commit to user
32 Sweny 1994 dalam Veronica dan Bactiar 2003 menemukan bukti
bahwa manajer melakukan manajemen laba untuk meningkatkan laba bersih sebelum ditemukannya pelanggaran persyaratan hutang, karena semakin besar
hutang yang dimiliki perusahaan maka semakin ketat pengawasan yang dilakukan oleh kreditor, sehingga fleksibilitas manajemen untuk melakukan
manajemen laba semakin berkurang. Perusahaan yang mempunyai rasio leverage
tinggi diduga melakukan manajemen laba karena perusahaan terancam default yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang
pada waktunya. Widyaningdyah 2001, Guenther 1994 dalam Setiawati 2000 menemukan bahwa tingkat manajemen laba perusahaan dengan tingkat
leverage utang yang tinggi relatif lebih tinggi dibandingkan perusahaan
dengan tingkat leverage utang rendah.
B. Kerangka Teoritis
Terjadinya banyak kasus manipulasi terhadap laba yang sering dilakukan oleh manajemen membuat perusahaan melakukan mekanisme
pengawasan atau monitoring untuk meminimalkan praktik manajemen laba. Salah satu mekanisme yang dapat digunakan adalah penerapan good corporate
governance . Penerapan good corporate governance khususnya struktur
kepemilikan, proporsi dewan komisaris independen, dan keberadaan komite audit diduga mampu mempengaruhi praktik manajemen laba. Oleh karena itu
diadakan penelitian lebih lanjut untuk menguji apakah mekanisme corporate governance
dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba dan
commit to user
33 dapat meminimalisasi manajemen laba tersebut. Model dalam penelitian ini
dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar II.1. Kerangka Teoritis Penelitian
H1+ H2
- Mekanisme Corporate Governance
H3- H4-
H5+
H6-
Sumber: Dikembangkan untuk penelitian ini
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang menjadi acuan peneliti adalah penelitian yang dilakukan oleh Nuryaman 2008 pada 101 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2005. Nuryaman 2008 meneliti tentang pengaruh Kompensasi Bonus
Leverage
Konsentrasi Kepemilikan
Reputasi Auditor
Proporsi Komite Audit Independen
Manajemen laba
Komposisi Anggota Dewan Komisaris
commit to user
34 konsentrasi kepemilikan, ukuran perusahaan, mekanisme corporate
governance terhadap manajemen laba. Dengan variabel dependen yaitu
manajemen laba. Dan dengan variabel independen yaitu konsentrasi kepemilikan, komposisi dewan komisaris, kualitas audit tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian adalah bahwa konsentrasi kepemilikan, komposisi dewan komisaris, kualitas audit tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini diantaranya adalah penelitian Cornett et al., 2006 menguji pengaruh mekanisme corporate
governance terhadap manajemen laba. Cornett et al., 2006 menggunakan
sampel 676 perusahaan dari 1993-2000 dalam penelitiannya. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa kepemilikan saham oleh institusional dan
presentase komisaris independen pada perusahaan dapat menurunkan penggunaan discretionary accruals dalam manajemen laba. Dalam
penelitiannya Cornett et al., 2006 menyimpulkan bahwa mekanisme corporate governance
secara efektif dapat menghambat tindakan manajemen laba.
Widyaningdyah 2001 menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan go public di Indonesia. Dengan
variabel dependen yaitu manajemen laba, variabel independen yaitu reputasi auditor, jumlah dewan direksi, leverage, dan persentase saham yang
ditawarkan. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa reputasi auditor, jumlah
commit to user
35 dewan direksi, persentase saham yang ditawarkan tidak berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan leverage berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.
Palestin 2006 meneliti pengaruh struktur kepemilikan, praktik corporate governance,
dan kompensasi bonus terhadap manajemen laba. Hasil pengujian terhadap 141 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
selama kurun waktu tahun 2004-2006 menunjukkan bahwa struktur kepemilikan, proporsi dewan komisaris independen dan kompensasi bonus
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan komite audit dan ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap manajemen laba. Siregar dan Utama 2005 meneliti pengaruh struktur kepemilikan,
ukuran perusahaan, dan praktik corporate governance terhadap besaran pengelolaan laba. Praktik corporate governance diukur menggunakan tiga
variabel, yaitu kualitas audit, proporsi dewan komisaris independen, dan keberadaan komite audit. Penelitian dilakukan terhadap 144 perusahaan publik
yang terdaftar di BEI periode non krisis yaitu tahun 1995-1996 dan 1999- 2002. Hasilnya kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris
independen, dan keberadaan komite audit tidak terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besaran pengelolaan laba yang dilakukan perusahaan
atau dengan kata lain tidak dapat membatasi tindakan manajemen laba pada perusahaan.
commit to user
36 Wedari 2004 menganalisis pengaruh proporsi dewan komisaris dan
keberadaan komite audit terhadap aktivitas manajemen laba. Penelitian dilakukan terhadap 57 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama
tahun 1994-2002. Wedari 2004 menggunakan discretionary accruals untuk mengukur manajemen laba. Hasilnya menunjukan bahwa proporsi dewan
komisaris dan keberadaan komite audit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap discretionary accruals, sehingga dapat dikatakan bahwa proporsi
dewan komisaris dan keberadaan komite audit telah mampu mengurangi aktivitas manajemen laba.
Nasution dan Setiawan 2007 menguji hubungan mekanisme corporate governance
: komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan keberadaan komite audit terhadap praktik manajemen laba.
Penelitian dilakukan terhadap 20 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2000-2004. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi
dewan komisaris independen dan keberadaan komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba perusahaan perbankan, sedangkan ukuran
dewan komisaris berpengaruh positif terhadap manajemen laba perusahaan perbankan. Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa mekanisme
corporate governance telah efektif mengurangi tindakan manajemen laba
perusahaan perbankan. Ujyantho dan Pramuka 2007 menguji pengaruh mekanisme
corporate governance dengan manajemen laba dan kinerja keuangan.
Mekanisme corporate governance yang diuji yaitu kepemilikan institusional,
commit to user
37 kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen dan ukuran
dewan komisaris. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 perusahaan manufaktur dari tahun 2002-2004. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemilikan
institusional dan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap discretionary accruals, artinya tidak dapat membatasi tindakan
manajemen laba perusahaan. Sedangkan kepemilikan manajerial dan ukuran dewan komisaris memiliki pengaruh negatif terhadap discretionary accruals.
Hal tersebut berarti kedua mekanisme tersebut telah mampu menjadi mekanisme corporate governance yang secara efektif dapat mengurangi
manajemen laba. Antonia 2008 meneliti pengaruh reputasi auditor, proporsi dewan
komisaris independen, leverage, kepemilikan manajerial, dan proporsi komite audit independen terhadap manajemen laba.Penelitian dilakukan terhadap
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2006-2008. Hasilnya menunjukan proporsi dewan komisaris dan leverage tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan reputasi auditor, kepemilikan manajerial, dan proporsi komite audit independen
berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Fidyati 2004 meneliti pengaruh mekanisme corporate governance
terhadap manajemen laba pada perusahaan Seasoned Equity Offering SEO. Mekanisme corporate governance yang digunakan adalah kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik dan reputasi auditor. Hasil dari penelitian menunjukan kepemilikan manajerial dan kepemilikan
commit to user
38 institusional signifikan berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan
reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Kusumaning 2004 meneliti tentang pengaruh proporsi dewan
komisaris dan keberadaan komite audit terhadap aktivitas manajemen laba pada perusahaan publik di Indonesia. Variabel dependen adalah manajemen
laba, variabel independen adalah proporsi dewan komisaris eksternal, leverage
, komite audit, dan good governance. Hasil dari penelitian ini adalah Proporsi dewan komisaris eksternal, komite audit, dan good governance
terbukti signifikan berpengaruh terhadap manajemen laba. Sylvia dan Neneng 2007 yang melakukan penelitian pada Badan
Usaha Milik Negara BUMN menemukan bukti bahwa kompensasi bonus berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba
D. Pengembangan Hipotesis