commit to user
59 terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 25,22 . Proporsi dewan
komisaris independen kurang dari 30,00 dari 90 sampel perusahaan manufaktur telah mengindikasikan bahwa masih terdapat perusahaan yang belum menerapkan
corporate governance dengan baik karena tidak mematuhi Peraturan Pencatatan
Nomor 1A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek bersifat Ekuitas di Bursa yang terkait dengan proporsi dewan komisaris independen.
Untuk variabel reputasi auditor nilai paling besar dimiliki oleh 13 perusahaan, yaitu sebesar 1,00 . Sementara nilai yang paling rendah dimiliki
oleh 17 perusahaan, yaitu sebesar 0,00 . Rerata nilai reputasi auditor yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
adalah sebesar 0,43 . Untuk variabel proporsi anggota komite audit independen nilai paling
besar dimiliki oleh 3 perusahaan, yaitu sebesar 80,00 . Sementara nilai yang paling rendah dimiliki oleh 13 perusahaan, yaitu sebesar 66,67 . Rerata nilai
proporsi anggota komite audit independen yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 4,81 .
C. Uji Asumsi Klasik
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
heterokedastisitas, uji autokorelasi dan uji multikolinieritas. Terpenuhinya pengujian asumsi klasik tersebut menunjukkan bahwa data yang digunakan secara
commit to user
60 teori adalah tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien
Gujarati, 2003. 1
Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal Ghozali, 2006. Untuk menguji normalitas penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Berdasarkan
hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test terlihat bahwa nilai probabilitas = 0,589 0,05, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
Tabel IV.3 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov Test
Variabel Sig. Nilai
Kritis Keterangan
Residual 0,589
0,05 Normalitas
Sumber: Lampiran Hasil Uji Normalitas, 2011.
2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana salah satu atau lebih variabel independen dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari
variabel independen lainnya. Salah satu asumsi regresi linier klasik adalah tidak adanya multikolinearitas sempurna no perfect multikolinearitas.
Suatu model regresi dikatakan terkena multikolenearitas apabila terjadi hubungan linier yang perfect atau exact diantara beberapa atau semua
variabel bebas. Akibatnya akan sulit untuk melihat pengaruh secara
commit to user
61 individu variabel bebas terhadap variabel tak bebas Madalla, 1999.
Pendeteksian multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode VIF.
Kriteria pengujian: Jika VIF 10, maka Ho ditolak
Jika VIF 10, maka Ho diterima Hasil uji multikoliniearitas dengan metode VIF sbb:
Tabel IV.4 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Metode VIF
Persamaan VIF Nilai Kritis
Keterangan
KB 1,064
10 Tidak terkena
multikolinearitas Lev
1,101 10 Tidak
terkena multikolinearitas
KS 1,159
10 Tidak terkena
multikolinearitas BOC
1,101 10 Tidak
terkena multikolinearitas
AUD 1,234
10 Tidak terkena
multikolinearitas AC
1,196 10 Tidak
terkena multikolinearitas
Sumber: Lampiran Hasil Olah Data Uji VIF, 2011.
- Hasil uji:
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas dengan metode VIF, nilai VIF 10, artinya bahwa semua variabel bebas tidak terjadi
multikolinearitas, sehingga tidak membiaskan interprestasi hasil analisis regresi.
3 Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana faktor pengganggu error term pada periode tertentu berkorelasi dengan faktor pengganggu
pada periode lain. Faktor pengganggu tidak random unrandom.
commit to user
62 Autokorelasi disebabkan oleh faktor-faktor kelembaman inersial,
manipulasi data, kesalahan dalam menentukan model bias spesification, adanya fenomena sarang laba-laba, dan penggunaan lagi dalam model.
Pendeteksian asumsi autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Durbin-Watson.
Kriteria pegujian: a
Jika d-hitung dL atau d-hitung 4-dL, Ho ditolak, berarti ada autokorelasi
b Jika dU d-hitung 4 – dU, Ho diterima, berarti tidak terjadi
autokorelasi c
Jika dL d-hitung dU atau 4-dU d-hitung 4-dL, maka tidak dapat disimpulkan ada tidaknya autokoelasi.
- Hasil Uji:
Dari hasil regresi diperoleh nilai D-Wstatistik sebesar 2,191. Dengan n = 90, k = 6, dan taraf nyata
α 5 , maka nilai dL = 1,41, dU = 1,64, sehingga 4-dU = 4-1,64 = 2,36 dan 4-dL = 4-1,41 = 2,59.
Tabel IV.5 Hasil Uji Autokorelasi
Tingkat Autokorelasi DW Jenis Autokorelasi
4 -DW.L DW 4 4 -DW.U DW 4 –DW.L
2 2,191 2,59 DW.L DW DW.U
0 DW DW. L Ada Autokorelasi negatif
Tanpa kesimpulan Tidak Ada Autokorelasi
Tanpa Kesimpulan Ada Autokorelasi positif
Sumber: Lampiran Hasil Olah Data Durbin Watson, 2011
commit to user
63 Ternyata nilai D-Wstatistik sebesar 2,191 berada di daerah
penerimaan Ho. Hal ini berarti model yang diestimasi tidak terjadi autokorelasi.
4 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah situasi dimana varian σ2 dari faktor
pengganggu atau disturbanceterm adalah sama untuk semua observasi X. Penyimpangan terhadap asumsi ini yaitu disebut heteroskedastisitas yaitu
apabila nilai varian σ2 variabel tak bebas Yi meningkat sebagai akibat
dari meningkatnya varian dari variabel bebas Xi, maka varian dari Yi tidak sama Insukindro, 2001. Pendeteksian heteroskedastisitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode Glejser. Caranya dengan melihat nilai probabilitas 0,05, sehingga tidak terkena heteroskedastisitas
Ghozali, 2001:73. Hasil uji heteroskedastisitas dengan Glejser sbb:
Tabel IV.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser
Variabel Sig. Nilai Kritis Keterangan
KB 0,689
0,05 Homoskedastisitas Lev
0,616 0,05 Homoskedastisitas
KS 0,682
0,05 Homoskedastisitas BOC
0,473 0,05 Homoskedastisitas
AUD 0,786
0,05 Homoskedastisitas AC
0,120 0,05 Homoskedastisitas
Sumber: Lampiran Hasil Olah Data Uji heteroskedastisitas, 2011.
commit to user
64 -
Hasil uji: Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan
Glejser terlihat bahwa nilai probabilitas 0,05. Hal ini berarti model yang diestimasi bebas dari heteroskedastisitas.
D. Pengujian Hipotesis