37
Pendekatan dengan menggunakan legislasi dan regulasi.
36
Dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah suatu undang-undang dan regulasi yang
bersangkut paut dengan permasahan yang dibahas. Pendekatan undang-undang ini akan membuka kesempatan bagi peneliti untuk mempelajari adakah konsistensi
dan kesesuaian antara suatu undang-undang dengan undang-undang lainnya atau antara undang-undang dan UUD NRI 1945 atau antara regulasi dan undang-
undang. Hasil dari telaah tersebut merupakan suatu argumen untuk memecahkan isu yang dihadapi.
2. Pendekatan Konseptual Conceptual Approaach
Dalam pendekatan konseptual, peneliti merujuk pada prinsip-prinsip hukum. Prinsip-prinsip ini dapat ditemukan dalam pandangan-pandangan sarjana
ataupun doktrin-doktrin hukum. Meskipun tidak secara eksplisit, konsep hukum juga dapat ditemukan di dalam undang-undang. Pendekatan ini menjadi penting
sebab pemahaman terhadap pandangandoktrin yang berkembang dalam ilmu hukum dapat menjadi pijakan untuk membangun argumentasi hukum ketika
menyelesaikan isu hukum yang dihadapi. Pandangandoktrin akan memperjelas ide-ide dengan memberikan pengertian-pengertian hukum, konsep hukum,
maupun asas hukum yang relevan dengan permasalahan.
1.7.3. Sumber Bahan Hukum
Sumber bahan hukum dari penelitian ini terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, bahan hukum tertier. Adapun sumber bahan hukum
tersebut antara lain:
36
Ibid
38
a. Bahan hukum primer, yaitu berupa peraturan perundang-undangan yang
berlaku terkait dengan permasalahan yang diangkat yaitu antara lain: 1.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945; 2.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUH Perdata; 3.
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Undang-Undang No 5 Tahun 1960
Tentang Peraturan Dasar Pokok –Pokok Agraria Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043;
4. Undang- Undang No 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah
beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3632; 5.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4432;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59.
b. Bahan hukum sekunder, yaitu berupa bahan yang memberikan informasi atau
hal-hal lain yang berkaitan dengan isi dari sumber bahan hukum primer serta
39
implementasinya dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan hukum primer yang dapat berupa :
− Buku-buku literatur; − Jurnal hukum dan Majalah Hukum;
− Makalah, hasil-hasil seminar, majalah dan Koran − Tesis, artikel ilmiah dan disertasi.
37
c. Bahan hukum tertier, yaitu berupa bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan huum sekunder, seperti kamus hukum dan ensiklopedia.
1.7.4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum