commit to user
kepentingannya. Canadian Journal of Communication, Vol. 29 1, halaman 54, Television and Canada’s Aboriginal Communities, menyebutkan :
“Native American audiences have expressed interest in APTN’s programming, as letters to the network attest. According to Compton
interview, 2003, Native Americans would like see APTN’s signal extend into their communities, and negotiation are currently under way to make this a
reality. Native American interest in APTN underscores the notion that Aboriginal people share a common bond through history, language, and
culture that is not restricted by national boundaries. Aboriginal peoples in Australia and New Zealand are also interested in APTN’s programs
Compton, interview, 2003.” “Penduduk Amerika asli yang menjadi audiens telah mengekspresikan
ketertarikan mereka pada program APTN, sebagaimana surat-surat kepada jaringan pembuktian. Menurut Compton wawancara, 2003, penduduk
Amerika Asli senang melihat APTN yang mensinyalkan pelebaran ke dalam komunitas mereka, dan negosiasi membuatnya menjadi kenyataan. Penduduk
Amerika asli tertarik terhadap APTN menggarisbawahi dugaan bahwa orang Aborigin berbagi ikatan umum melalui sejarah, bahasa, dan budaya yang
tidak dibatasi oleh lingkup nasional. Orang Aborigin di Australia dan New Zealand juga tertarik pada program-program APTN Compton, interview,
2003.”
Televisi mempunyai kekuatan untuk menyatukan sebuah komunitas sebuah budaya menjadi lebih baik. Melalui tayangan program yang ditayangkan seperti di
APTN yang mempunyai program untuk orang Aborigin, bahwa mereka mendapat tanggapan positif dari orang-orang tersebut. Untuk program acara Karang Tumaritis di
TVRI D. I Yogyakarta, bisa menjadi acara yang digunakan selain sebagai hiburan namun juga sebagai referensi untuk menginformasikan keadaan perkembangan budaya
tradisional di Yogyakarta di tengah arus modernisasi.
F. Metodologi Penelitian
Penulis telah merancang metodologi penelitian atau keseluruhan cara berpikir yang digunakan peneliti untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian. Metodologi penelitian ini berisi :
commit to user
1. Metode Penelitian Metode penelitian yang diambil oleh penulis adalah kualitatif. Definisi
metodologi kualitatif menurut Bogdan dan Taylor sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Maka dari itu, pada penelitian kualitatif tidak boleh mengisolasikan individu atau organiasasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu
memandangnya sebagai bagian dari satu keutuhan Lexy J. Moleong, 2009 : 4. Anselm Strauss dan Juliet Corbin 2003 : 4 berpendapat bahwa penelitian
kualitatif merupakan jenis penelitian yang temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Dengan demikian, laporan penelitian akan
berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Menurut Anselm Strauss dan Juliet Corbin 2003 : 5 metode kualitatif dipilih karena
metode ini dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu di balik fenomena yang sedikit pun belum diketahui.
Penelitian tentang bagaimana peran program acara Karang Tumaritis dalam pelestarian kebudayaan Jawa menggunakan kualitatif karena bagaimana cara
mengungkap peran tersebut bisa dilakukan dengan kualitatif. Dimana penelitian kualitatif mengijinkan evaluator memperlajari isu-isu, kasus-kasus, atau kejadian-
kejadian terpilih secara mendalam dan rinci ; fakta bahwa pengumpulan data tidak dibatasi oleh kategori yang sudah ditentukan sebelumnya atas analisis menyokong
kedalaman dan kerincian data kualitatif. Selain itu data kualitatif menyediakan kedalaman dan kerincian melalui kutipan secara langsung dan deskripsi yang teliti
tentang situasi program, kejadian, orang, interaksi, dan perilaku yang teramati Michael Quinn Patton, 1991 : 5-6.
commit to user
2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang diambil adalah deskriptif. Hal ini dikarenakan data yang
dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data
tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Pada penulisan
laporan yang demikian, maka penulis menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya Lexy J. Moleong, 2009 : 11.
Jadi, penulis akan memberikan deskripsi-deskripsi tentang apa yang didapatkan di lapangan selama penelitian. Deskripsi-deskripsi itu adalah hasil
wawancara dengan orang yang bekerja langsung untuk Karang Tumaritis dan pemirsanya. Kemudian, kutipan-kutipan hasil wawancara serta data-data dari sumber
lainnya seperti foto, video tape, dan dokumen lain akan disajikan dalam bentuk kata- kata, yaitu bagaimana deskripsinya.
3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di TVRI D.I. Yogyakarta di Jalan Magelang km. 4,5
Yogyakarta. Alasan pengambilan lokasi di TVRI D. I. Yogyakarta adalah di sanalah produksi Karang Tumaritis dilakukan. Kemudian dalam lokasi tersebut akan
dilakukan pengumpulan data oleh peneliti. 4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik untuk mengumpulkan data menurut pandangan Lexy J. Moleong yaitu terdiri dari empat poin, yaitu meliputi sumber dan jenis data, pengamatan, wawancara,
dan catatan lapangan. Penjelasan keempat poin tersebut adalah sebagai berikut :
commit to user
a. Sumber dan jenis data Sumber dan jenis data dalam teknik pengumpulan data yang digunakan
penulis yaitu : 1 Kata-kata dan tindakan
Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau
melalui perekaman videoaudio tapes, pengambilan foto, atau film Lexy J. Moleong, 2009 : 157. Dalam penelitian ini, menggunakan sumber dan jenis data utama seperti
yang diungkapkan oleh Lexy J. Moleong tersebut. Untuk memperoleh sumber dan jenis data utama, maka penulis mencarinya di TVRI Stasiun D. I. Yogyakarta.
2 Sumber tertulis Bila dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber
tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan sumber majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi pemerintah Lexy J. Moleong, 2009 : 159-160.
Penulis menggunakan sumber tertulis ini untuk memperkaya data yang digunakan untuk penelitian ini.
b. Pengamatan Pengamatan merupakan metode yang akan digunakan penulis dalam
melakukan penelitian. Menurut Lexy J. Moleong, alasan penggunaan pengamatan dan macam-macamnya yaitu :
1 Alasan penggunaan pengamatan Merupakan salah satu cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan
data. Lexy J. Moleong mengutip dari Guba dan Lincoln 1981 : 191-193, pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung karena melihat dan mengamati langsung
2009 : 174. Jadi, pengamatan yang dilakukan di TVRI D. I. Yogyakarta akan
commit to user
dilakukan untuk mendapatkan data yang sesuai dan mampu mengurangi kekeliruan. 2 Macam-macam pengamatan
Gambaran peneliti dalam pengamatan yang digunakan penulis dalam menulis penelitian ini menurut Buford Juker dalam Patton, 1980 : 131-132 seperti yang
dikutip Lexy J. Moleong 2009 : 176-177 yaitu pemeranserta sebagai pengamat, peneliti tidak sepenuhnya sebagai pemeranserta, tetapi dia masih melakukan fungsi
pengamatan. Ia menjadi anggota pura-pura dan tidak melebur dalam arti sesungguhnya. Pada penelitian ini, penulis menggunakan cara ini karena ketika di
lapangan, penulis memang tidak melebur ke dalam anggota yang sedang diamati. c. Wawancara
Wawancara yang digunakan oleh penulis seperti dikemukakan oleh Guba Lincoln 1981 : 160-170 yang dikutip oleh Lexy J. Moleong 2009 : 188-190 yaitu
wawancara terstruktur. Wawancara ini merupakan wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Alasan
penggunaan wawancara jenis ini adalah karena ia menerapkan penggunaan pertanyaan- pertanyaan yang penting untuk keperluan penelitian ini. Wawancara akan dilakukan
kepada pihak yang berperan pada program acara Karang Tumaritis di TVRI D. I. Yogyakarta yang meliputi produser, kepala seksi program, penanggung jawab humas,
desain program, pengarah acara, dan pembawa acara serta narasumber yang pernah hadir dalam Karang Tumaritis.
d. Catatan Lapangan Penggunaan catatan lapangan sangatlah penting. Catatan lapangan seperti
pendapat Bogdan dan Biklen 1982 : 74 yang dikutip oleh Lexy J. Moleong 2009 : 209 yaitu catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.
commit to user
Pada penelitian yang dikerjakan oleh penulis, penggunaan catatan lapangan dirasa perlu karena pada dasarnya setiap selesai mengadakan pengamatan atau wawancara,
penulis harus membuat catatan yang disalin dan dilengkapi lagi. Hal ini dikarenakan ingatan seseorang yang terbatas. Jadi, penggunaan catatan lapangan akan sangat
membantu peneliti dalam mengerjakan tugasnya. 5. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data terdiri dari tiga model. Yaitu metode perbandingan tetap yang dikemukakan oleh Glaser dan Strauss, metode analisis data menurut Spradley,
dan metode analisis data menurut Miles dan Huberman Lexy J. Moleong, 2009 : 287. Untuk jenis penelitian yang dikerjakan ini, akan digunakan teknik analisa data yang
berasal dari Miles dan Huberman yaitu model interaktif. Dalam analisis model ini ada tiga jenis kegiatan. Kegiatan itu menurut Miles dan Huberman 2007 : 19 adalah
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Reduksi data terdiri dari dua tahap yaitu editing pengelompokan dan
meringkas data, menyusun kode dan catatan tentang berbagai hal, dan menyusun rancangan konsep-konsep serta penjelasan tentang tema, pola dan atau kelompok data
yang bersangkutan Pawito, 2007 : 104-105. Lalu penyajian data melibatkan langkah- langkah pengorganisasian data dan menjalin kelompok-kelompok data yang lain
sehingga ada dalam satu kesatuan Pawito, 2007 : 105-106. Sedangkan penarikan kesimpulan adalah pengimplementasian prinsip induktif dengan mempertimbangkan
pola-pola data yang ada atau kecenderungan dari penyajian data yang telah dibuat Pawito, 2007 : 106.
Menurut Miles dan Huberman 2007 : 16-19, reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerdehanaan, pengabstrakan, dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
commit to user
Kemudian penyajian data diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan mengambil tindakan.
Sedangkan penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan ini juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung. Pada pandangan tentang reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan
verifikasi kegiatan di tingkat tahap analisis dan pengunpulan data merupakan sebuah siklus interaktif. Peneliti harus siap bergerak di antara empat sumbu selama
pengumpulan data, yang kemudian bergerak bolak-balik di antara reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi selama sisa waktu penelitiannya Miles
dan Huberman, 2007 : 19. Dalam pandangan ini secara lebih jelasnya digambarkan menjadi sebuah
diagram seperti yang dibuat oleh Miles dan Huberman 2007 : 20 yaitu : Bagan 1.1
Model Analisis Data Interaktif Miles Huberman Pengumpulan data
Penyajian data
Reduksi data Kesimpulan-kesimpulan :
Penarikan Verifikasi Analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti bersamaan dengan proses
pengumpulan data. Semua tahapan yang telah diungkapkan oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi berlangsung secara simultan.
commit to user
6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Teknik pemeriksaan keabsahan data terdiri dari beberapa cara. Penulis
mengambil beberapa cara untuk memeriksa keabsahan data dari Lexy J. Moleong, yaitu :
a. Ketekunan atau keajegan pengamatan Ketekunan pengamatan akan memberikan kedalaman terhadap persoalan atau
isu yang sedang dicari. Hali ini dikarenakan ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan
persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan pada hal-hal tersebut secara rinci Lexy J. Moleong, 2009 : 329-330. Pada penelitian ini, ketekunan
pengamatan diperlukan untuk mengamati dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Penelitian yang dilakukan
di TVRI D. I. Yogyakarta menggunakan ketekunan pengamatan karena peneliti harus menemukan kedalaman dalam melakukan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini,
penulis mengambil waktu satu bulan, dimana Karang Tumaritis diproduksi selama tiga kali. Dan selama proses produksi tersebut penulis mengikuti terus di TVRI Stasiun D.
I. Yogyakarta. b. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Denzin 1978 membedakan triangulasi menjadi empat macam, yaitu sumber, metode, penyidik, dan teori Lexy J. Moleong, 2009 : 330.
Triangulasi merupakan teknik yang paling banyak digunakan untuk memeriksa keabsahan melalui sumber yang lainnya. Dalam penelitian tentang peran Karang
Tumaritis sebagai media pelestarian kebudayaan Jawa ini, penulis mengambil
commit to user
triangulasi sumber dan triangulasi metode. Penulis mengambil triangulasi sumber untuk penelitian ini, yaitu dengan cara
membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam triangulasi sumber
ini, penulis melakukannya dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan. Kemudian untuk triangulasi metode yang dipilih yaitu menggunakan
pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan mengecek dengan berbagai sumber data. Penulis menggunakan
wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Kemudian penulis mengeceknya dengan berbagai sumber data seperti kata-kata dan tindakan, sumber tertulis, dan foto.
Pada penelitian ini penulis menggunakan triangulasi sumber yaitu mewawancarai orang-orang yang terlibat proses produksi Karang Tumaritis di TVRI
D. I. Yogyakarta, narasumber Karang Tumaritis, dan pemirsa Karang Tumaritis. Kemudian penulis membandingkan hasil yang didapatkan dari wawancara dengan
pengamatan yang dilakukan saat penelitian dan isi dokumen tentang acara tersebut. Sedangkan untuk triangulasi metode, maka menggunakan teknik wawancara,
pengamatan, dan menggunakan dokumentasi. Sumber-sumber tertulis dan arsip tentang Karang Tumaritis akan digunakan untuk mengecek hasil yang telah
didapatkan.
commit to user
BAB II DESKRIPSI PROGRAM ACARA KARANG TUMARITIS
A. Acara Karang Tumaritis di TVRI Stasiun Daerah Istimewa Yogyakarta