Analisis Regresi Linier Berganda Uji Hipotesis

commit to user 53 korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi terjadi karena adanya redisual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali, 2006. Untuk menguji ada tidaknya masalah autokorelasi, peneliti akan menggunakan uji Durbin-Watson dengan program SPSS. Menurut Ghozali 2006, jika d u d 4-d u maka tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif.

d. Pengujian Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar Ghozali, 2006.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis yang digunakan untuk menilai variabilitas luas pengungkapan risiko dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda multiple regression analysis. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen tingkat risiko perusahaan, ukuran commit to user 54 perusahaan, dan jenis industri terhadap variabel dependen pengungkapan risiko perusahaan. Model regresi yang dikembangkan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini adalah: DA = α0 + β1KS + β2KB + β3Lev + β4BOC + β5AUD+ β6AC + 1.i Keterangan : DA = discretionary accrual proksi dari manajemen laba α0 = konstanta β1,2,3,4,5 = koefisien variabel KS = persentase kepemilikan saham terbesar dari total saham beredar KB = kompensasi bonus Lev = Leverage BOC = proporsi komisaris independen dari total anggota dewan komisaris AUD = Reputasi auditor AC = persentase anggota komite audit dari luar terhadap seluruh anggota komite audit 1 = residual of error i = perusahaan ke i

4. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi R 2 adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan commit to user 55 variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Jika koefisien determinasi sama dengan nol, maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika besarnya koefisien determinasi mendekati angka 1, maka variabel independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan model ini, maka kesalahan penganggu diusahakan minimum sehingga R 2 mendekati 1, sehingga perkiraan regresi akan lebih mendekati keadaan yang sebenarnya. b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. Apabila nilai probabilitas signifikansi 0.05, maka variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. c. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen Ghozali, 2006. Apabila nilai probabilitas signifikansi 0.05, maka suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. commit to user 56

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Di Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI (2010-2012)

0 32 97

PENGARUH KOMPENSASI BONUS,PROFITABILITAS DAN LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADAPERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 3 28

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007 – 2009.

0 0 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 0 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei) Tahun 2008-2010.

0 0 14

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI BONUS, UKURAN PERUSAHAAN, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2011).

0 0 103

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, CORPORATE GOVERNANCE, DAN KOMPENSASI BONUS TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2008-2012).

0 0 17

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI BONUS, UKURAN PERUSAHAAN, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011)

0 0 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KOMPENSASI BONUS TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014

0 0 18