penyempurna metodologi pembelajaran biologi
3. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukkan yang sangat berharga bagi guru sebagai praktisi dilapangan untuk menerapkan pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan aktivitas
(29)
8
belajar siswa dan hal ini tentunya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
4. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan kerjasama kelompok, aktifitas dalam pembelajaran, belajar bersosialisasi, mengemukakan pendapat, dan menghargai pendapat orang lain.
5. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa sebagai calon praktisi dilapangan serta memberikan jawaban atas rumusan masalah yang telah diajukan.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini terdapat ruang lingkup dan keterbatasan penelitian yang di gunakan dengan maksud untuk membatasi permasalahan yang diteliti sehingga tidak menyimpang dari tujuan yang dikehendaki, ruang lingkup penelitian tersebut antara lain:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIC SMP Muhammadyah 06 Dau Malang
2. Materi pembelajaran mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
3. Aspek yang diteliti adalah aktivitas, dan hasil belajar siswa.
Aktivitas belajar kooperatif siswa ditujukkan melalui lembar observsi pembelajaran kooperatif, sedangkan hasil belajar siswa berupa akses kognitif siswa dengan melihat skor hasil ulangan siswa stelah proses pembelajaran.
(30)
9
1.6. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian terhadap istilah yang digunakan, maka diberikan definisi operasional untuk beberapa istilah:
1. Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok yang kemampuannya dicampur dari 4-5 anggota dan bekerjasama antara yang satu dengan yang lainnya untuk belajar materi-materi akademik (Slavin, 1991:354).
2. Peta Konsep, adalah alat simatik untuk menggambarkan seperangkat makna dari konsep yang diletakkan dalam jaringan proposisi, (Anwar 2006; 48).
3. Pembelajaran kooperatif STAD dengan Peta Konsep, adalah proses pembelajaran yang memadukan antara, pembelajaran model kooperatif STAD dengan Peta Konsep (Handayani 2007; 34)
4. Aktivitas belajar, adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental dalam kegiatan belajar mengajar kedua aktivitas itu harus selalu terkait (Sardiman, 2001:100). Peningkatan aktivitas belajar siswa tersebut dapat dilihat memalalui skor hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut. 5. Hasil belajar, hasil belajar diartikan sebagai penguasaan pengetahuan dan
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan atau dapat diketahui dari nilai skor ulangan yang berupa angka atau huruf yang diberikan oleh guru (Anwar 2006; 7).
(1)
mendominasi kegiatan pembelajaran berlangsung dan siswa lainnya hanya diam saja. Hal ini mengakibatkan kecenderungan individualis yang tinggi dalam diri siswa, sehingga siswa yang bekemampuan akademik tinggi akan menyabotase tugas yang diberikan oleh guru dan sebaliknya siswa yang berkemampuan rendah tidak diberi kesempatan untuk mengerjakan sehingga kemampuan mereka tidak berkembang. Aktivitas belajar siswa yang rendah ini akan mengakibatkan pada hasil belajar siswa yang rendah pula.
Ada tiga tehnik pembelajaran yang digolongkan pada pembelajaran kooperatif, yaitu STAD, JIGSAW, dan INVESTIGASI (Susanto, 1999; 47). Pembelajaran kooperatif STAD dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pada tipe pembelajaran kooperatif lainnya (Nurhadi dan Senduk, 2004 : 64)
Pembelajaran kooperatif STAD dan pembelajaran melalui peta konsep menurut berbagai penelitian yang pernah dilaksanakan menunjukkan hasil positif. Berbagai penelitian tersebut antara lain:
1. Indriani (2006), dalam pelaksanaannya menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif model STAD (student teams achievement devision ) melalui peta konsep dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar fisika siswa kelas VIII A di SMPN 2 Beji Pasuruan,
2. Widiastuti (2006) menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan kooperatif STAD dengan peta konsep dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap siswa pada pembelajaran kimia pokok bahasan zat aditif makanan siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Tamanan Bondowoso.
(2)
3. Handayani (2007) menyimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif STAD dengan peta konsep dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas XB SMAN 3 Badengan Ponorogo.
Pembelajaran kooperatif STAD dengan Peta Konsep pada penelitian kali ini digunakan unutuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi pada materi pencemaran lingkungan siswa kelas VIIC SMP Muhammadyah 06 Dau Malang pada penelitian ini siswa–siswa bekerja dalam kelompok yang beragam dalam kemampuan atau jenis kelamin. Setiap anggota kelompok beranggotakan 4-5 orang anggota dan bekerja sama antara yang satu dengan yang lain untuk belajar materi – materi akademik melalui media peta konsep. Dalam pembelajaran ini, siswa “mengkontruksikan” bukan “menerima” pengetahuan. Selama proses pembelajaran, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar dan mengajar. Menurut susanto (1999:46-47) Pengalaman belajar kooperatif dapat mendorong siswa untuk meningkatkan aktivitas yang tinggi untuk belajar, terutama aktivitas intrinsik, minimbulkan kepuasan yang tinggi, membentuk sikap menerima perbedaan antara sesama dan memperbaiki interaksi antara siswa yang mempunyai latar belakang etnik yang berbeda, dan antara siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan yang tidak mengalami kesulitan belajar.
Anwar (2006:32) menarik kesimpulan "penggunaan peta konsep dibangun sebagai hasil perkembangan kognitif pendidikan dari Ausubel". Menurut Yaqin (2009) strategi peta konsep dapat dikerjakan oleh siswa
(3)
secara kolaboratif dalam kelompok-kelompok kecil. Pembelajaran menggunakan peta konsep yang disusun oleh siswa berorientasi pada proses, yang memfokuskan penemuan siswa secara individu. Menurut Novak (1984) dalam Anwar (2006) strategi peta konsep yang disusun oleh siswa akan memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan proses belajar bermakna.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul :”✭✮ ✯✮✰✱✭ ✱✯✭ ✮✲✳ ✮ ✴ ✱✵ ✱✰ ✱✯✶ ✷✷ ✭✮✰ ✱✸ ✹✺✻✸ ✱✼
✼✮ ✯✽✱✯ ✭✮✸ ✱ ✶✷✯✻ ✮ ✭ ✾✯✸✾✶ ✲✮ ✯✹✯✽✶ ✱✸✶✱✯ ✱✶✸✹✿✹✸ ✱✻
✼✱✯ ❀✱✻ ✹✴ ✳ ✮ ✴ ✱✵ ✱✰ ✳ ✹✷ ✴✷✽✹ ✻ ✹✻❁✱ ✶ ✮ ✴ ✱✻ ✿✹✹❂ ✻✲ ✭
✲✾❀✱✲ ✲✱✼❃✱❀❄❅✼✱✾✲ ✱✴ ✱✯✽”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Penerapan Pembelajaran Kooperatif STAD dengan Peta Konsep dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas VIIC SMP Muhammadyah 06 Dau Malang?
2. Bagaimanakah peningkatan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas VIIC SMP Muhammadyah 06 Dau Malang dengan menggunakan pembelajaran kooperatif STAD dengan Peta Konsep?
(4)
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan pembelajaran kooperatif STAD dengan Peta Konsep untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIC pada mata pelajaran biologi di SMP Muhammadyah 06 Dau Malang
2. Mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIC pada mata pelajaran biologi di SMP Muhammadyah 06 Dau Malang dengan menggunakan pembelajaran kooperatif STAD dengan Peta Konsep.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan diantaarnya adalah:
1. Bagi Universitas, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang Penerapan pembelajaran kooperatif melalui model STAD (❆ ❇ ❈❉ ❊ ❋❇ ●❊ ❍ ■ ❏❑▲ ▼❊ ◆❊■❊❋❇ ❖▼◆ ▼ P▼ ◗ ❋) dengan Peta
konsep dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi
2. Bagi Sekolah, penelitian ini dapat memberi masukan sebagai penyempurna metodologi pembelajaran biologi
3. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukkan yang sangat berharga bagi guru sebagai praktisi dilapangan untuk menerapkan pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan aktivitas
(5)
belajar siswa dan hal ini tentunya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
4. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan kerjasama kelompok, aktifitas dalam pembelajaran, belajar bersosialisasi, mengemukakan pendapat, dan menghargai pendapat orang lain.
5. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa sebagai calon praktisi dilapangan serta memberikan jawaban atas rumusan masalah yang telah diajukan.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini terdapat ruang lingkup dan keterbatasan penelitian yang di gunakan dengan maksud untuk membatasi permasalahan yang diteliti sehingga tidak menyimpang dari tujuan yang dikehendaki, ruang lingkup penelitian tersebut antara lain:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIC SMP Muhammadyah 06 Dau Malang
2. Materi pembelajaran mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
3. Aspek yang diteliti adalah aktivitas, dan hasil belajar siswa.
Aktivitas belajar kooperatif siswa ditujukkan melalui lembar observsi pembelajaran kooperatif, sedangkan hasil belajar siswa berupa akses kognitif siswa dengan melihat skor hasil ulangan siswa stelah proses pembelajaran.
(6)
1.6. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian terhadap istilah yang digunakan, maka diberikan definisi operasional untuk beberapa istilah:
1. Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok yang kemampuannya dicampur dari 4-5 anggota dan bekerjasama antara yang satu dengan yang lainnya untuk belajar materi-materi akademik (Slavin, 1991:354).
2. Peta Konsep, adalah alat simatik untuk menggambarkan seperangkat makna dari konsep yang diletakkan dalam jaringan proposisi, (Anwar 2006; 48).
3. Pembelajaran kooperatif STAD dengan Peta Konsep, adalah proses pembelajaran yang memadukan antara, pembelajaran model kooperatif STAD dengan Peta Konsep (Handayani 2007; 34)
4. Aktivitas belajar, adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental dalam kegiatan belajar mengajar kedua aktivitas itu harus selalu terkait (Sardiman, 2001:100). Peningkatan aktivitas belajar siswa tersebut dapat dilihat memalalui skor hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut. 5. Hasil belajar, hasil belajar diartikan sebagai penguasaan pengetahuan dan
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan atau dapat diketahui dari nilai skor ulangan yang berupa angka atau huruf yang diberikan oleh guru (Anwar 2006; 7).