Teori Tujuan Hukum Manfaat Penelitian.

25 menjadi jelas isi akta notaris. Dengan demikian para pihak dapat menentukan dengan bebas untuk menyetujui atau tidak menyetujui isi akta notaris yang akan ditandatangani. 20 Akta konsen roya merupakan suatu akta yang diperlukan dalam pencoretan roya hak tanggungan, dalam hal terjadi masalah yaitu hilangnya sertifikat hak tanggungan. Sertifikat hak tanggungan merupakan salah satu syarat untuk melakukan pencoretan roya hak Tanggungan pada Kantor Kepala Badan Pertanahan. Dimungkinkannya notaris membuat Akta Konsen Roya memenuhi kebutuhan praktek sebagai wujud dari kebebasan berkontrak dari para pihak yaitu debiotr dan kreditor. Notaris berkewajiban untuk membuat dokumen atau akta yang diminta masyarakat. Seorang notaris tidak dapat menolak permohonan tersebut karena memang itulah salah satu tugas pokok seorang notaris. Atas dasar inilah Notaris tidak dapat membuat akta Konsen roya, sebab akta ini merupakan keinginan dan permohonan dari pihak Debitor dan kreditor untuk kepentingan pencoretan roya Hak Tanggungan.

1.5.5. Teori Tujuan Hukum

Kata tujuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki definisi sebagai arah atau sasaran yang hendak bergantung kacamata yang dipakai untuk melihatnya dan mencapainya. Hukum merupakan kumpulan aturan yang tertata dalam bentuk sebuah sistem yang membatasi ruang gerak tingkah laku manusia sebagai subjek hukum tentang hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat, yang yang apabila aturan tersebut dilanggar maka akan 20 Habib Adjie, 2009,Hukum Notaris Indonesia Tematik Terhadap UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notais,Reflika Aditama, Bandung, hal.27 26 mendapat sanksi. Dengan uraian antara tujuan dan hukum maka dapat diambil sebuah kesimpulan tujuan hukum merupakan arah atau sasaran yang hendak diwujudkan dengan memakai hukum sebagai alat dalam mewujudkan tujuan tersebut dalam tatanan mengatur masyarakat. Hukum mengandung tiga nilai identitas yang dikemukakan oleh Gustav Radbruch, harus ada skala prioritas yang harus dijalankan tiga nilai identitas tersebut antara lain: 1. Asas kepastian hukum atau rechtmatigheid. Asas ini meninjau dari sisi yuridis. 2. Asas keadilan hukum atau gerectigheit. Asas ini meninjau dari sisi filosofis. 3. Asas kemanfaatan. Asas ini meninjau dari sisi sosiologis 21 . Hukum menjalankan fungsinya sebagai sarana konservasi kepentingan manusia dalam masyarakat. Tujuan hukum mempunyai sasaran yang hendak dicapai yang membagi hak dan kewajiban antara setiap individu didalam masyarakat. Hukum juga memberikan wewenang dan mengatur cara memecahkan masalah hukum serta memelihara kepastian hukum. Kepastian hukum dapat diwujudkan dalam bentuk yang telah ditetapkan terhadap suatu perbuatan dan peristiwa hukum. Hukum yang berlaku pada prinsipnya harus ditaati dan tidak boleh menyimpang atau disimpangkan oleh subjek hukum. Dengan kepastian hukum maka seseorang memperoleh kejelasan akan hak dan kewajiban menurut hukum. Kepastian hukum dapat diwujudkan 21 Muntasir Syukri, tanpa tahun, Keadilan dalam Sorotan, diakses dari: URL:http:badilag.netdataARTIKELARTIKEL20KEADILAN20DALAM20SOROTAN 201.pdf, pada hari Rabu, tanggal 15 Januari 2014, pukul 10.00 WITA. 27 melalui penormaan yang baik dan jelas dalam suatu undang-undang sehingga kepastian hukum dapat menciptakan suatu ketertiban. Keadilan adalah keseimbangan antara yang patut diperoleh pihak-pihak, baik berupa keuntungan maupun berupa kerugian. Keadilan dapat diartikan sebagai memberikan hak yang setara dengan kapasitas seseorang atau pemberlakuan kepada tiap orang secara proporsional, tetapi juga bisa berarti memberi sama banyak kepada setiap orang apa yang menjadi jatahnya berdasarkan prinsip keseimbangan. Hukum tanpa keadilan tidaklah ada artinya sama sekali 22 . Kemanfaatan hukum dapat dikatakan sebagai adanya suatu manfaat yang diperoleh dari masyarakat atas adanya suatu hukum yang mengatur. Maka demi tercapainya tujuan hukum yang menuntut kedamaian, ketentraman, kesejahteraan dan ketertiban dalam masyarakat. Asas prioritas dalam tujuan hukum yang ditelurkan Gustav Radbruch dapat dijadikan pedoman. Apalagi dengan kondisi masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang. Asas prioritas yang mengedepankan keadilan daripada manfaat dan kepastian hukum menjawab persoalan kemajemukan di Indonesia.

1.5.6. Konsep Perlindungan Hukum