Multikolinieritas Heteroskedastik Uji Asumsi Klasik

commit to user 55 Jika X 1, X 2, X 3 , dan X 4 nilainya = 0 maka nilai Y = 5817817 Koefisien regresi sebesar 0,20354 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai Modal Usaha X 1 dapat meningkatkan nilai atau skor keberhasilan usaha jasa kecantikan sebesar 0,20354 rupiah. Koefisien regresi sebesar 232158,9 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai Tingkat Pendidikan X 2 dapat meningkatkan nilai atau skor keberhasilan usaha jasa kecantikan sebesar 232158,9 rupiah. Koefisien regresi sebesar 172538,7 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai Lama Usaha X 3 dapat meningkatkan nilai atau skor keberhasilan usaha jasa kecantikan sebesar 172538,7 rupiah. Koefisien regresi sebesar 2866982 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai Lokasi Usaha X 4 dapat meningkatkan nilai atau skor keberhasilan usaha Jasa Kecantikan sebesar 2866982 rupiah.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolineritas dapat dilihat pada nilai r 2 regresi parsial dan R 2 regresi utama. Apabila nilai r 2 R 2 , maka tidak terjadi multikolinearitas. commit to user 56 Tabel IV.27 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel r 2 R 2 Kesimpulan Modal Usaha 0,195 0,449 Tidak terjadi multikolinearitas Tingkat Pendidikan 0,129 0,449 Tidak terjadi multikolinearitas Lama Usaha 0,112 0,449 Tidak terjadi multikolinearitas Lokasi Usaha 0,121 0,449 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber: Data primer diolah, 2010. Tabel IV.27 di atas menunjukkan bahwa semua variabel bebas yaitu modal usaha, tingkat pendidikan, lama usaha dan lokasi usaha mempunyai nilai R-squared di bawah R-squared regresi utama 0,449, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

b. Heteroskedastik

Salah satu asumsi pokok dalam regresi linear adalah bahwa variansi residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain adalah tidak sama. Apabila variansi tersebut tidak sama, maka berarti telah terjadi masalah heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji White , dengan bantuan program Eviews 6.0 perintah yang dapat dilakukan adalah dengan meregresi variabel bebas dan variabel terikat, kemudian dari hasil dari hasil regresi OLS akan diperoleh nilai ObsR- squared. Nilai ObsR-squared tadi lalu dibandingkan dengan nilai chi- squared tabel dengan df sesuai jumlah regresor dan level of significant yang dipakai. Berikut ini adalah ringkasan hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini. commit to user 57 Tabel IV.28 Hasil Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.600063 Prob. F13,60 0.1105 ObsR-squared 19.05006 Prob. Chi-Square13 0.1216 Scaled explained SS 21.84289 Prob. Chi-Square13 0.0578 Sumber: Data primer diolah, 2010. Dengan df = 13 jumlah regresor dan α = 5 didapatkan X 2 tabel yaitu 22,362. Nilai OBSR-squares = 19,05006 22,362 Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastiksitas

c. Autokorelasi