Kesimpulan PERAN ACARA KARANG TUMARITIS DALAM PELESTARIAN KEBUDAYAAN “Peran Acara Karang Tumaritis di TVRI Stasiun Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Media Pelestarian Kebudayaan Jawa di Masyarakat Yogyakarta

commit to user BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Media massa merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa media massa mempunyai fungsi penting dalam kehidupan masyarakat. Bahkan media massa telah menjadi sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti televisi, masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan, informasi, hiburan, dan pengalaman baru. Salah satunya dengan acara di televisi yang menyuguhkan materi yang menarik bagi masyarakat. Karang Tumaritis adalah sebuah acara di TVRI Stasiun D. I. Yogyakarta yang menyajikan kebudayaan Jawa. Diangkatnya kebudayaan Jawa ke dalam acara di televisi pasti mempunyai peran. Karang Tumaritis mempunyai peran dalam mensukseskan pelestarian kebudayaan Jawa. Maka dari hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan peran Karang Tumaritis sebagai media pelestarian kebudayaan Jawa di masyarakat Yogyakarta, yaitu : 1. Mewartakan nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam kebudayaan Jawa kepada masyarakat luas. Karang Tumaritis sebagai acara di televisi pasti memberitakan atau menginformasikan nilai-nilai luhur yang ada pada kebudayaan Jawa. Sesuai dengan tema yang diambil, Karang Tumaritis memberikan nilai-nilai luhur kebudayaan Jawa kepada masyarakat. Melalui tayangannya itulah setiap nilai luhur kebudayaan Jawa diinformasikan supaya masyarakat bisa mendapatkan hiburan yang mencerdaskan. Karang Tumaritis adalah acara yang juga menghibur, karena dialog dan suasananya tidak kaku dan serius, tetapi cair namun berbobot. commit to user 2. Membangun kembali spirit kehidupan bermasyarakat sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya Jawa. Acara Karang Tumaritis juga ikut berperan dalam membangun kembali jiwa kehidupan bermasyarakat yang sesuai dengan nilai luhur kebudayaan Jawa. Dengan adanya format acara yang sangat Jawa sifatnya, maka masyarakat bisa mendapatkan contoh bahwa kehidupan bermasyarakat sesuai dengan nilai luhur kebudayaan Jawa adalah positif. Karena masyarakat Yogyakarta perlu contoh untuk menghidupkan suasana kehidupan bermasyarakat yang sesuai dengan nilai luhur kebudayaan Jawa, sehingga kebudayaan Jawa tidak hanya sebatas teori saja. Namun, dalam prakteknya kebudayaan Jawa harus dibangun kembali di kehidupan masyarakat. Melalui Karang Tumaritis, masyarakat bisa melihat dan mencontoh betapa luhurnya nilai-nilai kebudayaan Jawa bila diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. 3. Melestarikan berbagai produk kebudayaan Jawa. Melalui tayangan Karang Tumaritis, berbagai produk kebudayaan Jawa bisa dilestarikan. Salah satu pelestarian produk kebudayaan Jawa ini adalah dengan mengangkat kearifan lokal yang ada di Yogyakarta. Kearifan lokal tersebut termasuk di dalamnya yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan kebudayaan Jawa. Sehingga dengan mengangkat kearifan lokal, maka berbagai produk kebudayaan Jawa terutama kebudayaan Jawa Yogyakarta mampu mendapatkan tempatnya kembali. Media massa seperti televisi bisa memberikan kontribusi untuk membantu melestarikan kebudayaan. 4. Sarana dialog interaktif melalui televisi yang mencerdaskan audien untuk bidang budaya. Karang Tumaritis merupakan acara yang menggunakan format live dengan telepon interaktif. Dengan adanya telepon interaktif ini, maka diharapkan pemirsa bisa ikut memberikan suara melalui nomor telepon yang disediakan oleh TVRI Stasiun D. I. Yogyakarta. Pemirsa bisa memberikan pendapat, saran, pertanyaan, commit to user atau kritikannya di Karang Tumaritis. Bahkan pemirsa juga bisa melakukan dialog dengan narasumber yang didatangkan di studio. Perbincangan di Karang Tumaritis tidak hanya melibatkan narasumber-narasumber di studio saja. Namun, pemirsa bisa ikut menanggapi topik yang sedang dibicarakan. 5. Sarana sosialisasi program-program pelestarian kebudayaan Jawa di Yogyakarta. Sebagai acara di televisi, Karang Tumaritis tentunya juga tak lepas dari fungsi sosialisasi. Dengan kemampuannya menjangkau khalayak luas dan heterogen dalam waktu yang singkat, maka televisi sering digunakan untuk mensosialisasikan sesuatu. Karang Tumaritis juga menjadi sarana sosialisasi untuk program-program kebudayaan seperti penggunaan bahasa Jawa di kalangan anak-anak muda. Sosialisasi ini dilakukan atas kerja sama yang dijalin oleh lembaga atau pihak yang mempunyai kepentingan yang sama dengan Karang Tumaritis. Kepentingan ini yaitu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kebudayaan. Karang Tumaritis telah menjadi sebuah sarana sosialisasi program pelestarian kebudayaan di Yogyakarta. Dengan semakin banyaknya sosialisasi yang dilakukan melalui Karang Tumaritis terkait dengan kebudayaan, maka bisa membantu proses pelestarian kebudayaan Jawa. Dalam usaha untuk membantu pelestarian kebudayaan Jawa di masyarakat Yogyakarta, ternyata masih terdapat kendala. Namun, kendala-kendala itu tidak menjadi pengganggu yang berarti dalam pelestarian kebudayaan Jawa di TVRI Stasiun D. I. Yogyakarta. Kendala-kendala tersebut yaitu pendanaan, belum menggandeng anak-anak muda, teknologi yang digunakan sudah harus di-up grade lagi, SDM di TVRI yang kebanyakan sudah berusia tua, ketika acara sedang on air sering kali susah untuk menuntaskan obrolan, eksklusifme pemirsa yang hanya orang tua dan orang commit to user yang sadar kebudayaan, dan kurangnya waktu penanyangan karena hanya dua minggu sekali.

B. Saran