Teori Negara Hukum Manfaat Penelitian.

10 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, berkaitan dengan lahirnya akta konsen roya yang dibuat oleh notaris serta hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi tepat bagi pengambil keputusan bila timbul masalah yang berkaitan dengan pencoretan atau roya hak tanggungan. 1.5. Landasan Teoritis Landasan teoritis merupakan landasan berfikir yang bersumber dari suatu teori yang sering diperlukan sebagai tuntutan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam sebuah penelitian. Begitu pula landasan teori berfungsi sebagai kerangka acuan yang dapat mengarahkan suatu penelitian. Dalam setiap penelitian selalu harus disertai dengan pemikiran-pemikiran teoritis. Menurut Brian H Bix, “Theories of law will tell one what it is that makes some rule norm, rule norm system, practice, or ins titution “legal” or “not legal”, “law” or “not law”. 5 Landasan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teori-teori serta konsep-konsep yang terkait dengan permasalahan. Sejalan dengan hal tersebut, maka terdapat beberapa penjelasan serta teori yang dipergunakan sebagai pisau analasis dalam penulisan ini. Berdasarkan pada latar belakang diatas yang menjelaskan mengenai perjanjian acap kali timbul suatu masalah apabila tidak terdapat kesesuaian antara penawaran dan penerimaan. Ada beberapa teori-teori dan konsep yang dapat menjelaskan hal tersebut, antara lain:

1.5.1. Teori Negara Hukum

Pemikiran Negara Hukum bermula dari pemikiran Plato yang menyatakan bahwa pemyelenggaraan Negara yang baik ialah yang didasarkan pada pengaturan 5 Brian H Bix, 2009, Jurisprudence: Theory and Concept, Thomson Reuters legal Limited, London, hal. 9. 11 hukum yang baik yang disebut dengan istilah “nomoi”. 6 Konsep Negara Hukum ini berkembang dalam 2 dua sistem hukum yaitu system hukum Eropa Kontinental Rechtsstaat dan system Anglo Saxon Rule of Law. Konsep Negara hukum “Rechtsstaat” dipelopori oleh Immanuel Kant dan Frederich Julius Stahl. Konsep Negara hukum menurut Immanuel Kant, menyebutkan unsur-unsur Negara hokum terdiri dari: 1. Perlindungan hak asasi manusia; 2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu. Unsur-unsur Negara hukum menurut Immanuel Kant, merupakan unsur- unsur Negara hukum formal. Kemudian pada abad ke 19, muncunya pendapat dari Frederich Julius Stahl yang menyempurnakan unsur-unsur negara hukum formal tersebut diatas menjadi unsur-unsur negara materiil. 7 Adapun konsep negara hukum menurut Frederich Julius Stahl, ditandai dengan adanya empat unsur pokok yaitu: 1. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak manusia; 2. Negara didasarkan pada teori trias politika; 3. Pemerintahan diselenggarakan berdasarkan undang-undang; 4. Adanya peradilan administrasi negara yang bertugas menangani kasus perbuatan melanggar hukum oleh pemerintah. 6 Titik Triwulan Tutik, 2011, Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, hal.61. 7 Ibrahim R, 2003, Sistem Pengawasan Konstitusional Antara Kekuasaan Legislatif dan Eksekutif Dalam Pembaharuan UUD 1945, Disertasi Program Pascasarjana Universitas Padjajajaran Bandung, hal 32-33. selanjutnya disebut R.Ibrahim 1. 12 Konsep negara hukum yang dianut Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sistem hukum Eropa Kontinental Rechtsstaat. Adapun ciri-ciri Rechtsstaat: 8 1. Adanya undang-undang dasar atau konstitusi yang memuat ketentuan tertulis tentang hubungan penguasa dan rakyat; 2. Adanya pembagian kekuasaan negara; 3. Diakui serta dilindunginya hak-hak kebebasan rakyat. Pada hakikatnya negara hukum adalah negara yang menolak melepaskan kekuasaan tanpa kendali. Negara yang pola hidupnya berdasarkan hokum adalah negara yang adil dan demikrasi. Berdasrkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia merupakan negara yang tunduk pada hokum yang berlaku dan hokum tersebut mengikat seluruh warga Indonesia. Berdasarkan ciri-ciri negara hukum yang dianut di Indonesia tersebut, maka relevansi dengan permasalahan ini diperlukan adanya ketegasan dan kepastian hukum yang tidak bertentangan satu sama lain antara akta konsen roya dalam hal sertipikat Hak Tanggungan hilang dalam proses pencoretan atau roya Hak Tanggungan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. Teori ini berguna untuk memberikan kepastian hukum mengenai kekuatan mengikat dari akta konsen roya yang dibuat oleh notaris.

1.5.2. Teori Kewenangan